Chereads / It's Bad Love / Chapter 10 - IBL 10

Chapter 10 - IBL 10

"Aku menolaknya! Ibunda tidak bisa--"

"Pergilah, ini perintah." Kini Sang Raja mengeluarkan suaranya mutlak.

"Aku tetap menolaknya!" Jawab Putra Mahkota dengan tegas.

"Kau tidak bisa! Adikmu akan hidup sendirian, kau tidak bisa meninggalkannya di sana sendirian!"

Putra Mahkota mengalihkan pandangannya ke arah Sang Ratu dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.

"Apa yang sedang Ibunda sembunyikan dari kami?" Tanyanya.

"Kita tidak punya banyak waktu, pergilah dan bawa adikmu."

"Aku akan pergi, tapi aku tidak akan pernah menarik perkataanku untuk kembali pada kalian."

"TIDAK BISA--"

"AKU TIDAK PEDULI! AKU AKAN TETAP KEMBALI UNTUK KALIAN! ADIKKU BISA MENJAGA DIRINYA SENDIRI! DIA BUKANLAH ANAK KECIL, DIA JUGA SEORANG RAJA!"

"VIGGO!"

"Aku mohon, jangan menolakku. Aku akan tetap menjaga adikku dengan caraku sendiri. Percayalah, aku mohon."

Sang Ratu menatap kedua putranya dengan tatapan sendu.

"Pergilah dan kembali secepatnya." Pada akhirnya Ratu membiarkan Putra Mahkota untuk kembali setelah membuat keberadaan Pangeran aman di sana.

Mendengar hal itu, Putra Mahkota sedikitnya lega dan tugasnya saat ini menyembunyikan adiknya ke tempat aman yang sudah diberitahu oleh Sang Ratu.

Sebelum ia benar-benar pergi, Ratu sempat menyelipkan sebuah surat dalam pakaian Pangeran yang dimana itu akan membuat Pangeran memahami situasinya.

-IBL-

Kaki kecil itu berlari dengan cepat menuju ke arah dimana Sang Ratu mengatakan ia harus pergi ke hutan bagian Utara.

Sesungguhnya Putra Mahkota tidak yakin untuk pergi ke sana mengingat hutan itu merupakan hutan larangan yang tidak ada satu orangpun mengetahui apa yang ada di dalam hutan tersebut.

Tidak seorangpun, terkecuali mereka yang memang pernah ke sana atau memiliki ikatan khusus dengan sesuatu yang berada di dalam hutan tersebut. Seperti hal nya Sang Ratu yang menyuruh kedua putranya untuk pergi ke hutan itu. Secara otomatis, Sang Ratu mengetahui apa yang ada di dalam sana.

Sesuatu yang mungkin saja tidak bisa dikatakan positif, bisa saja hal tersebut berbau dengan hal yang negatif tergantung dari siapa yang memasuki hutan tersebut.

Ada dua jenis orang yang bisa masuk ke dalam sana. Salah satunya mereka yang memiliki ikatan khusus dengan hutan tesebut.

Seperti halnya Putra Mahkota dan Pangeran, mereka merupakan salah satu orang yang memiliki ikatan dengan hutan tersebut. Untuk itu tidak akan ada hal negatif yang mendatangi mereka nantinya.

Kalian pasti bertanya-tanya bagaimana hutan tersebut memiliki ikatan dengan kedua keturunan dari kerajaan Greyland?

Ikatan itu berasal dari Sang Ratu dimana silsilah keluarga mereka masih memiliki ikatan dengan hutan tersebut. Bukankah kalian sudah mengetahui bahwa Sang Ratu merupakan keturunan dari dunia kegelapan dimana darahnya telah bercampur dengan darah yang tidak murni?

Begitulah cara hutan tersebut bekerja. Hutan yang selama ini menjadi tempat dimana penduduk dari dunia kegelapan berada di sana. Hutan yang katanya sangat menakutkan, hutan terkutuk yang dapat membuatmu menderita bahkan kehilangan nyawa.

Kiranya begitulah cerita yang telah beredar dari mulut ke mulut serta menjadi sebuah tulisan peninggalan yang membuat mereka semua mempercayainya.

Setelah berlari cukup lama, akhirnya mereka telah sampai di depan pintu gerbang untuk masuk ke dalam hutan Utara dimana pintu tersebut hanya bisa dibuka oleh mereka yang memiliki ikatan darah dengan dunia kegelapan.

Perjalanan itu cukup melelahkan, namun begitu menyenangkan. Tidak tahu apa yang membuat perasaannya begitu menyenangkan saat menuju ke Utara, ia hanya tahu kalau ia merasa bahagia.

Berbeda halnya dengan mereka yang tidak memiliki ikatan sama sekali. Mereka akan merasa menderita saat menuju ke pintu masuk hutan yang ada di sebelah Utara.

Putra Mahkota segera menurunkan tubuh Pangeran yang sudah terkulai tidak berdaya. Setelahnya ia menatap pintu masuk tersebut untuk berpikir bagaimana cara membuka pintu tersebut sampai dimana ia mendapatkan seseorang yang begitu cantik datang menghampirinya dengan senyuman yang terhias di wajahnya.

Putra Mahkota tidak merasa terpana dengan kecantikan orang itu, melainkan memasang ancang-ancang kali saja orang itu merupakan salah satu utusan untuk mengejar mereka. Di saat seperti ini ia tidak bisa mempercayai siapapun.

Ia langsung mendekati tubuh Pangeran dan mendekapnya seraya menatap tajam ke arah orang itu. Tatapan mengancam yang siapapun melihatnya pasti merasa ketakutan karena tidak hanya sorotan mata saja yang tercipta di sana, melainkan ia juga mengeluarkan kekuatannya sebagai perlindungan apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan selagi ia lalai.

Sementara orang yang ada di depannya itu tidak merasakan ketakutan dari ancaman Putra Mahkota, bahkan senyuman itu masih terlukis di wajah orang itu sampai dimana orang itu mengeluarkan suaranya yang begitu merdu.

"Aku telah lama menanti kehadirannya."

Ok, perkataan dari orang itu membuat Putra Mahkota semakin mengeluarkan kekuatannya lebih banyak lagi mengingat bagaimana orang itu berbicara seraya menatap ke arah adiknya yang menurutnya itu menjadi ancaman bagi keselamatan sang adik yang sedang tidak berdaya.

Orang itu tentu tidak takut, ia masih dengan wajah senyumnya kembali berkata.

"Jangan takut, aku tidak akan menyakitinya." Katanya kini menatap ke arah Putra Mahkota. "Apa mereka mulai mengetahui keberadaannya?" Tanyanya lagi yang membuat Putra Mahkota bingung atas pertanyaan yang dilontarkan oleh orang itu.

Putra Mahkota dengan pemikirannya bertanya-tanya, apakah orang itu mengetahui sesuatu?

Putra Mahkota merinding saat melihat orang itu semakin menampakkan senyumannya.

"Athanasius Viggo Putra Mahkota dari Kerajaan Grayland, benar?"

Mendengar namanya disebut oleh orang itu membuat Putra Mahkota tidak terkejut sama sekali mengingat dia yang akan menjadi Raja suatu saat nanti, jadi wajar kalau banyak orang mengetahui namanya.

"Apa yang anda inginkan?" Setelah terdiam cukup lama, akhirnya Putra Mahkota yang kita ketahui bernama Athanasius itu mengeluarkan suaranya.

Orang itu kembali tersenyum dan berkata, "Saya tidak menginginkan apapun dari anda, namun saya bertugas untuk menjaga anda sampai ke tempat yang anda inginkan."

"Apa maksudmu?"

"Ratu, ia telah memperingati saya dari jauh hari mengenai kejadian yang akan datang. Ia telah memberitahu pada saya akan datang kedua putra dari keturunannya." Katanya tersenyum. "Lihat, kalian telah datang. Aku sudah menunggu lama untuk ini, tapi saya tidak menyangka bahwa saya bisa melihat dua calon raja sekaligus. Ratu sungguh hebat!" Lanjutnya terkagum.

Athanasisus terlihat bingung saat mendengar penuturan dari orang tersebut.

Dua Raja?

Tunggu!

"Kau--"

"Maaf, saya telah mengetahui segalanya." Katanya cepat, jangan lupakan senyuman yang kini terlihat semakin menyebalkan.

Hei, bisakah kau berhenti tersenyum?

Menyebalkan!

"Bagus, saya pikir anda mengetahui bagaimana cara membuka pintu ini karena saya tidak memiliki banyak waktu untuk berbicara denganmu."

"Jahat sekali."

"..."

"Baiklah, baiklah, aku akan memberitahumu." Katanya yang pada akhirnya senyuman itu tidak terpancar lagi di sana dan kini telah tergantikan dengan ekspresi cemberut.

"Padahal dia masih punya banyak waktu." Gumamnya.

"Apa anda mengatakan sesuatu?"

"Oh, tidak, tidak, aku akan membantumu membuka pintu ini."