Satu hal lagi yang agak janggal sebenarnya. Fiona dan ayahnya tidak pernah merasa mirip sama sekali, walau dia sendiri tahu betapa ayahnya menyayanginya.
"Fii ... tolongin gue."
Fiona ingin melangkah maju menuju Fania, tapi tangan dan kakinya terikat oleh sesuatu hingga dia tidak bisa bergerak sama sekali.
"Fii ... "
"Fiona ..."
Suara itu terus memanggil namanya, namun sayangnya Fiona sama sekali tidak bisa bergerak menuju Fania. Saat Fania benar-benar ingin pergi, Fiona hanya bisa menangis karena tidak bisa berbuat apapun.
Pukul 07.00 pagi. Fiona terlambat bangun. Anehnya lagi ada seseorang yang tengah berdiri di depannya. "Kenapa sih lo? Masih pagi udah berisik banget."
Fiona menampar dan mencubit tangannya bebeberapa kali dan terasa sakit, berarti saat ini dia tidak sedang tertidur. "Lo Fa-nia?"
"Yaiyalah, lo tidur kek ngapain kek. Masih pagi udah berisik."