Pria berdarah dingin itu melepaskan tautan tangan Yena yang memeluknya kemudian berbalik dan menatap sang gadis datar.
"Kau jangan sembarangan memeluk orang," tegurnya.
Hati Yena merasa sakit kala melihat wajah dinginnya. Ia tertunduk lesu dan berkata setengah bergumam.
"Maaf, aku minta maaf. Kau ... tidak membenciku, 'kan?"
Tidak tau bagaimana ekspresi Lucifer. Yena hanya mendengar dia mendengus pelan kemudian kembali berlalu.
Gadis itu tak lantas mengejar, tubuhnya kaku karena perlakuan dingin Lucifer. Ia menunduk dalam dan hampir menangis.
Pria itu yang berjalan pergi dengan emosi, memperlambat langkahnya saat mendengar isakan dari belakang. Dia berdecak dan kembali pada Yena.
"Kenapa kau menangis?" ketusnya.
"Aku 'kan sudah minta maaf. Aku tau aku salah. Kamu boleh memarahiku, tapi jangan tidak mengacuhkanku." Yena menggigit bibirnya. Mengangkat kepalanya dan menatap wajah tanpa ekspresi Lucifer.
"Apa kau tau cara meminta maaf yang benar?" kata Lucifer.