Chereads / Cintai Aku Dengan Keras / Chapter 21 - Chapter 21 : Sesuatu yang berharga, Hilang

Chapter 21 - Chapter 21 : Sesuatu yang berharga, Hilang

💀💀💀

Di sebuah jalanan yang sempit dan berliku, seseorang berjalan dengan langkah tergesa-gesa, dia memakai topi hitam besar yang menutupi hampir seluruh wajahnya.

Dia berbelok di setiap gang, suara gagak terdengar saat dia melewati sebuah pemakaman.

Dia adalah Jay, orang suruhan pria yang waktu itu hadir di pesta Darius. Jay menengok ke sana dan ke sini, seperti takut kalau ada yang mengikutinya.

Semakin lama jalanan itu semakin sempit dan gelap, hanya mengandalkan cahaya bulan dan lampu minyak yang dibawanya.

Setelah cukup lama berbelok-belok akhirnya Jay sampai di belakang sebuah bangunan besar, dia mengetuk pintu kayu yang warna coklatnya sudah memudar itu sebanyak tiga kali.

Tok tok tok..

Tidak lama seorang wanita datang membukakan pintu. Jay memperlihatkan sebuah token perak kemudian langsung masuk dengan cepat setelah dipersilahkan.

Itu adalah sebuah kasino. Tempat judi terbesar yang tersembunyi di Ibukota. Sebenarnya tidak ada larangan berjudi di Salem, hanya saja hal itu memang masih agak tabu di masyarakat. Hanya orang-orang dari dunia bawah yang tahu tentang tempat itu. Kasino itu masih berdiri juga karena pejabat-pejabat kota melindunginya.

Tidak ada batas usia, semua orang bisa masuk ke dalam dunia gelap itu. Tentu saja asalkan punya uang. Biaya pendaftaran anggotanya saja sangat mahal. Dan Iaros adalah pelanggan VIP yang baru bergabung pertengahan bulan ini. Beberapa orang yang ada di sana sudah tahu jika dia adalah seorang perompak, tapi hanya pemilik tempatnya saja yang tahu kalau Iaros adalah seorang Raja.

Pada hari pertama kedatangannya di kasino, Iaros membuat keributan besar. Dia menghajar satu persatu jagoan andalan Sheba sampai babak belur. Sheba adalah wanita pemilik kasino.

Wanita tua itu benar-benar licik seperti rubah, usianya sudah mau setengah abad tapi dia masih kelihatan seperti baru berusia tiga puluhan. Wajah cantik dan tubuh yang ramping, ditambah dia selalu memakai pakaian yang seksi, bibir merah. Dia juga masih sangat berenergi dan pandai bertarung. Kalau dikategorikan, Sheba adalah seorang Assassin.

Tentu saja dia tidak bisa mengalahkan Iaros. Sejak keributan itu, Iaros dengan waktu yang sangat singkat langsung mendapatkan banyak hormat.

Iaros sedang duduk dikipasi oleh dua wanita muda yang cantik-cantik, di depannya sedang terjadi pertarungan antara dua orang yang sudah sama-sama bonyok. Terdengar teriakan penonton yang sedang menyemangati dua petarung itu.

Jay datang dan langsung dihadang oleh dua pengawal Iaros. Setelah berbisik-bisik akhirnya Jay diminta untuk menunggu di sebuah ruangan.

Brakkk....

Jagoan lawan KO. Iaros menang lagi. Kedua wanita itu bertepuk tangan, Iaros terlihat senang.

Jika dalam bayangan kalian perompak di sini adalah seperti perompak di filem Pirates of Caribbean, kalian salah.

Perompak-perompak di sini jauh lebih modern dan bersih, bahkan busana mereka sudah mirip tentara laut. Hanya saja tidak seribet pakaian tentara. Mungkin ada beberapa yang style nya memang seperti perompak tradisional, rambut gimbal dan semacamnya, tapi pakaian mereka itu bersih dan sopan kok. :)

Apalagi setelah Iaros diangkat menjadi Raja, kehidupan mereka jauh lebih elit dari sebelumnya. Meskipun mereka hidup elit dari hasil jarahan, ya mau bagaimana, namanya juga perompak :)

Setelah selesai dari sana, Iaros langsung menemui Jay yang sudah menunggunya.

Iaros duduk dengan pose agung dan tinggi, dia memandang Jay dengan aura yang sangat mengintimidasi. "Kau tidak berbohong, kan?"

Jay : "Tuanku yang mengatakannya, Tuan Iaros. Dia benar-benar melihat benda itu. Meskipun terlihat sudah sedikit dimodifikasi, katanya itu memang persis seperti yang anda miliki."

Iaros tersenyum lebar, lalu dia tertawa keras. "Hahahaha.. Akhirnya, setelah berpuluh-puluh tahun mencari. Sayang sekali, Noah. Sebentar lagi hidupmu tidak akan sesantai itu, nak."

Salah satu kerabat Darius memiliki hubungan dengan perompak, itu bukan hubungan yang cukup baik. Tapi dengan koneksi itu Iaros memanfaatkannya untuk mencari keberadaan keponakannya.

💀💀💀

Hari ini Dyvette mengadakan rapat dengan Yohan dan beberapa orang berbakat lain yang akan ikut dalam proyek pembangunan yayasan.

Yohan sedang menjelaskan rencana-rencana pembangunan yayasan dengan rinci.

Dyvette sesekali mengoreksi apa-apa yang menurutnya kurang pas.

Banyak sekali gambar-gambar rancangan Yohan yang diperlihatkan, Dyvette memilihnya dengan teliti karena menurutnya rancangan Yohan terlalu megah.

"Tempat perempuan dan laki-laki sudah pasti akan terpisah, tapi apa mata pelajarannya akan disamakan?"

Dyvette : "Tidak. Lelaki akan lebih condong pada latihan fisik, perempuan biasanya akan lebih tertarik dengan seni."

"Itu benar. Setiap kelas akan dipisahkan, mereka boleh memilih kelas mana saja yang ingin mereka masuki nanti." ucap seorang wanita berkacamata.

"Oh iya, aku lupa memberitahumu. Pangeran Ankhamun menyumbang 20.000 batu permata dan 500.000 keping emas, dengan setiap keping beratnya 20gram. Satu gram harga emas tahun ini sudah berapa? Kita akan sangat-sangat terbantu olehnya." Litah, sang ketua bendahara memberi info.

Brakk...

Dyvette menggebrak meja dengan keras.

Apa yang Ankhamun pikirkan? 500.000 keping emas dan 20.000 permata itu sudah sangat cukup untuk membangun sebuah mansion besar.

Yayasanku tidak akan dibuat semegah itu, tadinya. Pantas saja gambar-gambar rancangan Yohan 'mengerikan' , rupanya karena dana mereka cukup.

"Nyonya?" panggil Litah, semua orang menjadi hening setelah Dyvette menggebrak meja dan langsung diam tanpa mengucapkan apapun.

"Ah.. Maaf. Aku hanya sedikit terkejut. Ehemm.. Tolong lanjutkan.."

Tidak ada satupun materi yang masuk ke dalam pikirannya setelah itu, Dyvette jadi tidak fokus.

Jangan bilang dia akan sering bertemu dengan Ankhamun nanti? Tentu saja dia tidak bisa mengabaikan Ankhamun lagi setelah dia menyumbang sebesar itu. Ya Tuhan.... Dyvette menjadi panik dan gelisah.

Rapat selesai meskipun Dyvette tidak begitu memperhatikan detailnya. Dia menyerahkan semua itu pada ketua bendahara dan Yohan.

"Mari bersulang untuk merayakan proyek besar ini. Saya yang teraktir." ajak Yohan.

Ya, terimakasih pada pangeran yang sangat bermurah hati itu, proyek ini jadi sangat besar berkat dirinya. Dyvette mengumpat dengan kesal dalam hati.

Mereka makan siang di restoran depan kantor, Dyvette mengambil duduk di dekat jendela lagi. Dia duduk di depan Yohan.

Tadi sebelum pergi Dyvette menyuruh Lucas ikut, tapi dia sedang ada urusan sebentar dan bilang akan menyusul nanti.

Setelah ditunggu-tunggu, akhirnya Lucas terlihat berjalan menuju ke sini. Dia sedang menyebrang jalan. Dyvette tersenyum meskipun Lucas sudah pasti tidak bisa melihat senyumnya dari sana.

"Bagaimana kabar Alma dan Hana?" Dyvette bertanya tanpa mengalihkan pandangan dari Lucas.

"Mereka sehat, kapan-kapan nanti kuajak kalau sudah tidak terlalu sibuk."

Dyvette menghembuskan nafas, mengenang, "Sudah lama sekali sejak aku melihatnya, itu setelah dia melahirkan."

"Anda kan orang sibuk, Nyonya. Lagipula Alma juga akhir-akhir ini selalu lebih betah di rumah saja katanya."

Tiba-tiba sebuah mobil berhenti di dekat Lucas yang sedang menyebrang. Terlihat orang berwajah asing turun dan langsung menancapkan sesuatu pada leher belakang Lucas. Itu bukan senjata, tapi Dyvette juga tidak tahu itu apa. Dyvette sontak berteriak

Lucas berusaha melawan tapi dia merasakan jika kepalanya mulai berat, sialnya dia sedang tidak membawa senjata. Dan itu karena Dyvette yang melarangnya untuk membawa senjata.

"Lucas!"

Yohan menoleh dan ikut terlonjak. Dyvette langsung berlari keluar.

"Lucas!" panggilnya.

Sebelum dibawa pergi, Dyvette sempat melihat kalau Lucas sudah tidak sadarkan diri.

"Lucassssss!!!" Dyvette berteriak sekencang-kencangnya.

Yohan dan beberapa orang yang makan bersamanya berhamburan menghampirinya.

"Cepat kejar mobil itu! Lucas di dalam sana!"

"Baik, nyonya." Litah langsung berlari ke garasi dan mengambil mobilnya untuk mengejar mobil yang membawa Lucas.

Ya Tuhan, Lucas...

Dyvette menangis, Lucas diculik tepat di depan matanya dan dia tidak bisa berbuat apa-apa..