Di sebuah bangunan Sekte Iblis Kegelapan yang menjunjung tinggi mengejar langit, dua orang pria tua terlihat sedang membicarakan sesuatu tentang pertarungan calon murid Sekte luar.
Mereka berdua berdiri di tepi teras dari bangunan bertingkat itu. Menatap pemandangan dari ketinggian yang sebenarnya tidaklah indah pemandangan dari sana.
Karena lokasi Sekte Iblis Kegelapan itu sendiri berada di tempat yang disebut Lembah Hitam Kekacauan. Dan di sekelilingnya hanya ada tanah kering tanpa ada kehidupan tumbuh-tumbuhan.
Jika ingin mencari bahan-bahan obat atau ramuan lainnya, mereka harus melewati tanah kering tersebut baru sampai ke sebuah hutan yang juga di penuhi oleh hewan-hewan iblis.
Meski di dalam sekte, mereka juga ada membudidayakan tumbuhan obat dan ramuan tersebut. Namun itu hanya digunakan hanya untuk para petinggi atau orang berpangkat. Dan selebihnya, mereka mendapatkannya dengan metode perdangan.
Tetua di dalam Sekte, juga terkadang pergi keluar untuk mencari bahan-bahan obat guna meningkatkan kekuatan mereka masing-masing. Begitu pula dengan dua tetua yang sedang berdiri berdampingan di teras bangunan bertingkat itu.
"Sepertinya, naga dan macan tersembunyi akan keluar kali ini".
"Hoho, menurutmu begitu?"
"Hanya firasat pria tua ini saja"
Dua pria tua itu sama-sama memiliki janggut putih panjang. Namun salah satu di antaranya sudah tidak memiliki rambut di kepalanya.
Jubah hitam legam yang tampak megah dengan dekorasi garis bewarna merah menambah kemilaunya. Meski bewarna hitam, namun jubah tersebut memancarkan kilauan yang indah.
Dan salah satunya memakai jubah merah terang dengan warna emas sebagai dekorasinya. Kualitasnya tampak sama dengan jubah hitam yang dipakai pria tua yang tidak memiliki rambut itu.
Mereka berdua adalah tetua dari Sekte Iblis Kegelapan. Lan Shikong merupaka pria tua dengan jubah merah tersebut. Dan yang tidak berambut dengan jubah hitam legam itu bernama Chen Wuhei.
Mereka berdua memang akrab dibandingkan dengan lima tetua lainnya. Mereka berdua juga terkenal dengan kekuatan dan kebringasannya. Sampai-sampai mereka dijuluki sebagai 'Iblis Kembar dari Lembah Hitam'.
"Tapi Shikong, mereka hanyalah para pemula. Bahkah jika kita telah selesai makan, mereka palingan baru memasukkan makanan mereka ke dalam piring".
Suara sedikit serak yang terdengar alami oleh Chen Wuhei menyela Lan Shikong. Dia menjelaskan bahwa dirinya sama sekali tidak memperdulikan para bocah pemula itu.
"Hahaha, itu memang benar sekali Wuhei. Bahkan umur mereka baru sepertujuh atau sekitarnya dari umur kita". Balas Lan Shikong dengan bercanda menggoda Chen Wuhei.
"Hentikan tawamu itu dasar tua bangka"
"Bukankah kau juga tua bangka? hahaha"
Mereka berdua tertawa di ketinggian itu. Meski umur mereka telah melewati seratus tahun, tingkah mereka masih sedikit terlihat seperti bocah.
"Tapi apakah kau telah mendengar rumor itu Shikong?" Tanya Chen Wuhei yang kembali serius.
"Hmm? Rumor? Ohh, rumor tentang Sekte Api Suci dan Sekte Jalan Kebenaran yang mencoba bersekutu untuk menyerang kita?". Suara remeh dari Lan Shikong seperti telah bosan dengan rumor itu.
"Yah, begitulah" Balas Chen Wuhei dengan lembut. Matanya memandang jauh ke humparan gurun tanpa kehidupan di balik lembah yang berada di luar kabut penghalang sekte.
"Apa yang harus dipusingkan tentang itu? Jika itu memang benar, tinggal kita lakukan seperti dulu saja, bukan?".
Senyum Lan Shikong membelah wajahnya yang keriput menandakan kepercayaan dirinya tentang rumor itu. Malahan di balik senyuman itu, matanya memancarkan semangat muda yang ingin rumor itu terjadi.
Menanggapi jawaban Lan Shikong, Chen Wuhei hanya mengangguk setuju. "Hoho, betul juga seperti katamu".
"Atau jangan bilang kau takut, huh Wuhei?"
"Apa maksudmu takut? Bahkan jika mereka semuab berada di sini saat ini, aku akan jadi yang pertama menghadapi mereka!". Ekpresi Wuhei tampak masam yang menyombongkan dirinya.
"Haahaha, baiklah, baiklah. Kalau begitu aku sekarang akan pergi dulu". Jelas Lan Shikong sambil memutar badannya.
"Sudah mau pergi saja kau ya?"
"Aku ingin melihat para pemula itu dalam pertarungan pemula mereka" Jawab Lan Shikong tanpa menoleh ke belakang. Lalu dia menghela nafas panjang, "Barangkali tontonan itu mampu memecah sedikit kebosananku. hahaha".
Lan Shikong kemudian pergi meninggalkan Chen Wuhei yang hanya tersenyum mendengar kata-kata Lan Shikong. 'Hoho, jika memang membuatmu benar-benar tertarik, mugkin aku akan ikut saja kali ya?'. Seraya memejamkan matanya dengan desahan lirih.
***
Di ruangan bawah tanah, pemuda-pemuda bertelanjang dada penuh keringat dan kotoran tampak bersemangat dengan metode latihan mereka masing-masing. Pasalnya, hari pertarungan yang telah dijadwalkan sudah tinggal dua hari lagi.
Morey dan timnya, yaitu Ni Feng dan Li Bai juga sudah mempersiapkan latihannya.
Sementara Morey yang hanya berkultivasi tanpa melakukan latihan fisik, dia hanya bisa menambahkan statusnya saat ini. Dengan poin atribut yang tersisa lima belas poin, dia membagi rata kepada status [AGI], [PHY.ATK], [PHY.DEF], sebanyak masing-masing lima poin.
Meski level miliknya masih tetap pada level enam yang mana setara dengan tahap pejuang tingkat dua, namun kekuatan Morey sudah melebihi orang-orang pada tahap yang sama.
"Kakak!" Teriakan Ni Feng yang berlari dengan wajah gembiranya ke arah Morey di dalam ruangan kultivasinya.
"Ada apa dengan kau yang terlihat sangat bahagia itu?" Tanya Morey sambil menyilangkan tangan di dadanya.
"Kakak, aku berhasil kak, aku telah berhasil".
Wajah Ni Feng dipenuhi lengkungan bibir sangat lebar yang itu adalah senyumannya. Matanya juga melebar hingga seperti akan keluar dengan apa yang akan disampaikan olehnya.
Sementara Morey terlihat wajahnya mengkerut dengan ekspresi jijik. 'Ada apa lagi dengan bocah ini'. Morey bingung melihat tingkah Ni Feng yang seperti mendapatkan sebuah harta karun.
"Apa yang kau sebutkan berhasil itu?"
"Benar kakak! Itu aku telah berhasil naik ke tahap pejuang tingkat empat. Tinggal satu langkah lagi, aku akan mendekati tahap elit".
Mata Ni Feng memancarkan kilauan yang menatap tajam ke arah Morey. Matanya seperti mengatakan 'Tolong puji aku' kepada Morey. Dia terlihat seperti anak yang berhasil berjalan pertama kalinya dan berusaha menyombongkan hal itu kepada ayahnya.
"Aah, er, yah, selamat untukmu. Semoga kau cepat naik ke tahap selanjutnya". Balasan Morey dengan senyuman terpaksa mencoba memberikan apresiasinya. Dia hanya tidak tahu harus berekspresi bagaimana karena menurutnya itu adalah suatu hal remeh.
Maksudnya, coba kau pikirkan. Bukankah itu hanyalah tahap paling rendah? Apa yang mesti dibanggakan?
Namun melihat ekpresi Ni Feng yang berlebihan, Morey tak sanggup mengatakan kebenaran yang mengendap di dalam hatinya. Dengan tepukan penyemangat di punggung Ni Feng, Morey mencoba mengikuti alurnya.
"Terima kasih kakak! Aku akan berusaha lebih keras lagi agar mampu berada di sisi kakak, mengikuti jalan yang akan kakak tempuh". Suara yang tegas dengan mata yang berapi-api yang di dalamnya terdapat sebuah tekat bulat menyoraki Morey.
"Hm, t-tentu". Jawab Morey singkat sambil mengalihkan pandangannya.
…
Keesokan harinya, para calon murid yang telah berlatih tampak kembali berkumpul ke ruangan kelompok mereka masing-masing. Di dalam ruangan Morey, terdapat tiga belas orang yang termasuk dirinya.
Jika di urut secara peringkat kekuatan, Morey berada pada urutan pertama pada kelompoknya, diikuti oleh Ni Feng di bawah Morey, dan Li Bai yang kekuatannya masih belum diketahui. Namun itu jelas bahwa mereka adalah yang terbaik di kelompoknya.
Li Bai selama ini hanya memperlihatkan dirinya berkultivasi seperti yang lain. Dia selalu memncari aman dengan kata-katanya. Dia tidak pernah memprovokasi, namun sering bernegosiasi. Dengan mata besar polosnya, dia selalu tampak akrab dengan bocah lainnya di dalam kelompok Morey.
Dan pada satu hari sebelum dimulainya pertarungan di mana semua orang telah kembali, Li Bai masih belum menunjukkan batang hidungnya.
Morey tidak begitu memperdulikan Li Bai. Dia hanya fokus dengan tujuannya yaitu mencapai level tertinggi dan mendapatkan semua rahasia dunia. Karena itu, dia hanya memperdulikan tujuannya sendiri.
Sementara Morey yang tidak begitu peduli, di sisi lain Ni Feng tampak berbeda dengan wajahnya.
"Kakak, Li Bai belum terlihat. Apakah kakak tahu di mana dia sekarang?".
Berbeda dengan Morey, Ni Feng terlihat sedikit khawatir dengan Li Bai. Karena menurut Ni Feng, Li Bai adalah teman pertama Morey yang juga harus dia hargai. Padahal tidak begitu memikirkan tentang itu.
"Tidak tau. Tak perlu kau memikirkan orang lain". Jawab Morey dengan nada datar.
"Tapi kak, bukannya—".
Kata-kata Ni Feng segera dipotong oleh Morey yang berjalan ke arah luar ruangan. "Tidak perlu kau cemas. Mungkin saja dia sedang berlatih. Sekarang kau pikirkan dirimu sendiri saja".
Jawaban santai Morey mengisyaratkan bahwa tidak perlu mencemaskan Li Bai. Karena sebenarnya, Morey merasa bahwa Li Bai menyembunyikan kekuatan asli miliknya. Dan itu bisa jadi lebih kuat dari pada Ni Feng.
'Mungkin ini hanya firasat ya'. Morey memandang ke arah luar ruangan sambil mengeluarkan ekspersi cemas. Namun itu tidak terlihat oleh Ni Feng.
Morey merasakan firasat bahwa sesuatu yang tak terduga akan muncul di hari pertarungan. Dan itu bukanlah sebuah fiarsat yang baik, namun sebuah firasat buruk.
Lalu dia kembali berbalik ke dalam ruangan sambil melupakan firasatnya. 'Sebaiknya kulatih lagi [Iblis penyamar] itu. Sepertinya sedikit lagi aku akan naik tingkat'.
Morey duduk dalam ruangan gelap itu di sudut tempatnya biasa berkultivasi. Dia melihat statusnya saat ini yang tidak banyak berubah dari segi level. Namun skill miliknya memang mengalami peningkatan.
Nama : Morey Silverstone
Gelar : Pangeran Kegelapan (?)
Level : 6 [Tahap Pejuang Tingkat Dua](1.400/6.000)
[HP : 80], [MP : 98],
[AGI: 42], [PHY. ATK : 24], [PHY. DEF : 24], [MAG. ATK : 17], [MAG. DEF : 22]
Skill : [Jantung Vampir] Tingkat A,
[Penghisap Darah] Tingkat D/A (0/10.000),
[Iblis Penyamar] Tingkat D/C (4.984/5.000),
[Iblis Sembilan Neraka] Tingkat E/B] (982/8.000), ??, ??
Poin Atribut : 0
'Wah, itu benar sekali. Sedikit lagi itu akan naik tingkat. Bagaimana ya jadinya efek baru yang akan keluar setelah naik tingkat?' Morey mengalihkan pikirannya dari firasat buruk itu kepada status skill miliknya.
Tidak ada yang paling membahagiakan melihat sesuatu yang baru berubah di dalam status miliknya.
'Baiklah! Aku akan berusaha menaikkan hingga waktu pertarungannya tiba'. Morey segera bersiap berkultivasi sambil mengaktifkan skill [Iblis Penyamar].
Sementara semua orang sedang beristirahat untuk mengumpulkan tenaga, Morey dan tidak jauh darinya Ni Feng melanjutkan kultivasi mereka dengan antusias.
Ni Feng juga ingin meingkatkan tahap kultivasinya menjadi tahap pejuang puncak atau tingkat lima. Dia tidak dapat mengetahui tahap dari kultivasi milik Morey. Namun yang jelas dia menganggap bahwa itu pasti di atas miliknya.
Padahal malah sebaliknya. Saat ini Morey masih berada di tahapan dua tingkat di bawah Ni Feng. Meskipun begitu, tidak mengubah bahwa kekuatan miliknya berada di atas Ni Feng.