PAGI dengan harapan yang baru..
setelah beberapa kejadian Kemarin
aku harap langit kembali cerah '
Pagi ini masih sangat sepi,
reno masih menginap di rumah ibu mertua,
mas Ari masih belum bangun
" aku memasak nasi goreng untuk sarapan kami berdua..
setelah beres menyiapkan sarapan
mas Ari masih belum terdengar,
mungkin dia masih tidur..
aku memutuskan untuk membangunkannya
menyusulnya ke kamar ,
dan benar saja dia masih di alam mimpinya.
dasar dia ....!!! baru saja ingin
ku bangunkan dia
ponselnya bergetar,, penasaran
aku lihat nomer tidak di kenal ..
nomer baru ,,
" assalamualaikum "jawab ku memberanikan diri mengangkatnya
" namun dari sana tidak ada suara ,
tidak ada jawaban ...
"halo ' halo ,maaf ini siapa ? tanyaku lagi
namun sambungan telepon terputus.
aneh sekali ,
baru ingin ku letakkan kembali ponsel itu bergetar lagi, tapi kini pertanda ada pesan masuk..
bukan sekedar pesan teks tapi bergambar..
dengan ragu aku membukanya ,
tangan ku bergetar , ini terlalu sakit..
dada ku sesak , sangat tidak ku bayangkan
foto - foto mesra mas Ari dengan wanita
merangkai , berpelukan, dengan pakaian yang tidak pantas ..
air mata ku seakan tidak lagi bisa di bendung,
aku tau dia selingkuh waktu itu,
tapi melihatnya , melihat fotonya membuat ku lebih sakit, aku memaki diri ku sendiri kenapa membuka ponsel mas Ari , sama saja
membuat penyakit sendiri,
akan lebih baik jika aku tidak tau,
mental ku mungkin lebih aman,
aku memilih tidak tau dari pada sesakit ini,
MAS ARI MENCINTAI SAYA
MBA MUNDUR SAJA ,
pesan terakhir dari wanita ,, kurang
ngajar sekali dia, berani sekali dia
aku mencoba tetap tenang, situasi ini jangan membuat ku terlihat kacau,
aku tidak ingin terlihat menyedihkan ,
aku menghapus semua pesan itu,
lalu menghapus air mata jua agar mas ari tidak curiga..
setelahnya ku letakkan kembali pansel mas Ari pada tempat semula ,
memeriksa kembali penampilan ku,
dan mendekati mas Ari, membangunnya dengan senyum hangat,
Mas bangun sarapan dulu ,
ucapku dengan sentuhan halus di tangannya
" hem pagi sayang " mas ari membuka matanya, " ya pagi mas ayo sarapan "
jawab ku manja ,dengan penuh kesabaran menekan luka di hatiku , berpura-pura
baik -baik saja , jika dengan pura - pura kamu
semuanya lebih tenang akan ku coba..
karena mungkin aku juga salah
mungkin ada yang kurang dalam diriku
sehingga dia berpaling ,
" sayang mas besok berangkat y..
masa cutinya udah habis ,. "
" Ya mas " senyum ku kini redup
artinya dia akan berdekatan lagi dengan wanita itu kan, teman satu kantornya.
" mas Riri boleh tanya? " aku mulai bersuara aku pikir kapan lagi ada kesempatan,
" boleh sayang ' apa ? " mas Ari menunggu pertanyaan ku,
" mas sedekat apa mas sama wanita itu?
" gak sejauh yang kamu pikirkan sayang "
temen ngobrol aja sayang ,, " mas Ari terlihat tenang seperti tidak berbohong.
aku diam ,, kini aku tau sepandai apa dia dalam berbohong menutupi kebenaran,
bahkan dia bisa berbohong dangan wajah setenang itu,
" udah ya jangan di bahas lagi.." pinta mas Ari
yang hanya ku balas dengan anggukan.,
" setelah sarapan kami berdua hanya menghabiskan waktu dengan bersantai , sesekali bercanda , menonton tv,
"assalamualaikum bu "
suara di balik pintu ,,
" walaikumslm " sahut ku dengan berlarian
, penasaran siapa yang datang
saat pintu di buka,
owh mas kurir pengantar makanan
" paket bu " sambutnya ramah.
'' Ya mas terimakasih "
aku penasaran makanan siapa ini,
apa mas Ari memesankan makanan?
"terimakasih mba , mari '' pamit mas kurir yang hanya ku balas anggukan ,
aku berniat masuk kembali ke dalam rumah,
ternyata mas Ari di depan pintu ,
" siapa itu , kenapa lama sekali
apa perlu senyum-senyum ?
apa kamu mulai suka sama kurir ?
Mas Ari mengucapkan kata-kata itu dengan raut wajah ketusnya..
aku tidak habis pikir apa yang dia ucapkan barusan ?
suka katanya ?
senyum? ramah ?
" awas ya mas gak suka kamu dekat dekat pria mana pun , " mas Ari melanjutkan ucapannya tadi ,
" apa sih mas aneh "? tanyaku bingung dengan tingkahnya
" mas ayo masuk " ajak ku yang malas' meladeninya yang tengah uring - uringan
kami masuk ke dalam rumah ,,
dering ponsel ku bernyanyi
panggilan masuk ..
Halo assalamualaikum " jawabku singkat
Riri ibu kirim makanan ya sayang ''
" ya bu terimakasih " balasku pada ibu
" jangan telat makan '' ibu tutup telponnya ya nak " ucapan ibu kali ini dengan memutuskan
sambungan telpon itu ,
" baru saja menutup ponsel ,
dari belakang mas Ari muncul
tiba + tiba mengomentari ku
" siapa sih telpon segala , kamu sekarang banyak sekali temannya ya?
kami suka sama dia ''
" aku yang merasa pembicaraan mas Ari melantur cukup kesal ,
" mas ya maaf kamu jangan berlebihan
itu ibu ku , " ucapku muak.
" awas ya kamu " dia lagi - lagi memperingatkan ku ,
" MAS CUKUP YA ,, KAMU INI KENAPA
AKU RASA KAMU BERLEBIHAN !!!
" Muak aku muak dengan ucapannya yang seolah menuduhku .,
mas Ari terlihat tidak suka
dengan jawaban ku,
" aku cuma ingetin kamu , kenapa kamu marah? mas Ari menimpali ucapan ku,
Astagfirullah apa lagi ini ,
dia berlaga seolah aku tidak bisa di percaya
" mas kamu sadar gak sih ,? "
tanyaku mulai malas'
" Mas Ari pun pergi meninggalkan ku,
dia masuk ke kamar , dia jelas terlihat marah
aneh sekali , dia bersikap posesif
namun dia pula yang menduakan ,
bertindak seolah-olah aku pelaku dan dia tidak pernah salah ,
aku pun duduk di sofa ruang tamu ,,
lelah sekali menghadapi mas Ari ,
rasanya aku lelah dan
butuh tempat bercerita , membuka ponsel
aku melihat kontak dan berpikir menelpon teman lama , aku rindu mereka semua..
" halo ka ganggu gak ka ?''
" gak donk cantik kenapa ? pria itu menjawab dengan antusias,
ya jika kalian bertanya
aku punya sahabat pria ,, lama mengobrol
kesana kemarin mencitrakan hal-hal yang membuat ku tak sadar ini sudah terlalu sore,
" mas Ari mendadak muncul ,
dia merebut ponsel yang ku pake dan
melemparkan ponsel itu
" ow jadi kamu se akrab itu sama dia ?
kenapa gak pacaran sekalian '
astagfirullah aku sangat marah mendengar mas Ari kali ini , kelewatan !!!!!
dia melempar ponsel ku ,
apa dia sedang membalikkan keadaan ?
agar aku lah yang terlihat buruk ,
" mas kamu keterlaluan " ucapku
aku meninggikan nada bicara ku,
sudah habis kesabaran ku,
dia lah yang jelas-jelas berselingkuh
tapi kini berlaga bagaikan
suami posesif yang
sedang mencemurui istrinya ,,
" awas kamu mas kalo ponsel ku rusak '' aku mengancamnya ,
Mas Ari dengan tenangnya tanpa suara.,
malah tidak menjawab ,
" kamu harusnya bisa kasih jarak
sama pria asing,
jangan lupa kamu itu wanita bersuami ucapnya sambil berteriak ,
aku mengerutkan kening..
cukup habis sudah sabar ku '
" MAS SADARKAH KAMU , KAMU YANG SELINGKUH BUKAN AKU ..