"Yang Mulia Hwanung, aku harus menolong Hee Young." Dewi Hea berderap memasuki perpustakaan. "Dia dalam kesulitan. Cheong-he mempersulit kehidupan gadis itu."
"Kita tak boleh ikut campur urusan manusia, Dewiku." Hwanung menutup bukunya dan duduk bersedekap. Tatapannya teduh, kontras dengan ekspresi garang yang ditampilkan sang istri.
"Tapi Cheong-he sudah mencampuri urusan manusia," balas dewi itu sengit.
Hwanung menghela napas panjang. "Dangun sudah mengurus istrinya, Dewi Hea."
"Dangun hanya makin memperkeruh suasana."
Alis Hwanung terangkat tinggi. Senyumnya jenaka. "Lalu, apa yang ingin kau lakukan, Dewiku?"
"Beri aku izinmu, Yang Mulia. Aku akan membantu pasangan itu bersatu."
Hwanung menarik Hea penuh kasih. Didudukkannya dewi cantik itu di pangkuan. Tangannya mengelus rambut berombak Hea.
"Tak perlu melakukannya, Dewiku," Hwanung tersenyum. "Haes-sal dan Hee Young mampu mengatasi masalah mereka. Kita harus memercayai mereka."
*