Chereads / 了兩個... / Chapter 11 - Kejadian Tidak Terduga

Chapter 11 - Kejadian Tidak Terduga

Jantungku serasa berhenti pada saat melihat bahwa kobaran api itu berada tepat di rumah yang dari kecil aku tinggali.

"KAKEK!!!"

———

Satu Jam Sebelum nya

———

Aku masih tidak bisa menyangka bahwa aku sekarang benar-benar berada di atas awan! Aku benar bisa terbang, melihat indahnya pemandangan.

Rasa gembira itu bisa terlihat dari raut wajah Dash yang sejak dari tadi tersenyum terus. Bagaimana tidak, rasanya giginya pun sampai kering, saat dia lupa untuk menutup mulutnya.

Semilir angin yang berada di atas awan begitu hangat, seperti perasaan anak laki-laki yang sedang menunggang di atas punggung naga perempuan yang baru saja keluar dari telurnya beberapa hari lalu. Namun sekarang tubuhnya terlihat sudah begitu besar mengalahkan besar gajah dewasa yang berada di kebun binatang.

Freya sangat menikmati waktu yang bisa dia dapatkan bersama dengan anak laki-laki tampan yang berpakaian kucel, yang sedang menunggangi nya sekarang.

Perbincangan mereka berlalu begitu banyak saat terbang di atas awan, berbagai cerita telah mereka berdua sharingkan satu sama lain. Sehingga mereka tampak semakin lebih dekat dan lebih akrab.

Dash yang dulunya sangat pendiam dan jarang sekarang memiliki seorang teman, namun sekarang dia rasa telah menemukan nya, meskipun tidak sama dengan kaumnya.

Tidak main-main dia berteman dengan seekor Naga, makhluk agung yang masih hidup di jaman peperangan. Meskipun peperangan sudah usai dia puluh tahun lalu, namun kenangannya dan juga rasa haus akan darahnya masih bisa di rasakan sampai saat ini.

"Apakah aku boleh mengenalkan mu dengan kakekku?" Tanya Dash pada Freya.

"Apakah dia sudah tua?" Jawab Freya santai.

"Hmmm tidak juga sih sebenarnya, namun aku takut jikalau dia melihat kamu, pasti dia akan langsung terkena jantung hehe!" Gurau Dash tersenyum dengan lebar.

"Lalu bagaimana dengan kakak laki-laki mu?" Tanya Freya penasaran.

"Hmmm dia pergi merantau untuk waktu yang lama, di pusat kota!" Jawab Dash dengan agak lemas.

Terjadi keheningan sesaat, dan yang bisa di dengar saat ini hanyalah deru angin yang lumayan kencang di atas awan.

"Kamu merindukan nya bukan!?" Tanya Freya menebak perasaan Dash yang tiba-tiba berubah menjadi kurang bagus, setelah membuat topik tentang kakaknya.

"Hmmm meskipun aku sering bertengkar dengannya, namun jikalau tidak bertemu dengannya aku juga merasakan rindu padanya!" Jawab Dash dengan menundukkan pandangannya.

"Awas pegangan erat!" Ujar Freya dan pada saat itu juga mereka berdua menukik dengan tajam.

"Wwwoooooaahhhh!!!" Teriak Dash saat mereka berdua meluncur dengan begitu cepat menembus awan turun ke bawah lurus dengan lautan lepas.

Mereka menembus awan seperti benda asing yang jatuh ke bumi. Freya langsung membuka lebar sayapnya saay dia sudah mendekati permukaan air laut.

Deburan terciprat mengenai mereka berdua, sehingga Dash basah kuyup di buatnya.

Dash menjulurkan tangannya ke permukaan air, untuk bisa merasakan segarnya air laut yang sangat jarang bisa dia sentuh.

Sekarang mereka berdua melayang dengan rendah di atas permukaan laut yang luas. Saat itu juga, Freya memasukkan kakinya dan tiba-tiba dia berhasil menangkap ikan Cakalang yang ukurannya lebih besar dari tubuh Dash. Lalu dengan cepat Freya melemparkan nya ke udara, sehingga dengan cepat dia menangkap nya dengan mulutnya.

Dash yang melihat kejadian itu seperti menyaksikan sebuah sirkus memberi makan hewan raksasa. Dia hanya bisa menelan ludahnya dengan agak sulit.

"Wow ini sangat seru sekali!!!" Teriak Dash ketika Freya mengepakkan sayapnya dengan cepat sehingga mereka berdua naik kembali di atas udara yang lepas.

Baju dan rambut yang sebelumnya tadi basah, sekarang telah kering kembali akibat terpaan angin yang menerpa wajah dan tubuh Dash.

"Freya apakah kamu tahu dari mana asalmu?" Tanya Dash pada Freya.

"Hmmm aku masih belum tahu akan hal itu, aku memang melihat banyak sekali sebuah potongan kenangan di kepalaku, namun aku tidak bisa mengetahui dengan pasti dari mana aku berasal. Mungkin sang penunggang naga itu bisa mengetahui nya!" Jawab Freya pada Dash.

Dash terdiam sejenak pada saat Freya mengingatkan kembali tentang laki-laki yang berada di Bar itu, rasanya ini adalah waktu yang tepat untuk berpamer padanya.

"Baiklah ayo kita kembali pulang, dan aku akan mengajak mu untuk bertemu dengan kakekku dan si penunggang naga itu!" Ucap Dash yang membuat Freya senang, karena dia akan bertemu dengan mantan penunggang naga dari ibunya.

"Baiklah, pegangan erat!" Ujar Freya dan dia mengepakkan sayapnya dengan cepat terbang menuju ke atas awan lagi.

Memang lebih aman jikalau perjalanan di lakukan di atas awan, meskipun terkadang mereka mencuri pandangan dengan mengintip pemandangan di balik awan.

Perjalanan yang di tempuh tidak terlalu lama, karena tempat nya juga tidak terlalu jauh dari tempat dimana Dash dan Freya bermain tadi.

"Baiklah Freya apakah kamu siap untuk bertemu dengan kakekku hehe, ayo kita langsung mendarat!"

Mereka berdua dengan cepat menembus kembali awan dan terbang merendah saat tempat yang mereka hendak tuju sebentar lagi sudah akan sampai.

Namun pandangan mata Dash langsung menyipit saat melihat ada sebuah kepulan asap yang berasal dari tempat yang dia tinggali.

"Freya, segera! Itu rumahku kenapa penuh dengan asap!!!" Ucap Dash panik meminta agar Freya lebih cepat untuk bisa mendarat di dekat halaman rumahnya.

Jantungku serasa berhenti pada saat melihat bahwa kobaran api itu berada tepat di rumah yang dari kecil aku tinggali.

"KAKEK!!!"

Dash berteriak dengan kencang pada saat ternyata memang kobaran api itu berasal dari rumahnya.

Mereka berdua mendarat dengan cepat di samping halaman rumah Dash.

Dash langsung turun dengan cepat dari punggung Freya dan kemudian dia berlari dengan kencang menuju ke rumah yang sudah terbakar besar.

Pada saat Dash hendak masuk ke dalam rumah tersebut untuk mengecek kakeknya, namun dengan cepat ada seseorang yang telah menyambar tangan Dash dan menariknya dengan cepat. Sehingga dia tidak sampai masuk ke dalam kobaran api tersebut.

"Kamu!" Ucap Dash pada saat melihat wajah yang dia kenal itu sekarang merangkulnya, menahannya agar tidak lari darinya. Dia adalah laki-laki yang pernah dia temui di Bar waktu itu, ya si Penunggang Naga CendricCendric Attias.

"Lepaskan aku, aku harus menyelamatkan kakekku!!!" Teriak Dash dengan kencang mencoba memberontak melepaskan diri darinya.

"Kakekmu tidak berada disana?" Ucap Cendric mencoba untuk menenangkan Dash yang sedang panik itu.

"Apa yang kamu lakukan pada kakek dan rumahku!?" Teriak Dash pada Cendric.

"Bukan aku pelakunya!"

Mata Dash langsung terkunci saat melihat sosok yang dia sayangi itu tergeletak di depan lumbung tempat biasanya dia beristirahat. Sosok laki-laki tua itu namun hanya diam dan tidak bergerak sama sekali, serta banyak darah yang menempel pada lehernya.

"Tidak, tidak tidak!!! Kakekk!!!!! Tidak!!!" Teriakan keras itu keluar dari bibir Dash Hale, saat melihat bahwa orang yang dia sayangi itu telah meninggalkan nya untuk selamanya.

Dia melihat kakeknya yang duduk bersandar di depan lumbung dengan bersimbah darah tidak sadarkan diri.

Cendric melepaskan Dash, dan membiarkan nya pergi untuk menghampiri tubuh kakeknya yang sudah tidak bernyawa itu.

"Kakek!!! Bangun Kek!!!" Teriakan itu dia keluarkan lagi bersama dengan tangis dari air mata yang tidak bisa dia bendung telah pecah membasahi pipinya. Dia memeluk nya dengan erat, lalu Dash terdiam dan melirik ke arah di mana Cendric berdiri.

"Kau Apakan Kakekku!!!" Teriaknya dengan keras.

Dia bangkit berdiri lalu hendak memberikan sebuah pukulan pada Cendric, namun sebelum itu terjadi Cendric lalu memegang tangannya dan memutarnya, sehingga sekarang dia terkunci dalam rangkulan lengan Cendric.

"Dia yang membunuh kakekmu!" Ucap Cendric dengan menunjukkan mayat seseorang yang mirip seperti monster dan memiliki darah berwarna hijau, kepalanya telah terpenggal dan terpisah dari badannya.

"Mereka adalah Troll!" Ujar Cendric.