Anindia sakit berhari-hari, namun kali ini ia sudah merasa lebih baik dan bisa makan di luar kamarnya.
Waktu mereka sedang makan, tiba-tiba ada seseorang mengetuk pintu. Kemudian Ahmer membuka pintu rumahnya, wajah terkejut nya cukup membuktikan bahwa tamu yang tiba bukan yang ia harapkan.
"Sarah!" Ahmer terkejut saat membuka pintu itu Ternyata Dia adalah sarah
"Kenapa Kamu ke sini?" Ahmer bertanya sambil memegang gagang pintu dan ia belum mempersilahkan perempuan itu untuk masuk.
"Aku kangen sama anakku Leo, Aku mau bertemu dengan Dia." Jawab Sarah dengan wajah yang sedih.
"Siapa Sayang?" Anindia berjalan untuk melihat tamu itu.
Anindia terkejut, ternyata tamu itu adalah Sarah. Tentunya ada rasa takut di hatinya, takut Sarah akan membawa Leo pergi bersamanya. Tidak lama Anindia pun lansung mempersilahkan Sarah untuk masuk.
"Eh Sarah, Ayo masuk Sar!" Ajak Anindia sambil mempersilahkan nya untuk duduk.
"Ada apa Sar kamu datang kesini?" Tanya Anindia
"Aku kesini mau melamar pekerjaan sebagai baby sister nya Leo, aku mau selalu dekat dengan anakku. Aku berjanji tidak akan membuat masalah disini." Jawab Sarah sambil meneteskan air matanya
Anindia kaget mendengarnya, ia langsung menatap suaminya. Ia tidak bisa menerima Sarah untuk jadi baby siternya Leo, ia hanya ingin mengurus Loe sendiri tanpa bantuan siapapun. Anindia pun mengajak Ahmer kepada belakang Sebentar untuk berdiskusi masalah ini.
"Sar, Aku pamit Sebentar ke belakang ya." Kata Anindia sambil memegang tangan Ahmer Dan berjalan menuju ke belakang.
"Sayang, aku gak Mau yah Dia Jadi baby sitter anak aku!" Kata Anindia kepada Ahmer
"Kenapa tidak sayang? Kamu kan lagi sakit, kamu butuh bantuan baby sitter." Ahmer membantah perkataan Anindia
"Aku bisa urus anak aku sendiri, aku udah sembuhh." Jawab Anindia marah
"Sayang dengerin aku, Sarah cuma membantu kamu mengurus Leo tidak lebih dari itu." Ahmer menjelaskan kepada Anindia
"Gimana kalau nanti anak aku lebih dekat dengan Sarah di bandingkan dengan ku." Kata Anindia sedih
"Tidak akan sayang, ini Demi kesehatan mu Sayang Demi Leo juga." Kata Ahmer
"Baik, tapi ada satu Syarat. Sarah gak boleh kasih Asi kepada Loe, anakku Di kasih susu Formula aja Karena Leo anakku bukan anak Sarah." Ucap Anindia, ia luluh oleh perkataan Ahmer
Setelah perdebatan itu selesai, Anindia Dan Ahmer pergi untuk menemuai Sarah. Mereka pun duduk lagi di kursi yang tadi mereka duduki.
"Baik sar kami mengizinkan kamu untuk kerja Di sini." Kata Anindia
"Bener Nin?" Jawab Sarah dengan mata melotot ia begitu senang dengarnya
"Iya, tapi dengan satu syarat." Ucap Anindia
"Apa itu?" Kata Sarah
"Kamu gak boleh kasih Asi mu kepada Leo, Karena Leo kini adalah anakku bukan anak mu lagi. Kamu hanya boleh kasih Dia susu Formula." Kata Anindia kepada sarah
Dengan hati yang berat, Sarah mengiyakan Syarat dari Anindia Demi ia bisa ketemu Leo setiap hari. Sebenarnya siapa sih seorang ibu yang tidak mau mengAsihi anaknya sediri.
"Iya Nin, aku menyetujui persyaratanmu itu." Dengan berat hati Sarah menyetujinya
Keesokan harinya adalah jadwal Anindia kontrol ke dokter. Anindia terpaksa meninggalkan Leo di rumah bersama Sarah. Ia pergi kerumah sakit bersama Ahmer suaminya.
"Aku Titip anakku sar, jaga dia." Kata Anindia
"Iya, tenang aja Nin aku Jagin Leo dengan baik." Jawab Sarah Seneng sambil menggendong Loe
Sebelum pergi Anindia Dan Ahmer mencium dulu Leo.
"Dadah sayang" Anindia pamitan kepada anaknya dengan melambaikan tangan
Kemudian Anindia Dan Ahmer langsung pergi ke rumah sakit. Di perjalanan kini yang mereka bicarakan hanyalah Loe anak kesayangan mereka.
Sesaimpainya Di rumah sakit Anindia langsung mengambil nomor antrian Dan duduk menunggu nama ia di panggil. Setelah di panggil Dan selesai Di periksa, Anindia Dan Ahmer langsung bergegas untuk Pulang kerumahnya Karena sudah tidak Tahan lagi ingin bertemu dengan Loe. Tapi Ahmer tidak ikut Pulang ke rumah, ia hanya mengantarkan Anindia di depan Gerbang rumahnya Karena Ahmer Buru-buru Mau ke kantor.
Tiba-tiba waktu pertama kali Anindia membuka pintunya, ia melihat Sarah sedang menggendong Loe Dan kasih Asi kepada Leo. Amarah Anindia pun pecah melihat itu Semua.
"Sarah, apa yang Kamu lakukan?" Teriak Anindia dengan penuh amarah
Sarah pun terkejut mendengar teriakan Anindia, ia pun langsung memasukan buah kholdinya kedalam bajunya lagi.
"Maaf Nin, ini tadi Loe nangis ia Mau nyusu aku cari-cari susu Formula nya gak Ada. Jadi aku terpaksa kasih Dia Asi Nin" Kata Sarah terbata-bata
"Alasan Kamu saja, itu stok susu Leo Masih banyak di lemari." Anindia semakin marah Dan ia langsung mengambil Leo dari Sarah
"Aku gak tau tempatnya Nin." Jawab sarah
Anindia tidak menjawab perkataan Sarah, ia langsung membawa Loe pergi ke kamar dengan penuh Amarah.
Setiba Di rumah, Ahmer langsung bergegas menuju kamarnya, ia melihat istrinya sedang duduk di kasur sambil menatap Leo yang terlelap tidur Karena sudah malam. Ahmer menutup pintu dengan pelan Karena takut Leo terbangun, ia berjalan mendekati anak Dan istrinya.
"Sayang kamu belum tidur?" Tanya Ahmer kepada Anindia sambil mengecup kening istrinya itu
"Belum." Jawab Anindia singkat
"Kenapa Leo tidur disini sayang?" Ahmer bertanya Dan ikut duduk di samping istrinya
"Tadi Ada kejadian yang bikin Aku marah, tadi waktu pulang dari rumah sakit. Sarah ketahuan mengAsihi Leo. Jadi Malam ini Leo tidur bersama kita, aku takut Sarah melakukan Hal yang sama lagi." Jawab Anindia kesal
"Ya Udah gak papa, mungkin dia lakuin itu ada alasannya." Ahmer menenangkan Sarah dan memeluknya
"Tapi alasannya tidak masuk akal." Kata Anindia yang masih marah
"Udah-udah jangan marah-marah nanti cantikny ilangg loh." Ahmer menggoda istrinya
"Sana Kamu bersih-bersih dulu gih!" Anindia melepaskan pelukan Ahmer
"Baiklah, tuan putri." Jawab Ahmer sambil menggoda istrinya Dan ia berjalan menuju kamar mandi.
Selesai Mandi Ahmer melihat istrinya yang sudah terlelap tidur di sisi sebelah kanan anaknya. Ia pun langsung mencium kening Anindia Dan anaknya Leo. Ia begitu bahagia melihat pemandangan ini di kamarnya. Ahmer pun ikut tertidur Di sebelah Kiri anaknya dengan badan yang menghadap kesebalah anak juga istrinya. Mereka bertiga tertidur bersama.
Pagi Harinya, Anindia Dan Ahmer terbangun oleh tangisan Leo. Anindia pun dengan sigap langsung bangun dan menggendong Leo. Tetapi celana Ahmer rasanya basah, ternyata popoknya bocor sudah penuh.
"Kenapa Sayang?" Anindia langung bediri menggendong Leo
"Pantesan kamu nangis, popoknya penuh ya sayang." Kata Anindia tangannya merasakn basah waktu menggendong Leo.
Ahmer hanya tertawa melihat anak Dan istrinya. Anindia pun langsung memandikan Ahmer Karena jam sudah menunjukan pukul 08.00. Hari ini adalah Hari minggu Ahmer tidak pergi ke kantor, ia juga ikut memandikan Leo.
Setelah itu, Anindia menyuruh Ahmer membuatkan susu untuk Leo. Ahmer pun pergi ke dapur membuat Susu untuk Leo. Tiba Di dapur, ia bertemu dengan Sarah.
"Ada yang bisa saya Bantu mer?" Tanya Sarah yang melihat Ahmer membuka lemari di dapur
"ini mau buatin susu buat Leo." Jawab Ahmer sambil memegang dus susu itu
"Biar aku yang buatin mer!" Sarah menawarkan bantuan
"Gak usah, aku juga bisa." Ahmer menolaknya
Tapi Sarah kekeh ingin membantu Ahmer, Sarah merebut susu di tangan Ahmer yang sedang ia pegang, sehingga botol susu yang Ada di meja jatuh ke lantai Karena kesenggol tangan Sarah, Sebenarnya Sarah Sengaja melakukannya. Pada saat Sarah Dan Ahmer mau mengambil botol susu itu berbarengan sehingga tangan mereka bersentuhan, tiba-tiba Anindia datang melihat kejadian itu api cemburu pun menyala.