Sore ini, Amira duduk sendirian di dapur, kebetulan tersedia televisi di sana. Dengan sepiring penuh cemilan yang menemaninya, sebelum sang suami pulang dan akhirnya dia tidak diperbolehkan untuk memakan makanan yang seperti itu.
Diam-diam, Kayla mengintip di balik dinding.
"Mungkin, ini saatnya aku menjalankan rencana jahatku," gumamnya tersenyum licik.
Tak sengaja asisten baru itu lewat di hadapannya, dan langsung dicegah oleh Kayla.
"Kamu jalankan yang kita rencanakan kemarin," suruhnya berbisik.
"Tapi, saya takut Bu, di rumah ini sudah ada banyak cctv, saya gak mau dipecat," jawabnya ingin menolak.
"Tenang saja, semua sudah saya atur. Akan saya matikan lampunya begitu kamu memasukkan obat itu, sehingga tidak terlihat cctv," bujuknya.
Awalnya asisten itu sempat berpikir ulang untuk melakukannya, tapi begitu Kayla menyodorkan sejumlah uang padanya dia langsung mengangguk.
"Bagus, cepat jalankan beri kode saja kepada saya nanti."