Di tengah hamparan air itu kini hanya tinggal Hwa Joon seorang. Wajahnya yang ceria kembali kusut.
"Kupikir kau tidak takut sama sekali denganku, siapa sangka malah yang paling takut sampai pingsan sambil berdiri seperti itu." Hwa mendesah. Ia menyentuh wajahnya dan bermuram durja.
"Apa rupaku sburuk itu, yah?"
"Tidak terlalu buruk kok!" Suara tak asing yang tidak jelas dari mana asalnya itu mengejutkan Hwa Joon. Pria itu tiba-tiba mulai linglung, kepalanya berputar hebat dan sesaat kemudian seluruh lautan di sekelilingnya hilang. Hanya ada air sungai jernih yang lebarnya tidak seberapa.
"Ughh pusing sekali, di mana ini?"
"Selamat datang kembali di dunia nyata Tuan Hwa Joon." Yena berjongkok, menyangga wajahnya dengan tangan dan menatap Hwa Joon yang kebingungan.
"Anak ini. Kau baru saja mengalami ilusi," kata Aeri. Sepersekian detik kemudian Hwa Joon mengerti.
"Ah ... cuma ilusi." Ia mendesah ringan, tetapi ekspresi gelap di wajahnya tidak menghilang.