Kepalaku sangat pusing dan aku tidak bisa berpikir untuk saat ini, tubuhku serasa lemas pada saat mengetahui bahwa orang yang aku sangat sayangi itu telah meninggalkanku sendirian.
Aku masih berada dalam rangkulannya Cendric mantan sang Penunggang Naga, dan aku melihat dua sosok Troll yang terpenggal kepalanya.
Aku sangat bingung untuk menjelaskan semua kejadian yang telah terjadi saat ini, Namun semua ini masuk akal setelah Cendric memberitahuku tentang telur tersebut.
"Cepat katakan padaku Di mana telur itu sekarang!" Ucap Cendric kepada Dash dengan khawatir.
"Telur itu sudah tidak ada, karena dia telah menetas!" Jawab Dash dengan pandangan datar melihat mayat Troll yang berada di depannya.
"Lepaskan aku, dan jelaskan semuanya kepadaku!" Teriak Dash dengan lantang dengan air mata yang turun deras di pipinya.
Cendric mencoba untuk menenangkan Dash yang sedang tidak bisa mengontrol dirinya saat itu. Karena dia paham bahwa kehilangan orang yang sangat dia cintai itu begitu sulit.
Dash menangis dalam pelukan Cendric.
Cendric menjelaskan kepada Dash dengan perlahan dengan apa kejadian yang baru menimpa keluarganya.
"Sebelumnya aku sudah merasakan bahwa ada kelahiran dari naga baru..."
Cendric bercerita kepada Dash tentang apa yang dilaluinya beberapa hari ini. Karena setelah terjadinya kelahiran dan juga terjalinnya sebuah ikatan naga dan penunggangnya membuat dia tidak bisa diam. Karena dia harus segera menyelamatkan siapa pun yang menemukannya sebelum terlambat.
Sehingga butuh beberapa hari untuk dia bisa menemukan di mana keberadaan dari penumpang Naga Baru. Namun na'asnya pada waktu Cendric menemukan tempat di mana penunggang baru tersebut alias Dash. Ternyata Troll yang dikirim oleh Lucius telah berada di dalam rumahnya. Mengobrak-abrik seisi rumah dari Dash.
Pada saat Cendric hendak menyerang ke arah Troll yang menyerang kakeknya, namun dia terlambat. Karena kakek Dash telah di serang terlebih dahulu oleh kedua Troll yang mendatanginya.
Pada saat Cendric melihat hal itu, dia langsung menghabisi dua Troll yang telah melukai kakek Dash.
Kakek Dash berpesan kepada Cendric sebelum dia benar-benar kehilangan nyawanya, jikalau kakeknya menitipkan Dash kepada Cendric.
Untuk menghilangkan jejak dari para pemburu yang telah dikirimkan oleh Lucius, Cendric sengaja membakar rumah kediaman Dash. Hingga akhirnya dia datang dan hampir salah paham kepada Cendric.
Dash hanya bisa terdiam pada saat Cendric telah selesai menjelaskan semua cerita kepadanya. Dia seperti masih belum bisa menerima kejadian yang telah menimpanya hari ini.
Perasaannya sekarang begitu kacau karena kehilangan orang yang merawatnya sejak dia masih kecil. Sekarang dia hanya duduk termenung di depan lumbung di dekat jasad kakeknya.
"Kita harus segera pergi dari sini sebelum anak buah dari Lucius datang kembali!" ucap Cendric kepada Dash.
"Dan kita harus membakar tempat ini!" tambah Cendric memberikan saran kepada Dash.
Dia hanya bisa menganggukan kepalanya pelan dan membantu Cendric untuk mengangkat tubuh kakeknya yang sudah lemas dan dibawa masuk ke dalam lumbung. Setelah selesai Cendric hendak membakar lumbung tersebut, Namun petikan dari batu yang dia gunakan untuk membuat api itu tidak bisa menyala dari tadi.
Dash yang melihat hal itu langsung langsung memanggil Freya.
"Freya tolong bantu aku sebentar!"
Ucap Dash kepada Freya yang masih berada agak jauh dari halaman rumahnya.
Dengan cepat dia langsung terbang dan mendarat tepat di depan lumbung.
Cendric terkejut pada saat melihat kedatangan dari Freya yang begitu tiba-tiba.
"Halo Cendric!" Sapa Freya kepada mantan Penunggang Naga.
"Hai!" Cendric hanya bisa mengucapkan satu kata tersebut pada saat melihat naga yang begitu gagah dan Agung berada di depannya sekarang. Karena sudah sangat lama sekali baginya tidak pernah melihat naga, hingga akhirnya dia bisa melihat sosok naga di depannya sekarang, setelah dua puluh tahun silam.
Cendric dan Dash langsung mengundurkan diri dari depan lumbung. Dan pada saat itu Freya langsung menyemburkan api yang keluar dari mulutnya ke lumbung tersebut.
Walau api yang di keluarkan dari mulut Freya tidak terlalu besar, namun itu membantu untuk proses pembakaran.
Meskipun perasaan Dash belum benar-benar pulih sepenuhnya, namun dia harus bisa untuk menjalani kenyataan yang telah terjadi saat ini. Air matanya mengalir dengan deras kembali pada saat melihat tempat yang biasa dihuni dulu telah hangus terbakar.
"Ayo kita harus segera pergi dari sini!" Ucap Cendric kepada Dash.
Dia telah menyiapkan Dua Kuda untuk melakukan sebuah perjalanan panjang bersama dengan Dash.
"Selamat tinggal kakek" Ucap Dash dengan sedih.
Karena yang jelas Dash sudah tidak bisa tinggal di desa Mariana tempat kediamannya dari kecil. Karena tempat itu sudah tidak aman baginya dan naga miliknya. Dengan rasa tidak tega Dash meninggalkan kan tempat.
Mereka berdua berkuda menuju ke arah bukit yang biasanya Dash kunjungi. Karena Cendric mengatakan jikalau perjalanan mereka lebih singkat saat melewati Bukit tersebut.
Freya mengikuti mereka dengan terbang tinggi di udara, karena tidak memungkinkan sekali jikalau dia harus berada terus di samping Dash.
Dia juga mengetahui apa yang dirasakan Dash karena kehilangan orang yang dia sayangi.
Pandangan Dash tidak teralihkan sama sekali sampai akhirnya pandangannya tertutupi oleh pepohonan yang sekarang mereka lewati. Dia memalingkan wajah dari arah rumahnya, dan sekarang dia hanya bisa menunduk sambil memegang tali yang berada di pelana kuda.
Perjalanan yang mereka tempuh kali ini sangatlah panjang, mereka akan pergi ketempat dimana naga itu berasal untuk melakukan sebuah pelatihan dan juga penobatan baru untuk penunggang naga yang telah lahir kembali. Karena dengan seperti itu akan membuat Dash dan Freya menjadi lebih kuat jikalau harus melawan lucius.
Hari Mulai gelap sehingga Cendric memutuskan untuk menghentikan perjalanan dan memilih untuk bermalam di tengah hutan.
"Kita akan beristirahat terlebih dahulu di sini malam ini!" ucap Cendric kepada Dash. Namun dia tidak menanggapinya sama sekali atau menjawabnya. Dia hanya terdiam sambil duduk di bongkahan batu yang berada ada di dekatnya.
Cendric mencari kayu bakar untuk dia gunakan menghangatkan tubuh malam ini. Karena cuaca di tempat ini akan sangat dingin jikalau sudah malam tiba.
Dash duduk terdiam dan tidak melakukan apapun memandang kosong ke arah depan. Namun setelah itu Freya memutuskan untuk mendarat dan duduk disamping Dash.
Dia tidak mengucapkan sepatah katapun namun hanya memberikan sebuah pelukan hangat dari sayapnya. Dash memeluk Freya balik dan kemudian air matanya yang telah ditahan sejak dari tadi, akhirnya mengalir dengan deras di pipinya.
Kondisi Dash masih sangat rapuh untuk saat ini, jadi dia harus benar-benar diperhatikan tidak boleh ditinggal sama sekali.
Cendric telah kembali dari mencari kayu, dia yang melihat Dash bersama dengan Freya berpelukan, dia terdiam sejenak. Karena Dia teringat dengan sebuah kenangan yang dia pernah juga dapatkan dengan kondisi yang sama.
Cendric langsung membuyarkan lamunannya dan menata kayu bakar tersebut untuk dia bakar.
Cendric melihat kearah dimana Dash duduk.
"accende ignem"
Iya merapalkan mantra tersebut dengan bersembunyi agar Dash dan tidak mengetahuinya. Setelah dia merapakan mantra tersebut tiba-tiba kayu bakar yang berada di depannya telah terbakar oleh sulutan api dari rapalan mantra nya.
"Bagaimana kamu melakukannya?" tanya Dash yang terkejut saat dia melihat Cendric menyalakan Api tanpa alat bantu. Ternyata dia memperhatikan Cendric sejak dari tadi.
Dengan cepat Cendric langsung mengambil batu yang berada di depannya dan ditunjukkan kepada Dash.
"Hanya keterampilan masa kecil!" Ucap Cendric mencoba untuk menutupi dengan melemparkan batu yang dia pegang kepada Dash.
Dash hanya diam sambil kembali memeluk leher Freya, namun dia masih tidak percaya bahwa Cendric menyalakan api tersebut menggunakan petikan dari dua buah batu untuk menyulut api. Karena dia tadi benar-benar melihat bahwa Cendric menyalakan api tersebut hanya dengan meletakkan telapak tangannya di kayu bakar itu.