Diman yang sudah kembali ke rumah lebih cepat dari sebelumnya membuat istri Diman menyerngitkan kening. Tidak biasanya dia pulang lebih awal. Diman memeluk istrinya dengan erat, dia juga merasakan hidupnya lebih tenang jika sudah melihat sang istri.
"Kenapa? Kamu romantis sekali sayang, ada apa ini? Kamu menang tender ya?" tanya Sinta kepada Diman yang memeluknya.
"Aku mau memeluk kamu, dan jangan menolak aku sayang, karena keinginan aku memelukmu, jadi, aku mohon jangan lepaskan pelukkan aku, ya," ucap Diman dengan tulus dan lembut.
Sinta hanya mengangguk dalam pelukan hangat suaminya, aroma keringat bercampur parfum suaminya membuat dia merasa tenang dan tentu membuat dia nyaman. Pelukkan keduanya lepas dan tersenyum.
"Sudah ya, ayo mandi dan kita akan menunggu makan malam, kamu pulang cepat sekali sayang, makanya kita belum siapkan apapun," cicit Sinta kepada suaminya.