Kejadian itu membuat nya sangat kesal, kemarahan yang terjadi ditimbulkan oleh sikap wanita berlebihan itu.
Ahmer sangat marah kepada Sarah. Karena wanita itusudah menjebaknya, ia berniat untuk mengusir Sarah dari rumahnya demi pernikahan nya dengan Anindia.
Begitu Anindia dan Leo pergi dari rumah, Ahmer langsung menghampiri Sarah yang masih ada di dalam kamarnya. Raut wajahnya sangat kesal melihat kelakuan wanita yang tanpa rasa bersalah hanya duduk di ranjang itu.
"Sini kamu, berani-beraninya kamu menjebak ku seperti ini." Kata Ahmer marah sambil menarik tangan Sarah yang masih duduk di ranjang kamar Ahmer.
"Awww sakit Ahmer." Lirih Sarah kesakitan karena tangannya di tarik sangat kencang oleh lelaki itu sampai membuat kulit nya merah.
"Sakit kamu bilang ?" Itu tidak berbanding dengan sakitnya hati Anindia dikala tadi melihat saya sumi nya tidur dengan kamu." Kata Ahmer semakin marah.
Dia tampak tegas mengatakan hal itu karena tak mungkin ia menyentuh wanita lain selain Anindia, kecuali jebak kan seperti ini.
"Aku sangat cemburu melihat kamu sama Anindia, seharusnya yang ada di sisimu itu aku bukan dia." Jawab Sarah membela diri
"Anindia adalah istri sah saya, sementara kamu siapa hah bisa-bisanya ngomong seperti itu. Sekarang juga kamu kemasi barang-barangmu dan pergi dari rumah saya." Kata Ahmer marah sambil tangannya menunjuk ke arah pintu, emosinya meluap di ikuti deru nafas yang membuat dadanya naik turun.
"Baik kalau gitu, aku akan pergi dari sini tapi kamu harus memberiku uang 500 juta sebagai alat tukar hak asuh Loe dan untuk kelangsungan hidup baru aku di luar sana." Kata Sarah
"Baik saya akan memberikan uang 500 juta, tapi kamu jangan pernah menunjukan wajahmu lagi di depan saya dan Anindia begitu pun Leo." Jawab Ahmer.
"Oke, saya setuju." Kata Sarah
Kemudian Ahmer mengambil cek 500 juta kepada Sarah.
"Ini cek 500 juta, sekarang kamu bisa pergi dari rumah saya dan jangan pernah kembali lagi ke sini." Kata Ahmer sambil memberikan cek itu kepada Sarah
"Thanks." Jawab Sarah dengan mengambil cek dari tangan Ahmer
Sarah pun pergi dari kamar Ahmer, kemudian ia pergi ke kamarnya untuk memasukan barang-barangnya kedalam koper. Setelah itu ia pun pergi dari rumah Ahmer dengan membawa koper dan cek senilai 500 juta dari Ahmer.
Sementara itu Anindia yang pergi membawa Leo sama supirnya, di dalam perjalanan ia bingung mau pergi kemana. Karena kalau ia pergi ke rumah orang tuanya, orang tuanya pasti tidak akan menerima Leo. Anindia pun berpikir bahwa ia dan Leo untuk sementara waktu akan tinggal di hotel.
Sementara Ahmer yang lagi di rumahnya ia terus saja nelepon Anindia karena khawatir, tetapi Anindia sama sekali tidak mengangkat telepon dari Ahmer. Ahmer pun berpikir untuk menelepon supirnya yang kini sedang bersama Anindia dan Leo.
"Hallo." Kata Ahmer dalam telepon kepada supirnya
"Iya tuan ada apa?" Jawab supir dalam telepon
"Kamu lagi sama istri dan anak saya kan, sekarang dia lagi ada dimana?" Kata Ahmer khawatir
"Iya tuan, kami baru saja sampe di hotel deket rumah." Jawab supir itu
"Ya udah sekarang saya akan nyusul kesana." Kata Ahmer
"Iya tuan." Jawab Supir Ahmer
Kemudian Ahmer pun menutup teleponnya, dan ia langsung bergegas pergi untuk menemuai Anindia dan Leo. Sesampainya di sana ia langsung menanyakan ke petugas hotel.
"Maaf mba tamu atas nama nyonya Anindia, ia ada di kamar nomor berapa ya?" Tanya Ahmer pada petugas hotel
"Sebenar pak, dia baru saja masuk kamar sama anaknya. Ia ada di kamar 045." Jawab petugas hotel itu
"Oh ya udah, makasih ya mba." Kata Ahmer
Ahmer pun langsung berlari menuju kamar hotel Anindia.
"Toktoktok." begitu sampai Ahmer langsung mengetuk pintu kamar hotel Anindia
"Ngapain kamu kesini?" Kata Anindia begitu ia membuka pintunya ternyata itu Ahmer
"Tunggu dulu sayang, dengerin aku dulu. Sarah sudah menjebak aku. Kata Ahmer
"Apa buktinya?" Kata Anindia
"Sekarang dia sudah aku usir dari rumah, dan dia meminta uang 500 juta untuk kelangsungan hidup dia dan sebagai alat tukar hak asuh resmi Leo." Kata Ahmer.
"Terus kamu kasih uangnya?" Tanya Anindia
"Iya aku kasih, karena aku gak mau dia terus tinggal bersama kita. Ini juga aku lakuin demi kebahagiaan rumah tangga kita." Kata Ahmer sambil memeluk Anindia
"Maafin aku ya karena tadi aku sudah sangat marah kepada kamu." Kata Anindia.
"Iya gak papa sayang, aku juga minta maaf ya." Kata Ahmer
"Iya sayang." Jawab Anindia
"Leo mana?" Tanya Ahmer
"Dia baru saja aku tidurkan di kasur." Jawab Anindia
"Sayang gimana kalau hari ini kita nginep saja di hotel?" Kata Ahmer
"Boleh juga sayang, lagi pula kita kan sudah lama gak nginep di hotel." Jawab Anindia
Hari ini mereka bertiga memutuskan untuk menginap di hotel.
Keesokan paginya di kamar hotel. Mereka di bangunkan oleh tangisan Leo yang lapar meminta jatah susunya.
Suara tangisan Leo terus menggema sekarang, dia tampaknya lapar.
"Cup cup cup, kamu udah bangun sayang?" Kata Anindia sambil menggendong Leo yang nangis
"Kenapa dia menangis sayang?" Kata Ahmer yang masih berbaring di ranjangnya
"Kayanya dia lapar sayang mau minum susu, tolong buatin yah." Kata Anindia menyuruh Ahmer
"Susunya ada dimana sayang?" Tanya Ahmer sambil ia bangun dari ranjangnya
"Itu ada dalam tas." Kata Anindia menunjuk tas bayi
Ahmer pun mengambil susu Formula yang ada di tas bayi itu, dan ia pun membuatkan susu untuk Leo.
"Ini sayang susunya." Kata Ahmer sambil ia memberikan botol susu itu ke Anindia.
"Makasih sayang." Kata Anindia
Anindia pun memberikan susu itu kepada Leo. Setelah itu mereka bersiap-siap untuk pulang.
Demi kebaikan semuanya Anindia memilih untuk tidak mengungkit masalah seperti ini lagi, ia tak ingin ini berpengaruh pada kelangsungan hidup Leo juga.
Tahun demi tahun mereka lalui dengan bahagia. Kini Leo sudah umur 5 tahun. Hari adalah hari pertama Leo masuk sekolah TK.
Hari ini Ahmer dan Anindia berencana untuk pergi ke mall membeli peralatan sekolah untuk Leo, karena besok Leo sudah mulai masuk sekolah TK.
"Sayang hari ini kita jadi kan beli alat-alat sekolahnya Leo?" Tanya Ahmer pada Anindia.
"Jadi dong sayang, udah gak ada waktu lagi soalnya kan Leo besok masuk sekolahnya." Kata Anindia
"Ya udah kalau gitu kita berangkat sekarang aja gimana?" Kata Ahmer
"Aku mau ikut." Saut Ahmer
"Tentunya sayang." Kata Anindia
Meraka pun pergi ke mall, setibanya disana Anindia langsung masuk ke toko Khusus peralatan sekolah. Tiba-tiba pada saat Anindia sedang membeli peralatan sekolah itu, Leo merengek minta di belikan mainan.
"Mami aku mau beli mainan." Kata Leo merengek
"Iya sebentar sebentar sayang kan mami belum selesai belanjanya." Kata Anindia
"Aku maunya sekarang." Kata Leo merengek.
Anindia merasa seseorang sedang memperhatikan nya, ia menoleh ke sana kemari sekarang karena hal itu.