Chereads / 了兩個... / Chapter 16 - Sebuah Ramalan

Chapter 16 - Sebuah Ramalan

Keesokan paginya mereka berdua berkuda kembali melewati sebuah sungai yang begitu luas namun sangat dangkal.

Air yang berada di sungai tersebut begitu jernih.

Setelah melewati sungai, mereka berdua melewati sebuah dataran tinggi kembali dengan lahan yang begitu luas, sehingga bisa terlihat dengan jelas sangat jelas perjalan di depan mereka.

Tempat tersebut di apit oleh banyak sekali gunung tinggi yang berada di sekelilingnya.

Hingga akhirnya perjalanan mereka sampai di ujung dari dataran luas tersebut, yang dimana jikalau melihat kearah depan, terlihat sebuah pemandangan yang sangat bagus dari tempat di mana mereka berdua berhenti sejenak.

Hingga akhirnya mereka berdua sampai dia Sungai Sorbet, dimana penduduk yang berada disana semuanya tinggal di atas sungai, dengan rumah panggung dan jalan panggung yang berada di atas sungai tersebut.

Pada saat hendak menuju ke tempat itu, Dash yang kecapean menunggangi kudanya tiba-tiba dia bermimpi sekilas

Dia melihat ada seorang perempuan dengan pakaian serba putih berada di tengah-tengah kobaran api yang mengelilingi nya, Dash pun juga berada di sana saat ini. Tiba-tiba perempuan itu mengangkat sebuah benda antik yang rasanya Dash mengenal benda tersebut.

Benda itu berwarna merah gelap dan menjadi terang pada saat benda yang dia angkat ke atas itu tiba-tiba memancarkan cahaya yang begitu terang lalu kemudian menghilang dari tangannya.

"Dash! Bangunlah!!!" Ucap Cendric sambil menggoyangkan pundak Dash.

"Kita sudah tiba di desa Sorbet. Kita tinggalkan kuda kita di sini, jaga Freya jangan jauh-jauh dari jangkauan!" Ucap Cendric kepada Dash.

Mereka berdua berjalan menuju ke sebuah desa yang mengapung di atas sungai berair tenang itu.

Namun tempat itu sangatlah tidak nyaman, dengan aura yang sangat tidak bersahabat. Dash pun bisa merasakan nya saat sekarang dia dan Cendric berada di salah satu jembatan yang menuju ke tempat tersebut.

"Belilah beberapa makanan disana!" Ucap Cendric kepada Dash, agar bisa membeli beberapa roti atau makanan yang bisa di dapatkan dari desa kecil itu.

Cendric merogoh ke dalam sakunya untuk memberikan Dash beberapa koin perak.

"Kembalilah dan temui aku disini, aku tidak alam lama! Ingat jangan macam-macam!" Ucap Cendric kepada Dash

"Jangan berbicara pada siapapun!" Tambah Cendric mengingatkan pada Dash.

Dan setelah itu dia langsung meninggalkan Dash seorang diri.

Dash hanya melihat kepergian nya laku berbelok ke arah kiri untuk membeli makanan seperti yang di minta oleh Cendric.

Namun Dash yang penasaran itu sengaja menunggu sampai dia bisa melihat Cendric hendak kemana.

Dia mengamati Cendric dari kejauhan, dan terlihat bahwa laki-laki tua itu sedang berbicara dengan seseorang yang berada di salah satu tempat yang berada di desa apung itu.

Dash yang malas untuk penasaran akhirnya dia melanjutkan untuk pergi ke tempat dimana dia harus membeli makanan.

Pada saat berjalan menuju ke tempat yang di maksud oleh Cendric, Tiba-tiba Dash melihat ada seseorang laki-laki yang memakai jubah berwarna hitam sedang melihat ke arahnya dengan tatapan yang begitu tajam.

Dash yang melihat laki-laki itu dan dia juga melihat ke arahnya, dengan cepat Dash langsung memutuskan masuk ke dalam tempat dimana dia hendak membeli makanan.

Mata Dash tidak berhenti dari melihat ke arah luar dari tempat yang baru saja dia masuki, takut jikalau ada seseorang yang mengikutinya.

Dan setelah masuk ke dalam sebuah toko yang begitu tertutup, Dash terpukau dengan apa yang berada di dalam toko tersebut.

Banyak sekali barang pernak-pernik antik yang di pajang oleh pemilik toko.

Rasanya aku salah masuk toko ini! Batin Dash sambil melihat seluruh isi dari ruangan tersebut.

Mata Dash terkunci saat melihat ada sebuah benda antik yang berbentuk seekor naga. Pada saat dia hendak menyentuh nya, tiba-tiba ada suara gemericik dari korden pernak-pernik yang terbuka.

Mata Dash langsung melihat ke arah siapa yang baru saja tiba di dalam tempat tersebut. Dan saat menyadari bahwa itu adalah seorang perempuan yang memakai pakaian serba meriah dengan segala pernak-pernik. Dia hanya diam melihat perempuan itu datang mendekat ke arahnya.

"Apakah kamu mau Roh Sylvia membacakan peruntunganmu?" Ucap perempuan itu kepada Dash.

Dan ternyata dia adalah si gadis peramal.

Dash diam sejenak saat di tawari oleh perempuan tersebut.

"Namun, aku tak punya uang!" Jawab Dash dengan polos.

"Apa Sylvia meminta uang?" Ucap perempuan itu bertanya kepada Dash.

Sambil duduk meraih sebuah kantong yang berisikan sebuah tulang naga.

"Tulang dari naga kuno!" Ucapnya sambil tersenyum kepada Dash.

"Mereka akan ceritakan semuanya tentang dirimu!" Ujarnya sambil mengeluarkan tulang-tulang naga yang berada di dalam kantong berukuran kecil.

Dash yang melihat hal itu langsung penasaran akannya. Dan dengan cepat dia langsung melepaskan busur dan anak panah yang dia bawa.

Dash yang penasaran itu melihat dengan teliti ke arah dimana perempuan yang memakai baju meriah yang sekarang berada di depannya.

Dia seperti sedang membaca peruntungan Dash ke depannya, dengan memegang satu persatu tulang-tulang naga yang berada di atas meja nya sekarang.

"Ini sangat sulit! Masa muda yang begitu rumit!" Ujar perempuan itu dengan tatapan mata kosong melihat ke arah depan. Dash yang mendengar hal tersebut agak merinding di buatnya.

"Namun, kamu telah di nantikan oleh banyak orang dari waktu yang lama! Pertempuran hebat berkecamuk di sekitar mu akan terjadi!" Ucap Perempuan itu dengan masih menatap dengan tatapan yang kosong.

"Tidak mungkin! Aku tak mengerti dengan ini semua!" Ujar Dash sambil menggelengkan Kepala nya saat mendengar ucapan dari perempuan itu.

"Kamu memiliki sebuah kekuatan yang tidak kamu sadari, tetapi ada kebinasaan dan kehancuran gang akan menantimu! Sebagian terletak pada kematian yang kian mendekat!" Ucap Perempuan itu yang membuat Dash teringat akan kakek nya yang telah meninggal.

"Tidak. Hal itu sudah terjadi!" Jawab Dash dengan menggelengkan kepala nya.

"Dan seseorang perempuan. Dia memanggilmu dalam mimpimu. Dia bagian dari masa lalu dan masa depanmu!" Tambah perempuan itu mengatakan nya dengan sangat hati-hati.

Dash yang menyadari akan hal itu langsung menanyakan kembali ke perempuan peramal itu.

"Siapa dia? Beri tahu aku namanya!!" Ucap Dash kepadanya yang ingin mengetahui siapa sebenarnya perempuan yang muncul dalam mimpinya itu.

Namun tak lama kemudian perempuan peramal itu hanya menutup matanya dan tidak menjawab Dash.

"Pergilah sekarang!" Kata perempuan itu.

Dan dengan cepat Dash memutuskan untuk keluar dari gubuk nya, dan baru saja Dash melangkah keluar dari tempat tersebut, tiba-tiba tangan besar dan berotot telah mencekik lehernya dengan begitu kuat sekarang.

"Argghhh!!!"

Dash mengerang kesakitan saat laki-laki bertubuh besar, dan berjanggut panjang itu mencekik lehernya.

"Arghhhhh!"

Namun tiba-tiba laki-laki yang mencekik Dash mengerang dan jatuh, tak sadarkan diri. Dan ternyata ada yang telah membunuh laki-laki yang baru saja mencekik lehernya.

"Apakah aku harus melakukan semuanya sendiri?" Ucap Cendric yang muncul dari belakang laki-laki yang baru saja terjatuh di depannya.

"Tapi peramal itu..."

"Sudah cukup! Dia bercerita tentang Lucius!" Potong Cendric dan langsung menggeret Dash untuk bisa segera pergi dari desa Sorbet. Karena keberadaan mereka telah di ketahui oleh pengikut Lucius.

Mereka berdua pergi dengan mengendap - endap meninggalkan tempat itu.

"Kemana semua orang?" Tanya Dash yang baru menyadari bahwa semua orang sudah tidak berada di desa tersebut.

Namun Cendric tetap menggeret Dash agar bisa pergi dari desa apung itu.

"Dia memberitahu masa depanku!" Ucap Dash mencoba menceritakan kepada Cendric.

"Itu untuk yang benar-benar hidup Dash!!" Jawab Cendric dengan geregetan pada Dash.

Mereka berdua berjalan dengan cepat agar bisa melarikan diri dari tempat itu.

Namun tiba-tiba datang pengikut Lucius yang sekarang menyerang ke arah mereka berdua.

"Aaargghh!" Teriak laki-laki berbadan besar yang sedang mengayunkan pedangnya ke arah Cendric.

Namun dengan cepat Cendric langsung menebasnya.

"Ayo cepat!" Ujar Cendric kepada Dash agar dia bisa cepat berlari meninggalkan desa tersebut yang telah di kepung itu.

Pada saat Dash berlari tiba-tiba dari bawah jembatan ada yang meraih kakinya sehingga dia langsung terjatuh.

Beberapa anak panah dan busurnya jatuh ke jembatan itu.

Dash yang panik melihat segerombolan pengikut Lucius berlari ke arahnya. Dengan berusaha sekuat mungkin, Dash meraih anak panah dan busur yang berada di sampingnya.

"Freya!!!" Panggil Dash menggunakan pikirannya.

Dan setelah berhasil mendapatkan anak panah dan busurnya, tiba-tiba Dash mengarahkan anak panah tersebut membidik segerombolan pengikut Lucius yang sekarang sedang berlari ke arahnya di atas jembatan.

"ignis impetum"

Teriak Dash secara tiba-tiba pada saat dia hendak melepaskan bidikan anak panas kepada segerombolan pengikut Lucius yang berada di jembatan.

Dan detik itu juga sebuah cahaya merah bersinar begitu terang muncul dari anak panah yang di bidikan oleh Dash.

"Arhhhhhh!!!" Dash berteriak hingga akhirnya dia melepaskan anak panah tersebut ke arah dimana segerombolan pengikut Lucius berada.

Dummm

Sebuah dentuman terdengar begitu keras dengan cahaya merah yang begitu terang muncul ketika anak panah tersebut meledak saat mengenai gerombolan pengikut Lucius.

Dan jembatan itu roboh seketika.

Dash yang melihat gerombolan itu terjatuh semua ke sungai, tiba-tiba kesadaran Dash mulai memudar dia lalu merebahkan diri ke belakang, dan dia melihat dengan samar bahwa di langit ada seekor naga yang sedang mendekat ke arahnya dan dia tidak sadarkan diri seketika.