"Dino, kali apa lagi yang akan kita hadapi ya? Malam ini sosok yang mengerikan besok apa lagi ya? Aku tidak tahu kapan ini akan berakhir dan akan kita aman dari dukun itu." Ian mulai pusing karena dia tidak tahu ke depannya bagaimana.
"Jangan tanyakan aku, aku saja tidak tahu apapun, aku hanya bisa menatap masa depanku yang acakadut, tuh lihat mbak manis Dino, dia seperti biasa duduk di sana sambil memegang golok, aku rasa dia tidak punya dendam lagi dengan si pembunuh itu, lihat saja dia santai seperti di pantai," ujar Paijo yang melihat Narsih duduk tenang di atas lemari tempat pertama dia datang dulu di kamar ini.
Dino dan Paijo geleng kepala dan tidak memperdulikan dia. Toni yang melihatnya sedikit terkejut. Dia menoleh ke arah lemari dan merasa heran kenapa bisa di sana,