"Iya sayang, aku bakalan tunggu di sini. Kamu jangan terlalu lama. Jangan marah-marah juga sama orang tua!" pinta Nico. Amel hanya mengangguk.
"Din, buatin kopi dulu buat Papah," pinta Hilmi.
"Iya Pah." Dinda sebagai seorang anak mengikuti perintah Hilmi.
Amel mengirimi Rayan pesan, "Nih, Bapak lu udah mau ngomong!"
Segera, setelah itu, Rayan menelepon Amel. Amel mengangkatnya.
Hilmi, pertama-tama mengucapakan maaf karena menyusahkan anak-anak mereka untuk mencari Dina yang sampai sekarang belum ditemukan.
"Pertama-tama, Papah mau minta maaf sama kalian. Karena udah nyusahin kalian buat cari Mamah,"
"Yang kedua, karena ini udah malem, Papah gak mau terjadi apa-apa sama anak-anak Papah, apalagi, kalian kan perempuan, berhenti cari aja buat malam ini," ujar Hilmi.
"Yah, Pah, kok berhenti?" protes Amel.