Bram yang senang karena dia bisa melihat Nona lagi, dia tidak akan pernah melepaskan Nona kali ini, dia ingin berada di sisinya. Bram tersenyum dan mendekati Nona. Bram memegang tangan Nona dan menggenggamnya dengan erat.
Narsih yang tangannya di pegang oleh Bram mulai merasakan perih dan panas dia juga tidak tahu kalau Bram akan memegang dirinya.
"Bangun, sayang, aku ingin segera bertemu denganmu, aku mau kita selalu bersama, bangun Nona sayang," ucap Bram yang mengecup tangan Nona.
Narsih yang berubah menjadi Nona mulai gelisah dia tidak bisa meredam rasa sakit di tangannya. Narsih langsung membuka matanya dia melotot karena rasa panas yang membuat dia mengerang kesakitan. Bram yang melihat Nona mengerang kesakitan mulai panik, dia berpikir jika Nona kesakitan karena sakit yang dia derita.
"Mana yang sakit, kasih tahu aku sayang mana yang sakit?" tanya Bram yang melihat Nona mengerang.