Chereads / Dendam Winarsih / Chapter 94 - Jangan Bunuh Aku

Chapter 94 - Jangan Bunuh Aku

Dukun yang duduk di meja kerjanya memandang tempat periuk tanah liat yang berisi bunga dan air, dukun itu sangat menunggu waktu kapan dia akan membuat Nona berada di sisinya untuk bisa mendapatkan jasad Winarsih.

"Akhhh, sial. Bisa-bisa aku mati duluan ini, ini tidak boleh terjadi, aku harus bisa mendapatkan wanita itu, dia kuncinya." Dukun itu merenungi cara untuk bisa mendapatkan Nona.

Di tempat lain Bram dan ketiga temannya saling pandang. Suara pun tidak terdengar sama sekali. Ian dan Paijo benar-benar kesal karena tidak ada yang mau membuka suara. Dino masih memandang wajah Bram begitu sebaliknya.

"Kalian jika terus saling pandang, lebih baik selesaikan ini, aku mau segera pulang, menyebalkan sekali," ketus Ian yang sudah kesal.

"Kalian datang ke sini karena aku yang minta, jadi tolong tata kramanya ya," ucap Bram dengan sombong.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS