Ayus bercanda lagi dengan mengatakan, "Kayanya, mas-mas yang tadi, masih inget deh sama kita."
"Itu kan dua puluh tahun yang lalu. Mas-mas nya juga masih muda banget," ucapku.
"Kayanya, itu anak dari Mas-mas yang dulu," leluconnya.
"Kamu nih, ada-ada aja. Gak mungkinlah!"
Ayus bertanya kemana lagi tujuanku, "Kamu mau aku anter pulang?"
"Enggak, aku mau ke hotel aja. Tapi, ke hotel dengan harga yang murah." Untuk saat-saat genting ini, aku harus menghemat keuangan yang aku miliki.
"Oke!" Ayus mengantarkan aku ke sebuah hotel. Namun, bukannya ke hotel murah seperti yang aku minta. Ayus malah membawaku ke sebuah hotel mewah.
"Kamu kenapa ikutin aku?" Ayus mengikutiku ke hotel.
"Gak papa," jawabnya. Saat aku akan membayar biaya penginapan, Ayus terlebih dahulu memberikan kartu ATM miliknya ke recepsionis.
"Kamu, janganlah!" Aku melarang Ayus untuk membayar penginapan untukku. Dari mulai di caffe pun, aku sudah merasa tidak enak.