Bram pulang ke rumah, dia senang karena Nona akan menjadi miliknya, dia harus menjaga Nona, dia tidak mau Deki mendekati dirinya dan tentu saja dia tidak mau sahabat Nona mendekati Nona juga, hanya dia yang bisa.
"Aku harus menjauhi mereka, aku tidak mau mereka mendekati Nona." Bram senang karena harinya menyenangkan.
Bram naik ke atas kamarnya, dia ingin membersihkan dirinya. Dia merasa ada yang mengikuti tapi dia diam saja, dia tidak peduli. Bram masuk kekamar mandi, dia meletakkan jimatnya di pintu agar Narsih tidak masuk.
"Aman, dia pasti tidak bisa masuk, aku akan buat kau menyerah Narsih," gumam Bram dengan senyum smirk.
Bram mandi dengan hati gembira selesai mandi dia langsung pakai jimatnya kembali baru memakai pakaiannya. Bram masih melihat ke arah jendela, bayangan dari Narsih terlihat jelas dari kain gorden. Bram hanya geleng kepala, Narsih begitu kuat mengejarnya.