Shou menyipitkan mata. Badai yang bergulung-gulung berangsur-angsur lenyap, lalu menampilkan sosok makhluk dalam wujud kobaran api yang menyerupai malaikat. Sayap birunya menggelegak. Hawa panas terasa membakar, tapi seolah tak mempan pada dua malaikat yang mengambang di udara.
"Nakai," gumam Shou dingin.
Suara mendeguk keras terdengar membalas sapaan sang malaikat. "Jenderal Haes-sal, sang Pedang Langit."
Kemudian sosok semampai lain muncul. Tanpa sayap, dia terbang menyandingi agma. Lengannya bersedekap menantang. Gaun panjangnya berkibar lembut tertiup hembusan angin.
"Apa yang kau lakukan di sini, Sora?" Tatapan tajam Shou melesat seolah hendak mencabik tubuh ramping di hadapannya.
"Hanya membuatmu sedikit sibuk." Sora tersenyum kecil. "Selagi membiarkan istrimu bersenang-senang dengan sahabatnya."