Hee Young gelagapan. Dia mengalami disorientasi ruang, kebingungan dengan lokasi tempatnya terbangun.
"Di mana aku?" Matanya mengerjap heran.
Ruangan yang ditempatinya sangat luas dengan langit-langit tinggi. Palet warna hitam dan cokelat mendominasi interior. Hee Young ternganga kala pandangannya bersirobok dengan kandelar megah di tengah ruangan.
Itu bukan lampu biasa. Hee Young membatin setelah mengamati lebih seksama. Tak ada kabel terhubung, tak ada bohlam. Dengan syok, Hee Young menyadari kandelar itu adalah kumpulan kelopak mawar berwarna emas yang melayang pelan, bolak-balik atas ke bawah.
"Ini kamar siapa?" Dirinya mulai diserang kepanikan. Kakinya menggeser sesuatu yang halus dan nyaris meloncat kaget.
Dia tengah duduk di ranjang megah. Empat tiang tinggi menyangga vitrase transparan yang melambai-lambai tertiup angin. Dan penutup tempat tidurnya, Hee Young mendesah penuh damba, adalah kain terhalus yang pernah dia sentuh.
"Kau sudah bangun?"