Tanpa mereka sadari bahwa kaum dari Kazar telah mengetahui dimana mereka berada setelah Freya terbang ke udara yang hendak bersembunyi menembus langit.
Kaum tersebut membawa sebuah pedang yang begitu tajam berada di tangan kanan mereka. Melihat dengan tajam ke arah Di mana Freya terbang ke udara.
Jarak mereka sekarang sangat jauh, karena kaum Kazar berada di puncak gunung sedangkan Dash dan Cendric berada di bawah gunung.
Cendric dan Dash berkuda menyusuri jalan yang di pandu oleh Cendric. Mereka melewati beberapa dataran luas dengan rumput yang yang membentang begitu luas. Hampir setengah hari sudah perjalanan mereka tempuh untuk bisa menuju ke Sungai Sorbet dimana pemberhentian Pos terakhir.
Cendric mulai berkuda secara perlahan pada saat dia rasa telah sampai di salah satu tempat pemberhentian untuk mereka bisa beristirahat.
Cendric memberikan isyarat kepada Dash agar tidak banyak bersuara pada saat laki-laki tua itu menyadari sesuatu.
Dia melihat sekeliling untuk memastikan jalan mama yang harus mereka ambil.
"Aaaaaaa!!!" Terdengar suara jeritan yang melengking berasal dari salah satu tempat yang berada tak jauh dari dimana mereka berdua sekarang berhenti.
"Lewat sini!" Akhirnya Cendric memutuskan untuk mengambil jalan sebelah kiri, setelah melakukan beberapa pertimbangan.
Mereka berdua memasuki hutan kembali dan menuju ke arah dimana ada tempat yang lumayan tinggi, yang bisa di gunakan untuk mengintai.
Mereka berdua turun dari kuda yang mereka tunggangi dan setelah itu memanjat ke sebuah batu besar yang berada di depan mereka. Dan dari kejauhan terlihat bahwa kaum yang dulunya berada di Kerajaan yang sama di Valinor, namun berkhianat dan menjadi pengikut dari Lucius.
Sekarang sedang membegal segerombolan petani yang membawa hasil panen yang hendak mereka jual ke pasar.
"Mereka lebih dekat daripada perkiraanku! Kita tidak bisa lewat jalan biasa!" Bisik Cendric lalu bangkit berdiri dan hendak menaiki kuda nya lagi.
"Kenapa tak kita lawan saja mereka?"
Ucap Dash dengan nada yang agak tinggi.
"Diam!!!" Bisik Cendric dengan nada yang agak di geramkan.
"Kamu belum siap untuk melawan siapa-siapa! Ingat itu!" Ucap Cendric kepada Dash yang sekarang menghampiri nya.
Namun Dash langsung menghentikan Cendric yang hendak pergi meninggalkannya.
"Aku punya keahlian sendiri! Aku bisa bertarung!" Ucap Dash dengan penuh percaya diri.
Cendric yang mendengar ucapan dari laki-laki muda yang berada di depannya sedikit tertarik pada saat dia bilang bahwa dia bisa bertarung.
"Kakak Kandung ku Thomas, dan aku, sering berlatih! Dengan pedang!" Ujar Dash membuat Cendric percaya dengan apa yang dia katakan.
Cendric hanya bisa menganggukkan kepalanya seperti mengiyakan apa yang di katakan oleh anak muda yang berada di depannya.
"Kalau begitu, mungkin aku terlalu meremehkan mu!" Ucap Cendric dengan memberikan senyuman dengan banyak arti kepada Dash.
Mereka berdua sekarang berada di sebuah dataran luas yang berada di tepi sungai.
"Baik. Mari uji kemampuan mu!" Ucap Cendric sambil melemparkan sebongkah kayu yang mirip dengan pedang.
"Namun, ini tidak akan adil bagimu, Pak Tua!" Jawab Dash mengejek Cendric meremehkan nya.
"Hibur aku!" Ucap Cendric singkat.
Lalu dengan cepat Dash mengayunkan kayu yang dia pegang ke arah di mana Cendric berdiri. Namun dengan cepat dia langsung menangkis dan memukul perut lalu punggung Dash. Dia pun langsung tersujud sambil memberikan ekspresi yang tidak percaya pada saat baru beberapa detik namun dia telah di kalahkan oleh Cendric.
"Astaga.akunbisa melihat hasil latihan mu bersama dengan kakak laki-laki mu!" Ucap Cendric mengejek Dash, karena tidak sesuai dengan apa yang Dash katakan padanya.
Dash yang terpancing dengan kalimat nya, dia langsung mengayunkan kembali kayu yang dia pegang, dan mengalihkan perhatian dari Cendric.
Bughhh
"Bagus!"
Ucap Cendric saat Dash berhasil mengenai pundaknya.
Dash langsung mengayunkan kembali dan mulai menyerang Cendric.
"Jangan terlalu percaya diri haha!" Ucap Cendric terkekeh sambil mengayunkan kayu yang dia bawa ke arah Dash dengan cepat.
Hingga akhirnya Dash terjatuh ke belakang. Namun dengan cepat dia bangkit kembali dan mulai menyerang Cendric yang berada di depannya.
Dengan cepat Cendric langsung mengakhiri latihan mereka berdua dengan, dia langsung memegang kayu yang di ayunkan oleh Dash, dan dengan cepat Cendric langsung memojokkan Dash di dekat sungai.
"Bukan kakak laki-laki mu yang kau lawan! Dan bukan tongkat kayu pula yang akan kau hadap!!!" Ucap Cendric kepada Dash, lalu menarik nya kembali menuju ke dataran yang lebih rata.
Mereka berdua akhirnya memutuskan untuk mencari tempat agar bisa bermalam di dalam hutan.
Kembali lagi bahwa Cendric harus membuat api untuk api unggun malam ini, agar bisa menghangatkan tubuh mereka.
Freya duduk dengan santai di depan mereka berdua.
Sedangkan Dash sekarang berada di belakang Cendric yang sedang mematik untuk membuat api.
"Aku bisa mengalahkannya. Namun aku hanya tak mau melukai orang tua!" Ucap Dash kepada Freya dengan menggunakan bahasa pikirannya.
Freya yang sedang duduk bersantai itu langsung melihat ke arah dimana Dash duduk.
"Tentu kamu bisa!" Jawabnya
"Bukankah kemarin Freya menghembuskan api?" Ucap Dash secara tiba-tiba.
"Dia belum cukup umur untuk bisa mengulangi nya secara berkali-kali!" Jawab Cendric sambil melihat ke arah di mana Freya sedang duduk.
"Beruntunglah kamu, karena aku tidak bisa menghembuskan nafas api ku sekarang!" Ucap Freya menjawab apa yang di katakan oleh Cendric, yang langsung membuat Dash menahan tawanya.
"accende ignem"
Tak lama setelah itu tiba-tiba api yang di sulut oleh Cendric langsung menyala dengan agak besar lagi.
Dash yang melihat bahwa Cendric melakukan hal itu kembali, dia langsung bergegas untuk mendekati nya lagi.
"Bagaimana kamu melakukan itu?" Dash bertanya dengan penasaran, karena di kejadian sebelum nya dia juga melihat Cendric melakukan hal tersebut. Dan kali ini dia melakukan nya lagi.
"Apa yang baru saja kamu lakukan?" Dash yang penasaran bertanya kembali kepada Cendric.
Terlihat raut wajah Cendric yang agak panik namum dia mencoba untuk menahannya.
"Aku membuat api!" Jawab Cendric sambil mengangkat dua batu yang dia pegang, sama seperti sebelumnya.
Namun hal itu tetap membuat Dash tidak percaya akan apa yang di katakan oleh Cendric. Dia bangkit berdiri lalu duduk kembali ke tempat sebelumnya.
"Dia tidak mempercayai ku!" Ucap Dash kepada Freya.
"Mungkin kita yang harus mempercayainya terlebih dahulu!" Jawab Freya dengan bijaksana.
Dash hanya melihat Freya dengan tatapan yang masih tidak percaya dengan apa yang di lakukan oleh Cendric barusan.
"Tidurlah. Jika beruntung, besok kita nisa melewati Kaum Penghianat Valinor tanpa terlihat!" Ucap Cendric kepada Dash.
"Setelah itu kita langsung menuju ke lereng curam pengunungan Over, lalu kita bisa langsung menuju ke Valinor!" Ucap Cendric menambahkan kepada Dash.
Bahwa besok perjalanan yang akan di tempuh masihlah sangat panjang, jadi mereka harus beristirahat terlebih dahulu.