"Mama setuju!"
Untuk kedua kalinya Kayla terkejut. Tapi, percuma jika dia menyanggah mereka yang ada malah dia yang dipojokkan.
"Amira jadi merepotkan, gak usah Amira masih bisa kok, mengerjakan semuanya lagian usia kehamilannya juga masih muda," tolak wanita itu.
"Gak!" Bersamaan Anxel dan mamanya mengatakan itu.
"Pokoknya kamu harus nurut, gak ada penolakan," imbuh Anxel.
"Benar yang dikatakan suami kamu, semua ini juga demi kebaikan bayi kalian," sahut mamanya.
Anxel membawa sang istri, masuk ke dalam kamar. Bahkan langkahnya pun sangat pelan, tidak cocok untuk watak Amira yang tidak sabaran.
"Ini jalan kayak pengantin baru, lama banget, emang harus gini?" protes Amira.
"Sudah diam, semua ini demi anak kita."
Amira mengembuskan napas kesal. Hanya tinggal mama Anxel dan Kayla yang ada di ruang tamu sana.
"Tante masuk kamar dulu ya, mau istirahat. Kamu gak ngantuk?"
"Tante duluan aja," jawab Kayla.