Setelah selesai makan, mereka kembali menyelesaikan tugas yang tadi nya sempat tertunda.
"Guys, mau jalan-jalan gak?" Tanya Nanda. Dia memang ratu travelling jadi setiap ada tempat baru yang bisa di kunjungi, ia paling dulu tau.
"Kemana?" Tanya Nara sambil minum jus alpukat yang dibeli tadi.
"Baru di buka nih, tempat wisata baru. Modelnya kaya taman gitu, terus ada danau nya di tengah. Ada kaya perahu-perahu nya gitu. Pokoknya bagus deh kaya nya." jawab Nanda sambil membayangkan betapa indahnya tempat wisatu itu.
"Hari minggu besok aja kita kesana. Enak tuh sambil refreshing." usul Risna.
"Iya deh. Kalo hari minggu kan enak bisa jalan-jalan seharian." Timpal Tika.
"Oke deh hari minggu besok ini ya." ucap Nanda. Teman-teman nya menjawab dengan anggukan.
"Kalian ikut gak?" Tanya Nara pada keempat laki-laki yang dari tadi diam saja mendengarkan pembicaraan mereka.
"Ikut." jawab mereka. Nara tersenyum mendengar jawaban mereka berempat. Entah mengapa Nara sangat senang saat mendengar Rayhan juga ikut untuk jalan-jalan hari minggu besok.
¤¤¤
Boys and Girls Squad.
Itu adalah nama grup chat mereka di WhatsApp. Mereka sengaja membuat grup itu agar mudah berkomunikasi dengan bersamaan.
Nara membuka grup yang sedari tadi menyebabkan ponselnya terus saja berbunyi hingga menimbulkan berisik.
Sandi
Malam penghuni grup...
Pada kemana kok sepi?
Ayang Nara?
Ayang Sena?
Ayang Risna?
Ayang Tika?
Ayang Farah?
Ayang Nanda?
Heh Vernon?
Heh Rayhan?
Heh Riki?
Ini pada kemana ya, kok ga ada yang respon?
Vernon
Lo lagi gak ada kerjaan ya San?
Rayhan
Kagak ada yang di chat Ver, jadi ya gitu berisik di grup.
Riki
Emang lagi gila kali tuh anak!
Risna
Berisik sumpah!
Sena
(2)
Tika
(3)
Farah
(4)
Risna
(5)
Sandi
Kok ayang-ayang ku jahat sih? 😢
Ini ayang Nara kemana coba?
Rayhan
Ayang-ayang pala lo!!
Sandi
Ih! Kakak Rayhan cemburu yaa 😂
Nara
Berisik semua ya!
Sandi
Yeeee, ayang Nara muncul 💃
Sandi
Emang udah gila nih anak!
Nara mematikan data seluler nya, jika dia terus menyalakan nya, maka dia tidak akan pernah bisa tidur.
¤¤¤
Tak terasa, hari ini sudah hari Minggu. Sesuai kesepakatan mereka akan jalan-jalan hari ini.
Keesokan hari nya mereka sudah berkumpul di rumah Risna. Karena arah tempat wisata yang akan mereka kunjungi melewati rumah Risna, jadi mereka memutuskan untuk berkumpul di rumah nya saja.
"Udah kumpul semua nih?" Tanya Risna yang baru saja keluar dari rumah nya.
"Udah kaya nya. Berangkat sekarang aja." jawab Sandi mewakili yang lain.
"Eh, tunggu! Nara mana?" Tanya Rayhan. Sedari tadi ia menunggu kedatangan gadis itu, namun sampai sekarang tetap tidak kunjung datang.
"Salsha gak ikut guys. Dia lagi ada acara keluarga ke Bandung. Dia udah WA gue tadi pagi, dia juga minta maaf gak bisa ikut, dan juga titip salam buat kalian." jawab Sena.
"Kok dia ga ngabarin gue?" Tanya Rayhan.
"Dia buru-buru deh kayanya, soalnya pas gue bales chat-nya udah off aja dia. Mungkin emang mendadak kali ya." Jawab Sena.
"Yah, gak lengkap deh anggota nya." keluh Sandi.
"Ya udah gak papa. Mau gimana lagi. Apa mau nunggu Nara aja? Kapan-kapan gitu?" Tanya Risna.
"Ga usah, tadi Nara udah pesen katanya kita lanjut aja, ntar kalo jalan lagi dia ikut. Ini bukannya gue ga setia kawan ya, emang pesannya kaya gitu." Sena kembali menjawab.
"Yaudah lah. Kapan-kapan kita masih bisa jalan bareng Nara. Mungkin dia emang sibuk hari ini. Nanti kalo bisa, kita video call aja dianya." ucap Farah.
"Yaudah yuk berangkat." ajak Riki.
***
Mereka telah sampai di tempat tujuan. Setelah mendapatkan tiket untuk masuk ke dalam tempat wisata itu, mereka langsung berpencar.
Rayhan yang melihat Tika sendirian memutuskan untuk menghampiri gadis itu.
"Kenapa sendirian aja? Yang lain aja udah pada ngilang tuh?" Tanya Rayhan.
Tika terkejut, dia menoleh ke belakang. Ia mendapati Rayhan yang sedang berdiri di belakang nya.
"Gak papa. Lagi pengen sendiri aja." jawab Tika tersenyum.
"Lo sendiri kenapa malah disini? Ga ikut mereka?" Tanya Tika sambil menatap ke arah Riki, Sandi dan Vernon.
"Gapapa sih, masih males aja. Panas banget lagian." Jawab Rayhan.
"Apaan coba cowok takut sama panas." Kata Tika sambil tertawa.
"Bukan gitu, cuma masih males aja. Gue mah dulu pas SMP anak Pramuka, ga takut panas sama sekali." Jelas Rayhan.
"Oh ya? Kirain takut item."
"Enggak lah. Cowok mah harus panas-panasan." Jawab Rayhan.
"Gak ikut foto-foto sama yang lain?" Tanya Rayhan lagi. Dia menatap ke arah Tika yang sedang mengikat rambutnya.
Hari ini memang cuaca sangat cerah dan panas. Tapi masih ada sedikit angin yang memberikan efek sejuk.
"Gue gak terlalu suka buat foto-foto." jawab Tika sambil tersenyum.
"Oh. Yaudah di sini aja sama gue kalo gitu." ucap Rayhan sambil tersenyum.
"Duduk sana yuk." ajak Rayhan pada Tika.
Mereka duduk berdua di kursi yang terbuat dari bambu yang ada di sana.
"Lo beda banget tau sama teman satu geng lo itu." ucap Rayhan sambil menatap Tika.
"Beda gimana?" Tanya Tika tersenyum.
"Ya beda aja gitu. Ketika temen lo yang lain heboh gitu, lo selalu bertahan dengan sikap pendiam lo. Emang Lo ga di ajak sama mereka?" Jawab dan tanya Rayhan sekaligus.
Tika kembali tersenyum.
"Diajak lah, tapi emang gue ga terlalu suka foto-foto. Mereka udah ngerti gue orangnya gimana, lagian kan setiap orang beda-beda Ray."
"Gue suka sama cewek kalem kaya lo!" Ucap Rayhan tersenyum dan menatap Tika.
"Apaan sih! Lo dari kemarin ngomongin itu mulu, ga jelas deh!" Tika mendelik tak suka pada Rayhan.
"Tapi itu emang fakta Ka. Nara anaknya emang asik sih, dia ga terlalu heboh juga kaya temen-temennya yang lain. Tapi masih ga sekalem Lo." Lagi-lagi Rayhan membandingkan.
"Ha? Lo jangan ngasal deh. Lo kan deket sama Nara, gak mungkin lo suka sama gue. Lagian Nara itu sahabat baik gue Ray. Lo ga usah merusak persahabatan gue sama Nara." ucap Tika.
"Ya jalanin aja bisa ga sih Ka? Gue pengen kenal Lo lebih Deket." Sambung Rayhan.
"Lo udah gila! Terus buat apa Lo deketin Nara kalo Lo sendiri malah bilang suka sama gue?!"
"Ya kalo gue Deket sama Nara kan, gue otomatis bisa Deket sama Lo. Soalnya Lo tuh susah banget dideketin." Jelas Rayhan santai tanpa merasa bersalah.
"Dasar udah gila! Awas aja Lo nyakitin temen gue." Setelah itu Tika pergi meninggalkan Rayhan. Dia lebih memilih bergabung dengan teman-temannya daripada mendengarkan omongan Rayhan yang ngelantur.
Rayhan hanya mengedikkan bahunya dan menatap lurus ke depan. Dan tanpa mereka sadari ada seorang gadis yang mendengarkan pembicaraan mereka tadi.
¤¤¤