Mbah Agung masih menunggu Bram mengiyakan apa yang dia lakukan, dia juga tidak akan maksa Bram, dia sebagai manusia kasihan, jauh dari sebelumnya dia membantu Bram untuk membuat Narsih menjauhi dari dirinya, tapi dia tetap tidak bisa menjauhi Bram dan sahabatnya itu.
"Nanti aku pikirkan dulu, aku mau semuanya jelas dulu jimat yang mbah kasih apakah bisa menggantikan jimat ini, jika tidak aku tidak akan lepaskan," jawab Bram dengan tegas.
"Jadi, kamu tidak mau ya lepaskan dia," ucap mbah ke Bram yang tentu membuat Bram diam dan menatap nanar ke arah mbah Agung.
"Lepaskan atau tidak itu akan menjadi pilihan kamu, saya akan mengobati semampu saya, jika tidak bisa juga maka saya akan pergi Bram, jadi pikirkan itu," ucap mbah Agung meninggalkan Bram sendiri saja di kamarnya.