Chereads / Rayhan dan Nara / Chapter 18 - Bab 18

Chapter 18 - Bab 18

Sampailah mereka di tempat yang dituju. Rayhan merangkul bahu Tika.

"Sorry Ray, jangan rangkul-rangkul kaya gini." Tika melepaskan tangan Rayhan.

"Kenapa?" Tanya Rayhan.

"Gak papa, ga enak aja." Tika masih berusaha menjauh dari Rayhan, saat cowok itu berusaha merangkulnya lagi.

"Mau cari buku apa sih Ka?" Tanya Rayhan.

"Mau nyari novel." jawab Tika tersenyum. Rayhan mengacak pelan rambut Tika.

Lalu mereka berkeliling mall, dengan sesekali bercanda. Setelah capek jalan-jalan mereka memutuskan untuk makan.

"Mau makan apa ya?" Gumam Tika.

"Makan yang sehat-sehat, biar gak sakit." ucap Rayhan yang mendengar gumaman Tika.

"Iya, tapi makan apa ya?" Ucap Tika. "Salad aja deh." lanjutnya.

"Nasi aja." ucap Rayhan.

"Gak deh, gue lagi diet." tolak Tika.

"Yaudah terserah." ucap Rayhan sambil mengedikkan bahu nya.

Tak lama pesanan mereka datang. Lalu mereka menikmati makanan itu. Sesekali Rayhan menjahili Tika yang sedang makan dengan mencolek pipi gadis itu dengan saus tomat yang rasa nya tidak pedas.

"Ih! Lengket semua pipi gue. Lo ngeselin banget.." rengek Tika. Sedangkan Rayhan tertawa.

"Rayhan, Tika?" Panggil seseorang.

Sontak kedua nya menoleh ke arah sumber suara. Mereka terkejut dengan kehadiran orang itu.

"Nara?"

"Kamu disini juga Ray?" Tanya Nara tersenyum tipis.

"Kata nya kamu juga sibuk? Gak bisa kan, nemenin aku jalan? Kenapa sama Tika bisa?" Tanya Nara dengan suara bergetar menahan tangis.

Lalu Nara mengalihkan pandangannya pada Tika. "Tadi gue ngajakin Lo buat kesini berdua tapi katanya Lo ga bisa, Lo mau keluar sama pacar Lo? Jadi Rayhan pacar Lo sekarang?"

"Ra, maksud gue bukan gitu---"

"Udah lah Ka, emang lo lebih penting kok daripada gue." potong Nara.

Farah yang dari tadi bersama Nara hanya diam, kini melangkah mendekati meja makan Rayhan.

Byuuurrr...

Farah menyiramkan segelas jus jeruk ke wajah Rayhan sambil tersenyum miring.

Rayhan menatap tajam Farah.

"LO APA-APAAN SIH, HAH?!!!" Bentak Rayhan.

"Kenapa lo marah? Lo tuh pantes dapetin itu. Dasar gatel!" ucap Farah santai.

Rayhan mengepalkan kedua tangan nya. Jika Farah bukan perempuan sudah pasti kepalan tangannya melayang ke wajah Farah.

"Apa? Kenapa tangan lo kaya gitu? Mau nonjok gue? Banci banget lo, kalo berani nya cuma sama cewek!" Ucap Farah sinis.

"Udah Fa, mending kita pergi aja dari sini. Gue udah males." ucap Nara sambil menarik tangan Farah.

"Tunggu aja lo, bakalan gue siram lagi pake air got!" Teriak Farah pada Rayhan.

"Udah deh, malu tau!" Ucap Nara kesal.

Tika hanya diam menatap kepergian kedua sahabatnya. Dia sangat takut jika kedua sahabatnya itu marah. Karena siapapun pasti tau, jika Farah dan Nara di satukan menjadi satu saat marah, pasti bisa membuat siapa saja bertekuk lutut karena takut. Bukannya Tika takut, tapi dia begitu segan pada keduanya.

"Ka, lo gak papa kan?" Tanya Rayhan pada Tika.

"Gak papa. Kita pulang aja yuk, gue gak enak kalo jalan lagi dan lo pake baju basah kaya gini." ucap Tika.

"Yaudah deh yuk pulang." ajak Rayhan.

Disepanjang jalan, Tika benar-benar berpikir bagaimana caranya agar persahabatan mereka tetap baik-baik saja.

Memang tadi setelah dia mengirim pesan pada Rayhan, Nara tiba-tiba ingin pergi ke mall bersamanya, namun saat itu dia sudah membuat janji dengan Rayhan, jadi dia berkata pada Nara jika dirinya akan pergi bersama kekasihnya.

Dia tidak pernah memikirkan hal ini. Tika takut jika Nara tidak mau berteman dengan dirinya lagi.

¤¤¤

"Sialan! Emang gatel tuh cowok, dikira keren apa, pake acara deketin dua orang yang sahabatan deket lagi. Penghancur!" Umpat Farah kesal.  Nara yang mendengar umpatan Farah hanya menggelengkan kepalanya pelan.

"Terus aja lo ngomong kasar kaya gitu." ucap Nara kesal.

"Gue kesel Ra!" Ucap Farah dengan nada penuh kekesalan.

"Lo tuh aneh deh, yang harus marah kan gue, kenapa malah lo yang kaya gini!" Ucap Nara heran.

"Gue tau ya lo lagi nyembunyiin rasa sakit lo saat tau Rayhan boongin lo! Gue juga tau kalo sebenarnya lo lagi pengen ngamuk-ngamuk. Kalo lo tanya kenapa gue yang marah? Jawaban nya adalah, karena gue paling gak suka kalo ada sahabat gue di sakitin sama cowok!" Ucap Farah menatap Nara.

"Si Tika juga gitu, awalnya gue gak mau nyalahin Tika, karena dari awal yang salah ya si Rayhan itu, tapi kalo udah kaya gini, si Tika juga salah." Sambungnya.

"Nangis Ra kalo emang mau nangis, jangan di tahan kaya gini. Keluarin semua emosi Lo." ucap Farah dengan nada yang melembut.

Nara menundukkan kepala nya. Tak lama, Farah bisa melihat ada air mata yang jatuh. Dia yakin Nara sedang menangis.

"Kenapa Rayhan tega, Fa? Tapi ini kayanya gue yang salah, gue terlalu berharap sama dia." Lirih Nara.

"Bukan salah Lo! Ini salah dia juga! Emang cowok buaya." Ucap Farah dengan emosi yang menggebu-gebu.

"Gue harus ngomong sama Rayhan!" Ucap Nara.

"Ngomong apa?" Tanya Farah bingung.

"Liat aja besok! Gue ga mau jadi cewek cengeng." Jawab Nara.

¤¤¤

Pagi ini, Nara melangkah menuju Rayhan yang sedang memainkan game di ponselnya, lelaki itu sedang duduk di kursi depan kelas.

"Ray," panggil Nara.

Rayhan mendongak. Lalu dia mematikan ponselnya dan memasukan ke dalam saku celana nya.

"Kenapa? Mau minta maaf karena temen Lo udah nyiram gue kemarin? Malu-maluin!" Tanya Rayhan datar.

"Gue ga akan minta maaf, karena disini gue ga salah. Sekarang gue cuma mau tanya kenapa lo tega sama gue?" Tanya Nara.

"Gue tega? Tega di sebelah mana nya?"

"Kenapa lo tega nyakitin hati gue?"

"Gue gak ngerasa tuh nyakitin hati lo!" Jawab Rayhan santai.

"Dengan lo deketin gue dan lo deketin Tika, sahabat gue. Itu udah bikin hati gue sakit Ray. Asal lo tau itu! Bahkan Lo udah bikin persahabatan gue hancur dengan sikap Lo itu." Ucap Nara.

"Kalo Lo mau deket sama cewek lain, ya silakan. Gue ga ada hak juga, tapi setidaknya jangan temen baik gue juga." Imbuhnya.

"Oh! Jadi lo baper sama gue?" Tanya Rayhan dengan suara yang sengaja di keraskan. Hingga mengundang anak murid lain dan mereka mengerumuni Rayhan dan Nara.

"Cewek gak akan baper kalo cowok gak bersikap manis ke cewek itu! Dan lo udah memperlakukan gue layaknya seorang ratu di hati lo, tapi apa nyata nya lo malah kaya gini!!" Jawab Nara emosi.

"Heh! Lo gak usah nyalahin gue dong! Ini tuh lo yang salah." ucap Rayhan dengan mendorong pelan bahu Nara.

"Egois! Lo yang salah! Bukan gue!" Bentak Nara.

"Lo pengen tau gak apa alasan gue deketin lo?" Tanya Rayhan.

"Apa? Lo cuma pengen buat gue baper kan?! Dasar brengsek!"

"Syuuttt, tenang dong! Gue deketin lo itu, karena gue pengen deket sama Tika! Karena dengan gue deket sama lo, otomatis gue bisa dengan mudahnya deket sama Tika. Terbukti kan, gue bisa jalan sama Tika. Tapi sayangnya semua rusak gara-gara Lo kemarin tiba-tiba dateng, mana temen Lo pake nyiram gue segala, bikin malu aja. Oh iya satu lagi, dan yang harus lo tau, gue gak suka sama lo, tapi gue suka sama Tika." ucap Rayhan tersenyum miring.

Deg. Bagaikan di sambar petir di siang bolong. Jantung Nara berdetak begitu kencang. Dia diam mematung di tempat nya.