"Pantesan dari tadi aku nungguin kamu lama, Jadi kamu lagi bersama Sarah pegangan tangan." Anindia Jeles
"Gak seperti yang Kamu liat sayang, tadi gak sengaja." Ahmer membela diri
Tanpa pikir panjang Anindia langsung mengambil botol susu itu dan membuatkan susu untuk Leo. Dan ia langsung bergegas ke ruang tengah sambil menggendong Leo Dan memberinya susu.
Di saat Anindia lagi ngasih susu ke Leo, aya yang mengetuk pintu Dan ia membukanya. Kemudian Ahmer mengikuti Anindia menemuai orang yang Ada di depan.Ternyata itu orang tuanya Ahmer. Mama Dan Papa nya Ahmer terkejut melihat Anindia menggendong seorang bayi laki-laki.
"Ini yang Di gendong Anindia bayi siapa Ahmer?" Tanpa duduk terlebih dahulu papanya Ahmer langsung menanyakan bayi yang Di gendong Anindia
"Ini anak kami, mah pah." Anindia yang menjawabnya.
"Maksud kamu anak kalian? Mama gak ngarti Coba jelaskan kepada kami." Ucap Mamanya Ahmer
"Ini anak Ahmer dari perempuan yang Ahmer tiduri dengan keadaan gak sadar Karena Mabok." Ahmer mulai menjelaskan kepada orang tuanya
Tamparan terjatuh di pipi Ahmer begitu papanya mendengar perkataan Anak laki-laki yang selama ini ia banggakan. Kini kebanggaan itu berubah menjadi kekecewaan. Pipi Ahmer pun berubah warna menjadi merah gara-gara tamparan dari papanya.
"Kamu telah menyakiti menantu kesayang Papa." Kata Papanya Ahmer dengah penuh amarah
"Anindia gak papa kok pa, Anindia sudah sepenuhnya menerima semua ini. Anindia sangat sayang banget sama anak ini, Leo adalah anak Anindia Dan Ahmer." Ucap Anindia sembari menangis Dan memeluk Leo yang sedang ia gendong
Mendengar semua perkataan menantunya itu mama Dan Papa Ahmer sangat tersentuh hatinya, mereka langsung memeluk menantunya itu dan mencium Leo yang sedang Anindia gendong.
Sarah mendengar Dan melihat kejadian itu, ia mengitip di balik tembok. Hatinya panas melihat Anindia Di peluk oleh mama Dan papanya Ahmer.
"Seharusnya aku yang Ada di posisi Anindia sekarang itu, Seharusnya aku yang Di peluk oleh mama papanya Ahmer." Kata hati Sarah sambil ia memukul tembok yang ada di sisinya.
Sarah tidak sengaja menyenggol pot bunga pada saat ia berbalik badan untuk pergi ke kamarnya, Karena ia Kesal melihat keluarga itu. Ahmer, Anindia juga mama Dan papanya Ahmer kaget mendengar benda yang jatuh.
"Siapa itu?" Kata Ahmer sambil menengok ke arah dimana suara itu berada
Tiba-tiba Sarah keluar dari tempat itu, dengan wajah yang pura-pura tidak mengetahui kejadian antara Ahmer, Anindia Dan orang tua Ahmer
"Maaf tadi saya tidak sengaja menyenggol pot bunga nya." Kata Sarah sambil menundukan kepalanya
"Jadi dari tadi kamu menguping pembicaraan kami?" Tanya Anindia kesal
Sarah tidak menjawab pertanyaan Anindia, ia hanya diam Dan menundukan kepalanya.
"Siapa wanita itu Ahmer?" papa Ahmer bertanya pada anaknya sambil tangannya menunjuk ke arah Sarah
"Dia wanita yang melahirkan Leo pa." Ahmer menjawab nya dengan gugup
"Apa? Kenapa dia bisa tinggal bersama kalian disini?" Papa Ahmer terus bertanya
"Dia di sini bekerja sebagai baby siternya Leo." Jawab Ahmer
"Apa Kamu gak Salah mengizinkan wanita itu untuk tinggal bersama kamu Dan Anindia." Kata mamanya Ahmer menunjuk Sarah
"Kamarin Anindia sakit mah, Kata dokter dia gak boleh Kecapean. Jadi Ahmer mengizinkan Sarah tinggal disini untuk jadi baby sitter nya Leo. Anindia pun setuju." Ahmer menjelaskan kepada mama Dan papanya
Mama Dan papanya Ahmer pun kini mereka luluh dengan semua penjelasan Ahmer. Harus Bagaimana lagi sekarang Nasi sudah jadi bubur, mau tidak mau mereka harus menerima ini semua.
Malam harinya Sarah tidur di kamarnya, sebelum tidur ia memikirkan rencana untuk besok. Ia berpikir harus merebut posisi Anindia, Karena yang Seharusnya ada di posisi itu adalah dia Dan yang berhak hidup sama Leo Dan Ahmer adalah dia. Ia berencana besok akan memakai baju sexy Di depan Ahmer, Karena ia tahu Ahmer sangat suka dengan tubuhnya yang mungil nan sexy. Ia merasa Walaupun ia sudah melahirkan, tetapi tubuhnya tidak Kalah sexy dengan Anindia. Besok ia akan beralasan mau meminta Izin pergi ke rumah temannya, Dan ia ingin menumpang ke mobil Ahmer.
Pagi sudah menyapa, Sarah terbangun dari tidurnya. Wajahnya tersenyum, Hari ini ia akan mengerjakan misi pertamanya merebut posisi Anindia. Ia buru-buru ke kamar mandi untuk segera memebersihkan diri Karena Mau menumpang mobilnya Ahmer. Ia sengaja memakai pakaian yang sexy, panjangnya di atas lutut.
Di kamar lain Anindia yang masih memakai daster kesukaannya sibuk mengurus keperluan Leo, seketika ia lupa menersipkan peralatan suaminya. Sehingga Ahmer pada saat ingin pergi kerja ia memakai dasi sendiri Dan dasinya itu tidak rapih.
Mereka bertiga turun kebawah untuk sarapan pagi, Dan Anindia menggendong Leo dengan Masih menggunakan baju dasternya itu. Pada saat di meja makan, Sarah menghampiri mereka dengan baju sexy dengan Sedikit polesan makeup di wajahnya. Seketika Ahmer mematung matanya berhenti mengedip, ia menatap Sarah. Sementara itu Anindia tidak suka melihat penampilan Sarah, ia pun menegurnya.
"Mau kemana kamu pagi-pagi gini sudah dandan, mana pakaianmu sexy ?" Tanya Anindia Kesal dengan mata yang sinis
"Saya hari ini mau Izin, Mau kerumah teman. Dan saya kalau boleh ingin numpang ke mobilnya Ahmer. Kebetulan arahnya sama." Jawab Sarah kecentilan
"Enak aja Kamu Mau numpang ke mobil suami saya, naik taksi aja mending." Ucap Anindia semakin kesal
"Gak papa dong sayang, Dia kan cuma numpang doang mana kan searah juga sama aku. Jangan berlebihan sayang." Jawab Ahmer sambil memegang tangan istrinya
"Ya udah boleh, Awas aja ya kalau kamu ganjen sama suami saya Sarah." Kata Anindia sinis Dan tangannya menunjuk ke arah sarah
Selesai sarapan dan Ahmer berpamitan kepada istrinya, seperti biasa sebelum berangkat kerja ia mengecup kening Anindia Dan Leo.
Tiba-tiba baru dua langkah Ahmer berjalan Sarah dengan sengaja menghentikan Ahmer.
"Tunggu, dasi kamu berantakan. Biar Aku rapikan ya." Kata Sarah sambil merapikan dasi Ahmer depan Anindia, ia sengaja melakukannya
"Sarah, apa-apaan Kamu." Anindia melotot kepada sarah, ia cemburu melihat apa yang Sarah lakukan kepada Ahmer.
"Cuma merapikan, kasian nanti Ahmer malu kalau dasinya belum rapi." Jawab Sarah sambil sedikit tersenyum ke arah Anindia, ia sengaja memancing emosi Anindia
Tetapi Ahmer menolaknya, ia merapikan dasinya sendiri.
Anindia merasa ingin menampar si Sarah itu, is sangat Kesal melihat perlakuan Sarah kepada Ahmer. Tetapi ia tidak bisa berbuat apa-apa Karena tangannya sedang menggendong Leo.
Setelah dasinya rapih, Ahmer pergi keluar diikuti oleh Sarah menuju mobil. Anindia yang sedang duduk di meja makan, hatinya begitu marah melihat suaminya bersama Sarah.
Sarah duduk di depan bersama Ahmer. Di perjalanan Sarah sengaja menggoda Ahmer, ia dengan sengaja membusungkan dadanya. Sayangnya Ahmer tidak meliriknya Sedikitpun. Ia hanya fokus menyetir mobilnya.
Di rumah Anindia yang khawatir memikirkan suaminya yang semobil dengan Sarah. Ia khawatir akan tergoda dengan Sarah, walaupun Sarah Sudah melahirkan tetapi bodi Sarah masih begitu sexy.