"Kau lihat kan bukan dia, jadi mana mungkin Nonaku melakukan itu semua. Dia buat apa membunuh Deka, dia saja tidak tahu kalian, yang dia tahu aku, jadi jangan takut kalau kalian diincar," ucap Bram.
Bram berusaha untuk tidak emosi, dia frustasi karena sudah lama tidak bisa bertemu Nona, rasa rindu pasti tapi dia tidak tahu bagaimana mendekati Nona saat ini sejak kejadian penculikan itu. Ini semua ulah Deki sialan itu.
"Aku tidak tahu apapun Bram. Tapi menurutku, lebih baik lepaskan dia, kita pikirkan cara membuat Narsih tidak mendekati kita lagi dan menjauh untuk kita selamanya, entah kita yang habis di tangan dia atau dia aku tidak tahu sama sekali," ucap Diman yang menepuk pundak Bram dan meninggalkan Bram seorang diri.
Bram masuk kembali ke dalam untuk melihat Deka sahabatnya itu. Karena dia Deka seperti ini. Jadi dia berusaha untuk menenangkan keluarganya. Nona dan Mang Dadang akhirnya sampai di rumah dan mengelus dada, mereka bertemu dengan Bram walaupun berselisih jalan.