"Ti-tidak kok ...." Yena mengelak, tetapi tangan Arion sudah lebih dahulu menyentuh kepalanya.
Yena tidak mengerti apa yang dia lakukan.
"Kau bertemu dengannya. Karena dia telah menyatakan perasaan padamu apakah pikiranmu berubah? Apakah ... kau ingin menyerah terhadap hati lemahmu dan kembali padanya?"
"Da-dari mana kau tau?" Yena terkejut. Untuk sesaat, dia kemudian sadar bahwa Arion telah membaca pikirannya.
Arion menghela napas, dan berkata dengan serius, "Pikirkan baik-baik, Yena. Simbol Lucifer tidak akan bisa lepas jika kau masih punya keraguan untuk berpisah darinya."
Setelah mengatakan itu Arion melenggang pergi.
Yena gelagapan.
"Ka-kamu membaca pikiranku? Jangan seenaknya mengintip privasi orang, dong!"
Dibanding peringatan Arion barusan, Yena lebih peduli pada fakta bahwa seseorang telah mengintip privasinya. Itu artinya apa yang dia dan Lucifer lakukan tadi juga diketahui olehnya. Memalukan!