Chereads / TULUS / Chapter 18 - ANAK ITU TIBA-TIBA DIAM

Chapter 18 - ANAK ITU TIBA-TIBA DIAM

Jelas saja penuturan putra semata wayang mereka membuat keduanya terkejut. Mereka memiliki ketakutan yang sama.

"Papi kenapa?" Kata Leo bertanya

"Enggak papa sayang." Jawab Ahmer

"Kok mami dan papi gak tau sih kalau di sekolah ada pemeriksaan golongan darah?" Tanya Anindia dengan wajah yang gugup.

"Iya kemarin Leo lupa bilang mih. Jadi kenapa ya golongan darah Leo gak sama dengan mami dan papi?" Kata Leo penasaran

"Eummm jadi gini, eummmm." Kata Ahmer gugup dan bingung harus menjawab apa

"Mungkin salah kali ngecek nya." Kata Anindia

"Oh gitu ya mi." Jawab Leo

"Iya sayang, udah ah jangan di pikirin, lebih baik kita tidur aja yu. Besok kan mau sekolah lagi, takutnya kesiangan." Kata Anindia

Kemudian ia pun menidurkan Leo. Setelah itu Anindia pergi ke kamarnya, sebelum tidur Anindia mengobrol dulu dengan Ahmer.

"Sayang gimana kalau nanti Leo tau kalau dia bukan darah daging ku." Kata Anindia menangis.

"Jangan mikir gitu sayang." Kata Ahmer sambil ia memeluk Anindia

"Tapi aku takut kalau dia nanti tidak menerimanya." Kata Anindia terus menangis

"Udah jangan mikirin dulu yang belum pasti, sekarang kamu tidur aja ya." Kata Ahmer

Anindia terus saja memikirkan tentang Leo. Dia takut begitu Leo nanti sudah besar dan ia tahu bahwa Anindia bukan ibu kandungnya. Anindia takut Leo akan membencinya. Kini pikiran Anindia tidak tenang, ia terus saja memikirkan Leo.

Senja perlahan tenggelam dan langit pun berubah menjadi gelap. Kemudian Ahmer mengajak Anindia dan Leo pulang.

"Sayang kita pulang yu." Ajak Ahmer pada anak dan istrinya

"Leo masih mau disini Pih." Kata Leo

"Sayang ini kan udah malam, orang-orang juga udah pada pulang. Lagi pula besok kan sekolah." Kata Anindia kepada Leo

"Iya sayang, nanti kalau libur kesini lagi ya." Kata Ahmer

"Ya udah ayo kalau gitu." Kata Leo dengan wajah sedikit kesal

Mereka pun pulang ke rumah. Sampai rumah mereka langsung istirahat, mereka tidur.

Pagi harinya seperti biasa Anindia membangunkan Leo yang masih tidur.

"Leo sayang ayo bangun, udah siang nih sekarang kan hari senin waktunya sekolah." Kata Anindia

"Leo masih ngantuk Mih." Jawab Leo dengan mata yang masih merem

"Ayo ah cepat." Kata Anindia kemudian ia mengangkat badan Leo

Kemudian Leo pun terbangun, dan ia pergi ke kamar mandi. Setelah itu seperti biasa Ahmer, Anindia dan Leo pergi ke bawah untuk sarapan.

"Sayang hari ini aku mau jenguk teman yang baru lahiran, jadi aku gak bisa anter Leo ke sekolah. Kamu aja ya yang anter." Kata Anindia

"Aku gak bisa sayang karna hari ini aku ada meeting penting, kalau aku anterin Leo nanti aku telat." Kata Ahmer

"Kalau gitu, Leo biar di antar supir aja." Kata Anindia

"Iya gapapa Leo sama supir aja mih, pih." Saut Leo

Setiba di sekolah waktu Leo turun dari mobil, ia bertemu dengan Raka yang di antar oleh ayah sama bundanya. Raka pun mulai lagi mengejek Leo yang di antar oleh supir bukan di antar sama orang tuanya seperti dia.

"Tuh kan bener anak pungut tuh di antar sama supirnya, kalau aku mah di antar sama ayah dan bunda ku." Kata Raka mengejek Leo

"Papi dan mami aku sibuk jadi mereka tidak mengantarku hari ini." Kata Leo

"Ah alesan aja itu." Kata Raka

"Euhhhhhh." Kata Leo gereget sama Raka

Mereka pun pergi ke kelas untuk belajar. Pada saat jam belajar guru Leo memberikan hasil cek golongan darah untuk di bawa pulang semua muridnya, dan harus di kasih ke orang tua murid.

"Selamat pagi anak-anak." Kata guru Leo memasuki kelas

"Selamat pagi bu." Jawab semua murid

"Ini ibu membawa hasil cek golongan darah yang waktu itu, nanti kalian kasih kertas ini pada orang tua kalian ya." Kata guru Leo

"Baik bu." Jawab semua murid

Guru itu kemudian membagikannya kesetiap murid. Kemudian Leo membuka kertas itu, tetapi hasilnya tetap sama bahwa golongan darah Leo berbeda dengan golongan darah Ahmer dan Anindia.

"Bu Leo mau bertanya." Kata Leo

"Iya ada apa Leo?" Jawab guru Leo

"Ini hasil yang kemarin sudah benar bu?" Tanya Leo

"Iya Leo itu hasilnya sudah benar kan pihak rumah sakit yang meriksa, emangnya ada apa sayang?" Kata Guru Leo

"Enggak papa bu, Leo cuma nanya doang." Jawab Leo

Leo semakin panasaran kenapa golongan darah Leo tidak sama dengan golongan darah Ahmer dan Anindia. Ia berpikir Ahmer dan Anindia menyembunyikan sesuatu dari Leo.

"Apakah benar kata Raka bahwa aku itu adalah anak pungut." Kata Leo dalam hati

Setelah pulang sekolah Leo di jemput sama supirnya. Setibanya di rumah Anindia sudah menyambutnya, tetapi kali ini sikap Leo berbeda pada Anindia. Kini Leo bersikap dingin pada Anindia. Ia bahkan tak tersentuh, tak tersenyum sedikit pun padanya.

Ia menatap mata sang anak yang tertunduk dan memasuki rumah tanpa bicara.

"Anak mami sudah pulang." Tanya Anindia pada Leo

Tapi Leo tidak menjawab pertanyaan Anindia, Leo malah langsung pergi ke kamarnya. Anindia pun bingung dengan sikap Leo.

Sore harinya Ahmer pulang dari kantor, dan Anindia menceritakan sikap Leo yang dingin pada Anindia.

"Sayang kenapa kamu keliatan murung?" Tanya Ahmer kepada Anindia begitu ia sampai rumah

"Aku lagi mikiran sikap Leo kepada ku, waktu Leo pulang sekolah sikapnya sangat berbeda tidak seperti biasanya. Dia sama sekali tidak menjawabku dan dia juga tidak melihatku, dia malah berlari ke kamarnya." Kata Anindia

"Sekarang dia dimana?" Tanya Ahmer

"Tuh dia baru turun." Kata Anindia menunjuk ke arah Leo yang turun dari tangga

"Hallo anak papi." Kata Ahmer pada saat melihat Leo turun

Tetapi Leo sama sekali tidak menjawab Ahmer

"Leo sayang, kamu kenapa coba cerita pada mami." Kata Anindia sambil ia menghampiri Leo

"Iya sayang kamu kenapa, papi sama mami gak ngarti kenapa kamu tiba-tiba diemin mami sama papi." Kata Ahmer

"Apa salah mami sama papi sayang?" Tanya Anindia

"Gapapa." Jawab Leo singkat kemudian ia pun berlari mengambil makanan yang ada dalam lemari es. Dan setelah ngambil makanan itu ia langsung pergi lagi ke kamarnya

"Sayang, sebenarnya ada apa dengan anak kita?" Tanya Anindia sedih kepada Leo

"Aku juga gak ngarti sayang." Jawab Ahmer

Ahmer dan Anindia sangat bingung pada sikap Leo yang tiba-tiba diam itu pada mereka tanpa alasan yang jelas.

Anindia merasakan sedikit perubahan putranya, ia tidak ingin anak itu merasa tak bahagia sehingga hal itu juga mempengaruhi nya.