Pangeran mengepalkan tangannya sampai memperlihatkan urat-uratnya.
"Kalian telah menyembunyikan kekuatan yang seharusnya tidak layak untuk dipertahankan. Kalian pendosa dan pendosa harus dihukum!"
"Aku tidak peduli dengan itu, kalian harus merasakan apa yang dirasakan oleh anakku!"
Putra Mahkota tahu betul apa yang terjadi, ia mengerang marah dan kekuatannya semakin terpancar keluar. Hal itu membuat lukanya kini pulih secara perlahan, namun ia membeku seketika saat merasakan kekuatan yang menyeramkan menguar begitu daja. Tapi ada yang aneh di sini, hanya dia yang dapat merasakan amarah yang begitu besar dalam kekuatan tersebut.
Ia mengedarkan pandangannya untuk mencari tahu kiranya darimana kekuatan itu berasal sampai dimana ia menemukan sang adik yang kini telah diselimuti oleh kabut hitam yang mengelilinginya.
"Pendosa? Jangan bercanda!" Kata Pangeran tertawa meremehkan.
Kini tubuhnya bisa digerakkan dan kini ia telah berdiri tegak dengan kepala tertunduk. Bukan karena ia takut, melainkan ia sedang menahan amarahnya.
Pangeran mengarahkan tangannya ke arah Ratu dan mencabut panah itu dari tubuh Sang Ratu yang detik berikutnya ia menyembuhkan tubuh Sang Ratu. Hal itu membuat Raja maupun Putra Mahkota terkejut, mereka baru mengetahui fakta lain mengenai kekuatan Sang Pangeran.
"Siapa yang pemilik dari panah ini?" Tanyanya dengan nada membunuh yang masih setia menundukkan kepalanya.
Bukannya menjawab, mereka malah menyerang Pangeran dengan ribuan anak panah yang tertuju ke arahnya dan keluarganya.
Putra Mahkota yang melihat itu hendak melindungi orang tuanya berserta dirinya sendiri, namun efek pemulihannya belum stabil membuat kekuatannya juga tidak stabil.
Sementara Sang Raja, kekuatannya cukup terkuras saat melindungi rakyatnya.
"Tidak ada yang boleh menyakiti mereka selain aku!" Kecamnya yang kini mengangkat kepalanya dengan tatapan tajam yang tertuju pada mereka.
Bersamaan dengan itu, sayap keluar dari punggungnya serta mahkota alami muncul begitu saja di atas kepalanya.
Ribuan panah yang mengarah pada mereka seketika berhenti--
Semua orang yang menyaksikan itu begitu terkejut.
Sayap?
Mahkota?
Raja dari kegelapan telah bangkit!
Darah murni, penerus murni dari Kerajaan kegelapan.
Raja bahkan Putra Mahkota tidak pernah menyangka bahwa selama ini Pangeran merupakan keturunan murni dari dunia kegelapan.
Tapi, bagaimana bisa?
Tidak ada dari mereka yang menikah dari keturunan kegelapan.
Melupakan mereka berdua yang terkejut, saat ini Ratu tengah bungkam menyaksikan perubahan Pangeran.
Ia tidak menyangka kalau dirinyalah yang akan melahirkan darah murni dari dunia kegelapan. Ia akan berpikir kalau dirinya akan melahirkan anak campuran dari dunia kegelapan, tidak untuk menjadi Raja dari dunia kegelapan.
Oh, perlu kalian ketahui bahwa rahasia terbesar dari keluarga Ratu adalah keluarga dari Ratu memiliki hubungan dengan dunia kegelapan dimana salah satu dari keturunan mereka menikah dengan salah satu keturunan kegelapan yang sudah punah. Hal itu tentu saja menjadi rahasia terbesar keluarga mereka yang tidak ada orang yang boleh mengetahui hal itu sampai dimana ia mendapatkan bahwa anaknya merupakan Raja dari dunia kegelapan.
Hal tersebut tentunya dapat membangkitkan kembali dunia kegelapan yang baru tergantung bagaimana cara anaknya memimpin kelak.
--panah yang tadinya terhenti kini berbalik arah dan bergerak begitu cepat ke arah mereka yang telah berani menyakiti keluarganya.
Saat itu juga terdengar suara jeritan mengerikan dari mereka yang terkena anak panah itu.
Mendengar suara kesakitan itu membuat Pangeran tertawa membahana, ia merasa begitu puas telah membalaskan rasa sakit keluarganya.
"Lain kali berpikirlah dua kali untuk menyerang seseorang yang sangat mustahil untuk kalian serang." Seringainya.
Semua orang yang tidak terkena serangan itu diam membeku. Mereka tidak akan pernah bisa menang melawan Raja dari dunia kegelapan, tidak akan pernah kecuali sebuah ikatan sakral dengan penghianatan di dalamnya.
Mereka hanya bisa memusnahkan keturunan campuran, tidak dengan keturunan murni. Mereka berharap keajaiban akan terjadi. Tidak peduli keajaiban apa itu, mereka hanya menginginkan hidup yang tentram dan damai tanpa adanya ketakutan yang selalu menghantui mereka.
Sampai dimana semuanya dibuat terkejut. Tepat di hadapan mereka, Pangeran-- Raja dari kegelapan tumbang begitu saja.
Tapi tunggu, seseorang sedang berdiri di belakang. Tubuh itu terjatuh berlutut dengan sempurna menampilkan Ratu, ibu kandung dari Pangeran sendiri yang telah menumbangkannya.
Untuk sesaat Raja maupun Putra Mahkota terkejut dan terduduk lemas dengan apa yang telah dilakukan Ratu pada Pangeran anaknya sendiri. Mereka tidak percaya atas apa yang mereka lihat saat ini.
"I-ibunda? Ke-kenapa?" Lirih Pangeran bertanya saat mengetahui siapa yang telah menusuknya dari belakang sedemikian rupa sampai ia tidak bisa bergerak sedikitpun.
Begitu menyakitkan rasanya saat ia mengetahui bahwa ibunya sendiri yang telah menusuknya. Luka di hatinya lebih dalam dibandingkan luka yang telah digoreskan ibunya sendiri.
"Maaf." Lirih Sang Ratu, ia juga merasakan sakit yang dama.
Tapi ia harus melakukannya, ini semua demi keselamatan anaknya.
Pangeran tersenyum untuk menutupi rasa sakitnya. Ia tidak tahu harus bersikap bagaimana. Bahkan untuk menggerakkan tubuhnya saja ia tidak bisa. Ia tidak tahu apa yang ditancapkan Sang Ratu sampai membuatnya tidak bisa bergerak seperti ini.
Pada detik berikutnya, sayap serta mahkota itu menghilang secara perlahan bersamaan dengan matanya yang mulai terpejam.
"Maafkan Ibunda." Bisiknya seraya mencium kening Pangeran penuh kasih sayang sebelum pada akhirnya Pangeran benar-benar kehilangan kesadarannya.
"Viggo! Cepat bawa adikmu!" Perintah Ratu mutlak tanpa adanya nada yang ingin dibantah.
Putra Mahkota yang saat itu masih diam membeku tersadar begitu mendapatkan perintah dari Sang Ratu.
Ia langsung berdiri dan mendekat yang saat itu juga ia langsung mengangkat tubuh adiknya yang sudah tidak sadarkan diri.
"Ibunda mempercayakannya padamu." Kata Sang Ratu menatap sedih kearah kedua anaknya.
Putra Mahkota tampak menggelengkan kepalanya, ia tampak mengerti maksud dari perkataan dari ibunya.
"Jangan khawatir, pergilah, Ayah akan menjaga ibumu." Kata Raja memeluk kedua putranya.
Putra Mahkota tidak bisa melakukan itu, ia tidak bisa meninggalkan kedua orang tuanya serta kerajaannya yang telah hancur setengahnya.
"Pergilah ke Utara dan jangan pernah lihat ke belakang siapapun itu yang akan memanggilmu nantinya."
Putra Mahkota tampak terkejut atas perkataan Sang Ratu, Utara? "Tapi--"
"Ibu tahu, ibu sangat tahu. Tapi kau harus pergi ke sana, bawa adikmu pergi. Kau akan menemukan jawabannya di sana."
Putra Mahkota melihat ke arah sang ayah dan mendapat anggukan mantap yang kemudian ia mengalihkan lagi pandangannya ke arah Sang Ratu.
"Pergilah, sebelum semuanya terlambat. Pergi dan jaga adikmu." Kata Sang Ratu tersenyum.
Perlu kalian ketahui, saat ini Sang Ratu sedang memanipulasi waktu sesaat untuk memberi peluang pada anaknya. Itu merupakan kekuatan khusus dari Sang Ratu.
"Aku akan pergi, tapi aku akan kembali. Jangan melarangku, aku akan menuruti perintah Ibunda. Tapi, jangan melarangku untuk melakukan apaun yang aku inginkan. Aku akan tetap kembali sekalipun kau melarangku."
"Kau tidak bisa! Kau harus tetap bersama adikmu apapun yang terjadi."
"Aku menolak."