Pagi menyingsing dan Cendric disibukkan dengan meneliti dan melihat naga milik Dash. Dash hanya diam melihat sesuatu hal yang sedang dilakukan oleh Cendric. Dia melihat Cendric berjalan berkeliling seperti meneliti naga miliknya.
"Berotot" ucap Cendric sambil mengelilingi tubuh Freya yang sekarang berdiri dengan kokoh di hadapannya.
"Proporsi yang anggun"
"Cakarnya begitu kokoh! Melengkung dengan baik!"
Cendric masih mengelilingi tubuh Freya di hadapannya, sedangkan Dash melihat bingung ke arah Cendric sedang melakukan hal tersebut.
"Kaki agak kurus!" Ucap Cendric yang langsung membuat Freya menggeramkan suaranya. Spontan hal itu langsung membuat pria tua itu terkejut
"Hanya suaraku yang lembut Pak Tua!" Ucap Freya yang hanya bisa didengar oleh Dash. Ingat bahwa naga dan penunggangnya bertukar bahasa pikiran. Jadi yang bisa mendengar suara dari naga tersebut hanya Dash, dan Dash pun bisa berbicara dengan Freya menggunakan bahasa pikiran.
"Tanduk yang tajam!" Ucap Cendric sambil melihat ke arah Freya yang begitu Agung.
Dash tersenyum pada saat melihat ekspresi dari Freya yang begitu Aneh ketika diteliti oleh Cendric.
"Secara keseluruhan, naga muda yang bagus!" Ucapnya sambil tersenyum melihat ke arah Freya yang sekarang berdiri dengan gagah di hadapannya.
"Ternyata memang dia tahu sedikit tentang naga, Oh iya aku lupa bahwa dia adalah juga salah satu Penunggang Naga!" Ucap Freya sambil terkekeh. Dash yang mendengar hal tersebut langsung menahan tawanya.
"Dan sebentar lagi, rasanya Dia akan cukup kuat untuk ditunggangi!" Ujar Cendric sambil melihat kearah Dash.
"Jangan aku, karena aku tidak mau melakukannya lagi. Terakhir aku naik di punggungnya dan aku hampir saja terjatuh!" ucap Dash kepada Cendric bahwa dia tidak ingin melakukannya, karena dia teringat pada waktu terakhir kali naik bersama dengan Freya.
"Kisahku adalah mengenai dirimu, Dash. Kamu tidak bisa mengelak dari takdir mu!" ucap Cendric mencoba untuk memberikan pengertian kepada Dash.
"Karena takdirmu adalah menjadi Penunggang Naga yang sesungguhnya!" Ucap Cendric menambahkan kalimatnya pada saat melihat bahwa Dash sedang tidak bersemangat untuk membicarakan hal tersebut.
Mungkin karena Dash masih merasa kehilangan, jadi dia benar-benar tidak bersemangat untuk membahas tentang hal itu.
"Kaum Valinor butuh Penunggang Naga untuk melawan Lucius, karena jikalau tidak maka dunia akan segera berakhir oleh pimpinannya!" ucap Cendric kepada Dash.
"Aku tidak meminta untuk ini.." jawab Dash dengan nada yang tinggi sambil memberikan ekspresi raut wajah yang kesal.
"Namun, Kamulah yang terpilih! Naga hanya akan menetas Jika dia merasakan keberadaan penunggangnya, dia akan menunggu selamanya jika perlu" ucap Cendric yang langsung membuat Dash terdiam sambil melihat ke arah Freya.
Freya pun melihat dengan ekspresi wajah yang membenarkan apa yang dikatakan oleh Cendric.
"Benar apa yang dia katakan!"
Ucap Freya sambil melihat dengan dalam ke arah mata Dash.
"Dia hanya menurutimu Dan itu membahayakan nyawa mu, jadi kamu harus berhati-hati dengan apa yang kamu katakan!" Ucap Cendric mengingatkan kepada Dash bahwa naga yang sekarang berada di depannya itu hanya menuruti apa yang dikatakan olehnya, Karena setelah menjalin sebuah kontrak membuat naga tersebut benar-benar patuh pada penunggangnya.
"Karena dia memilihku?" Dash bertanya kepada Cendric pada saat laki-laki tua itu mengucapkan hal tersebut.
"Bukan, karena cara termudah untuk membunuh nagamu adalah dengan membunuhmu!" jawab Cendric mengingatkan kepada Dash bahwa sang Penunggang Naga adalah kunci dari naga tersebut. Jikalau Penunggang Naga tersebut dibunuh maka naga itu juga akan mati.
Berbeda dengan kisah dari Cendric, naga nya yang merelakan mati hanya untuk Cendric bisa hidup.
"Seorang Penunggang Naga akan terus hidup meski naganya terbunuh, namun jika penunggang itu mati..." ucap Cendric terhenti sambil melihat kearah Freya yang berada di depannya.
"Begitu juga naganya!" jawab Freya menggunakan bahasa telepati kepada Dash.
Detik itu juga pandangan Dash ke naganya berubah seketika, dia begitu khawatir saat mendengar penjelasan dari Cendric akan hal tersebut. Meskipun dia baru membuat jalinan batin atau kontrak dengan Freya, namun rasa sayangnya kepada naganya Itu benar-benar tulus sehingga membuat Dash takut akan kehilangan nya.
———
Sedangkan di sisi lain di tempat di mana lucius berada, dia mengerahkan seluruh pasukannya untuk bisa membuat persenjataan yang disiapkan untuk melawan naga yang baru saja menetas.
Ada salah satu pengikut dari lucius yang yang dipercaya untuk menjaga para bawahannya untuk membuat senjata agar benar-benar bisa berjalan dengan lancar.
"Cepat!!!" Teriaknya dengan keras di telinga salah satu troll yang sedang membuat senjata.
"Ayo!!!"
Tak lama kemudian tiba-tiba kepulan asap muncul dan lucius sudah berada di tengah-tengah mereka yang sedang bekerja membuat senjata. Spontan mereka sedang membuat senjata langsung terdiam, dan mereka menghentikan aktivitas mereka setelah tahu bahwa Lucius datang ke tempatnya.
Ekspresi raut wajah mereka begitu ketakutan pada saat melihat kedatangan dari Lucius. Lucius hanya memberikan senyuman tipisnya pada saat melihat bahwa bawahannya itu mengerjakan tugasnya dengan baik.
Dia berjalan mendekat kearah dimana pengikutnya yang menjaga tempat ini.
Lalu pada saat Lucius melihat ada salah satu Troll yang membuat pedang yang begitu bagus, dia langsung memegang pedang tersebut.
"Pedang yang bagus!!"
Ucapnya sambil mengambil pedang yang sedang di kerjakan oleh troll tersebut.
Lucius mengangkatnya ke udara lalu mengatakan bahwa itu adalah pedang yang "Sederhana dan mantap"
"Argghhhh!" Troll yang baru saja memegang pedang tersebut langsung mengerang kesakitan pada saat Lucius langsung menancapkan pedang tersebut ke kakinya.
"Anak petani itu mengalahkan troll yang sudah aku kirim untuk membunuhnya!" Ucap Lucius sambil memutar pedang yang tertancap pada kaki troll yang berada di depannya sekarang.
"Argghhhh!!!" Troll itu mengerang kesakitan kembali pada saat merasakan sakit yang begitu perih pada kakinya.
"Bawakan aku kepalanya!" Ucap Lucius kepada troll tersebut sambil mencabut pedang yang menancap di kakinya. Troll itu hanya bisa mengangguk kan kepalanya sambil menundukkan wajahnya karena takut pada saat Lucius melakukan hal tersebut.
Dan tak lama tiba-tiba Lucius menghilang kembali dari tempat pembuatan senjata. Sontak semua troll yang berada di sana langsung bisa bernafas lega pada saat Lucius telah menghilang dari tempat pembuatan senjata. Troll yang tadinya terkena ancaman dari Lucius langsung dengan semangat mengajak teman-temannya untuk bisa mencari Di mana keberadaan dari anak petani yang telah menetaskan telur naga yang Lucius cari.
———
Dan di sisi lain kembali pada Cendric dan Dash yang sekarang sedang duduk di tempat mereka semalam beristirahat, Cendric langsung mengatakan hal yang terlihat buruk kepada Dash.
"Lucius tidak akan diam, dia akan mengirim kembali troll untuk mencari kita! Jadi kita harus segera bergerak!"
Ucap Cendric kepada Dash, dia hanya menganggukkan kepalanya sambil mengerti dengan apa yang diucapkan oleh Cendric.
"Dihadapan kita, 5 hari perjalanan terletak tepat di kota sungai Sorbet, pos terakhir sebelum mencapai kaki bukit!" ucap Cendric kepada Dash untuk memberikan pengarahan bahwa perjalanan yang akan dilakukan begitu panjang.
"Jika bisa ke sana tanpa diketahui, kita memiliki kesempatan! Perintahkan Freya terbang di atas kita dan melacak kaum troll yang dikirim oleh Lucius!" ucap Cendric mengingatkan kepada Dash.
Dash lalu melirik ke arah dimana Freya yang sedang berdiri dihadapannya.
"Atau lebih buruk lagi, jikalau sampai lucius mengirimkan kaum Kazar. Jika kita ketahuan tamatlah kita!" Ucap Cendric menambahkan karena kaum Kazar adalah kaum yang paling kejam untuk membunuh. Jadi mereka benar-benar harus berhati-hati agar tidak tertangkap oleh mereka.
"Dan perintahkan kepadanya untuk menemui kita berdua hanya pada malam hari!" ucap Cendric menambahkan kepada Dash bahwa itu adalah sebuah kesempatan yang bagus agar tidak mudah ketahuan oleh pengikut Lucius.
Dash melihat Freya dengan seksama, "lakukan yang dia katakan! Namun, berhati-hatilah!" ucap Dash kepada naganya.
"Kamu juga harus berhati-hati!" Jawab Freya sambil mengepakkan sayapnya lalu terbang ke atas langit.