Chereads / 99 Hari Terjebak dalam Tubuh Istri Pewaris / Chapter 7 - Kebingungan Casey

Chapter 7 - Kebingungan Casey

Casey terdiam dengan tatapan bingung melirik para dokter yang kembali memasang peralatan medis pada tubuhnya, berupa infus dan selang oksigen. Dia beralih melirik sekeliling dan makin heran karena ada Nathan yang dia ingat adalah calon suami Clara.

'Kenapa dia di sini? Kenapa dia menjenguk aku? lalu, di mana Clara ... seharusnya dia berada di pesta pernikahan bersama Clara.' Casey bertanya-tanya, bahkan makin heran saat melihat dua pasangan paruh baya yang terlihat lega memperhatikannya. 'Siapa mereka? Apa mereka yang menolong aku sewaktu kecelakaan? Kenapa jadi begini ... Kenapa bukan paman atau bibi ... kenapa bukan Mia, Oskar ataupun Michael yang ke sini?'

Casey semakin bingung, bahkan dia merasa aneh dengan dirinya sendiri. Dia menunduk, melihat pakaiannya yang berupa gaun pengantin padahal sebelum kecelakaan dia mengenakan gaun biasa.

Setelah selesai memasang peralatan medis, dokter menghampiri Nathan dan yang lain sementara para suster keluar dari ruangan.

"Keadaannya benar-benar stabil. Ini benar-benar suatu keajaiban yang tidak pernah saya lihat sebelumnya," ucap dokter.

"Apa anda yakin tidak ada racun lagi dalam tubuhnya yang bisa membuatnya berada dalam bahaya?" tanya Nathan.

"Saya pastikan tidak ada. Tubuhnya sudah kembali normal, tapi dia butuh istirahat untuk memulihkan kesehatannya," jelas dokter dengan tersenyum hangat. "Beliau bisa dipindahkan ke ruang rawat sebentar lagi. Mungkin sebentar lagi dia juga akan tertidur karena saya memberikan obat penenang untuknya supaya dia bisa fokus istirahat."

"Itu berarti anda akan membuat dia tidak sadarkan diri lagi?" tanya Nathan dengan mengerutkan keningnya.

"Iya, karena itu yang harus dilakukan," jawab dokter.

"What the fuck! Anda akan membuatnya tidur lagi setelah saya ketakutan karena dia tidak bisa bangun!" Nathan menatap dokter itu dengan tatapan tidak suka. "Seharusnya anda membiarkan dia istirahat secara natural saja!"

"Tapi ...."

"Sudahlah ... Kalau sampai dia tidak bisa bangun lagi maka saya akan menuntut anda! Setelah ini dia harus dipindahkan ke ruangan yang paling nyaman!" seru Nathan dengan ketus, lalu berjalan mendekat ranjang di mana Clara berada.

"Dokter, maafkan putra saya ..." ucap Diana dengan tatapan tidak nyaman.

"Tidak apa-apa, Nyonya. Apa yang terjadi padanya adalah hal yang wajar," sahut sang dokter kemudian segera meninggalkan ruangan.

___

Casey melirik wanita paruh baya yang memeluknya bahkan menciumnya sambil menangis, ada pula pria paruh baya yang juga melakukan hal yang sama dengan wanita itu. Dan hal yang paling membuatnya semakin bingung adalah, Nathan dan mereka semua memanggilnya dengan sebutan "Clara".

"Nak, mama benar-benar mengkhawatirkan kamu," ucap Verena dengan sendu.

"Mama?" lirih Casey.

"Mama pikir kamu akan pergi untuk selamanya ... tapi ternyata Tuhan masih mengijinkan kamu untuk kembali bernapas ... kamu akan hidup lebih lama di dunia ini, menjadi wanita bahagia dan menua bersama suamimu," ucap Verena, melirik Nathan yang berada di sisi kiri ranjang bersama Rudolf dan Diana sementara dia dan suaminya berada di sisi kanan.

"Suami?" lirih Casey sambil melirik ke arah Nathan yang tersenyum lega menatapnya.

"Iya, Sayang. Sebagai suamimu, aku berjanji tidak akan ada kejadian seperti ini lagi ... dan aku pastikan orang yang sudah meracunimu akan segera ditangkap. Aku tidak akan membiarkan satu orangpun menyakitimu," sahut Nathan kemudian mencondongkan tubuhnya dan mencium kening Clara. "I love you so much ...."

Casey makin bingung saat mendapat ciuman dari Nathan. 'What the hell, kenapa dia mencium aku? Sebenarnya apa yang terjadi padaku ... Kenapa mereka mengira aku adalah Clara? Kenapa aku pakai gaun pengantin ... bukankah seharusnya aku juga terluka dengan kepala yang berdarah? Aku ingat saat kecelakaan kepalaku terbentur berkali-kali.'

Hingga beberapa menit berlalu, Casey yang masih kebingungan dengan keadaan yang aneh itupun kembali terlelap karena pengaruh obat tidur. Nathan dan Verena setia menjaganya sedangkan yang lain pulang untuk membubarkan pesta dan beralih melakukan penyelidikan mengenai tragedi keracunan itu.

Kini, Nathan dan Verena berada di luar ruangan, menunggu Clara yang akan dipindahkan ke ruang VVIP. Mereka duduk di kursi tunggu yang berbentuk memanjang bisa diduduki oleh tiga orang dan diletakkan mepet pada dinding.

"Nathan, Apa kamu tidak mencurigai Patricia mengenai kejadian ini?" tanya Verena, melirik Nathan yang duduk termenung dengan posisi membungkuk menumpukan sikunya pada lutut.

"Saya mencurigainya, karena hanya dia yang tidak menyukai kebersamaan kami. Tapi menuduhnya tanpa bukti malah akan membuat kita berada adalah masalah karena dia wanita ular," jawab Nathan dengan tatapan kosong.

Verena menghela napas, menyandarkan tubuhnya pada bahu kursi. "Tolong, jangan buat Clara berada dalam bahaya hanya karena ingin bersamamu. Saya sangat berharap Setelah dia sembuh total, kamu segera membawanya pergi dari rumah orang tuamu. kalian tinggal bersama di rumah pribadi dan jangan biarkan dia sendirian jikalau kamu sedang sibuk dengan urusanmu."

"Anda tidak perlu khawatir. kejadian seperti malam ini tidak akan pernah terjadi lagi," seru Nathan kemudian merogoh saku celana untuk mengambil ponsel. "Saya akan coba hubungi asisten saya," ucapnya kemudian beranjak berdiri.

Nathan mondar-mandir mencoba menghubungi asistennya, sambil menatapi suasana rumah sakit yang tidak terlalu ramai karena hari semakin malam.

"Hallo, Dominic. Apa ada perkembangan mengenai penyelidikan tentang kejadian malam ini?" tanya Nathan saat sudah terhubung dengan asistennya yang bernama Dominic.

"Ternyata salah satu pelayan di pesta adalah pelayan palsu. Dia sudah kabur dan sekarang orang-orang kita sedang melakukan pencarian dibantu dengan polisi juga," jelas Dominic terdengar lugas.

"Baiklah kalau begitu, kejar pelayan palsu itu sampai dapat," seru Nathan kemudian segera memutuskan sambungan telepon itu. Dia kembali mengantongi ponselnya dengan tatapan begitu dingin membayangkan wajah Patricia. 'Kalau sampai pelayan palsu itu berhasil ditangkap, dan ternyata dalang dari kejadian ini adalah kamu. Aku pastikan kamu akan menderita seumur hidup mu, Patricia!'

"Nathan, ada apa?" tanya Verena, menyadari tatapan Nathan yang menunjukkan sebuah kemarahan.

"Tidak ada apa-apa," jawab Nathan, kemudian mengalihkan pandangannya pada pintu ruang ICU yang terbuka. Dia melihat Clara terbaru di atas ranjang dengan mengenakan pakaian pasien berwarna biru muda, di dorong menuju ke ruangan lain. Pria itupun segera mengikuti istrinya diikuti oleh mertuanya. Ah, tapi sebenernya itu bukan istrinya, tapi Casey yang entah kenapa mendadak terjebak dalam tubuh istrinya ...

buat yang suka baca karya aku, aku punya karya di fizzo. bisa dibaca sampai tamat gratis. judulnya the replacement bride love after marriage atas nama pena dellunaxray.

ada juga yang masih on going di akun baby Moonjuice judul : Obsesi gila tuan CEO.

bantu dukung di sana ya, karena saya nggak nulis lagi di sini. di sana semua karya bahasa Indonesia kok. dan gratis.