"Lari, Nona!!"
"Lari secepat kau bisa, Nona!!" teriak seorang pria berkali-kali dengan tubuh atletis, berlari di belakang seorang wanita muda yang dipanggilnya 'Nona'.
Pria perawakan tinggi besar dengan baju safari–serba cokelat, kembali memperingati nonanya untuk terus berlari dan memperhatikan langkah kakinya.
"Perhatikan langkahmu! Jangan lihat ke belakang!"
"Tapi, Ton, aku sudah tidak sanggup berlari." Wanita muda terdengar napasnya memburu.
Kecepatan larinya, sudah dirasakan maksimal. Ia tidak sanggup lagi berlari dengan kecepatan melebihi kekuatannya.
"Terus berlari! Jangan menoleh ke belakang!" Pria itu terus memerintah.
Tidak tahukah bahwa nonanya hampir kehabisan napas dan tenaga untuk terus berlari sekencangnya?
Sekelebat bayangan hitam melewati wanita muda bernama Angela Wellington. Dan pria yang selalu memerintah itu adalah Tony Sark, pengawal yang ditugaskan untuk selalu menemani Angela Wellington ke mana pun ia pergi.
"Berhati-hatilah, Nona," sang penjaga mengingatkan.
Lagi, bayangan hitam itu bergerak cepat.
Tiba-tiba saja Angela Wellington menghentikan langkah kaki seribunya. Makhluk hitam besar yang mengejarnya hingga ke dalam Hutan Terlarang, menghadangnya. Bersiap menyerang, satu kaki depannya terangkat tinggi.
Angela Wellington terjatuh dengan posisi terduduk. Oh, bokongnya terasa sangat sakit saat menyentuh tanah keras di bawahnya.
"Tony!!" teriak Angela Wellington saat melihat penjaganya menjatuhkan dirinya ke atas tubuh penyerang mereka.
Selama beberapa waktu yang terasa panjang, makhluk buas itu dan Tony Sark terlibat pertarungan sengit. Pukulan dan serangan bertubi-tubi berhasil mengenai tubuh bagian depan makhluk buas hitam.
Suara teriakan Tony Sark dan geraman makhluk hitam bergema memenuhi udara di Hutan Terlarang. Di malam yang pekat, hanya diterangi cahaya dari bulan purnama yang tampak bulat sempurna.
Untuk beberapa kesempatan Tony Sark berada di atas angin. Makhluk hitam terlihat tidak berdaya. Terkapar di atas tanah yang lembab dan bebatuan besar.
Tony Sark berjalan mendekati tubuh makhluk hitam besar itu. Sebilah pisau di tangannya, siap menyerang.
Tangan Tony Sark terangkat tinggi, siap menghujam jantung penyerang mereka. Namun, tiba-tiba makhluk buas itu bangkit dan berhasil menghempaskan pisau dari tangan Tony Sark dan terlempar jauh dari Tony Sark.
Insting liarnya mengatakan bahwa mereka dalam bahaya besar. Tony Sark kembali memberi peringatan kepada nona mudanya.
"Angela, lari!!"
Angela Wellington yang bergeming di tanah, dengan sekujur tubuh–tangan dan kaki–bergetar hebat, syaraf-syaraf di otaknya berusaha memerintahkan alat gerak tubuhnya agar mematuhi perintah lari.
Mengetatkan rahang, Angela Wellington bangkit dengan sisa kekuatan yang ada. Kemudian berlari sekuat ia bisa.
"Tony ...." Angela Wellington mengkhawatirkan penjaganya.
"Lari!! Jangan pedulikan aku! Selamatkan dirimu!" teriak Tony Sark.
Tony Sark sudah tidak mampu lagi menahan serangan dari makhluk buas yang ukuran tubuhnya dua kali tubuh Tony Sark.
"Aaaaaarrrrgh ...."
Angela Wellington menoleh, dan melihat penjaganya mati terbunuh. Tubuhnya dicabik-cabik dengan sangat brutal oleh makhluk buas hitam besar.
Angela Wellington melanjutkan langkah seribunya. Pandangan matanya kabur, karena air matanya mengalir begitu saja dan membasahi kedua pipinya.
Tony Sark mati. Angela Wellington tersesat di Hutan Terlarang. Tidak ada lagi yang menemaninya untuk keluar dari hutan lebat itu, kecuali cahaya sinar bulan purnama.
Berlari terus tanpa tahu arah–tasnya yang berisi kompas tertinggal di belakangnya–Angela Wellington yang berurai air mata tidak memperhatikan langkahnya.
Angela Wellington terjatuh ke tanah, menggigil tak berdaya di bawah bulan purnama. Kakinya terkilir. Tidak mungkin baginya untuk tetap memaksakan diri berlari menghindar dari kejaran makhluk buas di belakangnya. Makhluk yang telah membunuh penjaganya, tepat di depan matanya.
Geraman yang terdengar di atasnya, membuat Angela Wellington mendongak. Makhluk buas itu berhasil menyusulnya. Dua kaki depannya terangkat. Siap mendaratkan serangan di tubuh tidak berdaya Angela Wellington.
Angela Wellington menutup matanya. Pasrah. Apa pun yang terjadi nanti, Angela Wellington siap menerimanya. Sambil merapalkan doa di dalam hatinya.
Selama memejamkan mata, kejadian sebelumnya berputar di kepalanya bak video rekaman.
Beberapa hari sebelum kejadian.
Angela Wellington seorang gadis yang menyukai petualangan alam liar. Berbekal perlengkapan khas penjelajah alam, seperti pisau lipat, kompas, dan botol minuman, Angela Wallington berpamitan kepada ibunya sebelum petualangannya yang ke sekian.
Ditemani Tony Sark, pangawal setia dari sejak Angela Wellington lahir–entahlah, dia tidak ingat, yang jelas Tony Sark sudah lama bekerja mengikuti keluarganya. Tony Sark adalah orang kepercayaan kedua orang tuanya. Dipekerjakan sang ayah, sebelum akhirnya menghilang secara misterius dari kehidupan Angela Wellington.
"Berhati-hatilah, Sayang. Usahakan kau sudah pulang sebelum malam bulan purnama sempurna."
"Baik, Mom." Angela Wellington mengalungkan kamera kesayangannya di leher.
Angela Wellington dan Tony Sark sedang berburu rusa untuk dijadikan objek foto. Mengatur jarak pandang lensa agar tepat bidikan.
Rusa jantan yang tengah menikmati makanannya, tiba-tiba saja berlari. Angela Wellington sungguh tertarik dengan rusa jantan itu, mengejarnya hingga tanpa sadar, sang rusa membawanya memasuki Hutan Terlarang.
Ibunya selalu mengingatkan, di semua wilayah di dunia, akan selalu ada beberapa tempat yang tidak boleh Angela Wellington masuki saat berpetualang di alam liar. Jika sampai Angela Wellington melewati batas, maka sesuatu yang buruk akan terjadi.
Dan pada hari nahas tersebut, Angela Wellington tidak menuruti ucapan sang ibu.
Demi rusa jantan yang telah menarik hatinya, tanpa sengaja Angela Wellington memasuki Hutan Terlarang, rusa jantan menghilang secara misterius di dalam kegelapan hutan padahal saat itu hari masih terang. Cahaya matahari masih menembus di sela-sela pepohonan tinggi dan rindang.
Alih-alih mendapatkan foto rusa jantan, Angela Wellington bertemu dengan makhluk aneh di dalam sana, yang sangat besar. Merasa terganggu dengan kehadiran Angela Wellington dan Tony Sark, makhluk aneh yang ternyata buas itu hendak menyerang Angela Wellington.
Tony Sark membawa nona mudanya untuk berlari menjauh dari wilayah itu. Menghindari kejaran makhluk aneh berwarna hitam.
Hingga akhirnya mereka berdua tiba di tempat itu. Tony Sark mati dengan terhormat karena melindungi anak majikannya dari serangan makhluk buas.
Kini tinggal Angela Wellington seorang diri. Tersungkur di tanah keras yang lembab. Menanti dengan pasrah sesuatu terjadi kepadanya dan ikut meregang nyawa seperti penjaganya.
Angela Wellington mendengar raungan panjang. Bukan dari makhluk mengerikan di hadapannya, akan tetapi suara itu berasal dari kejauhan.
Raungan misterius kembali terdengar. Angela Wellington menajamkan indera pendengarannya, masih tetap memejamkan mata.
Raungan misterius terdengar begitu dekat dengannya, bercampur dengan suara geraman makhluk yang telah membunuh Tony Sark dengan keji.
Angela Wellington yang penasaran, perlahan membuka matanya dan dua makhluk di hadapannya terlibat pertarungan. Bergerak dengan sangat cepat. Tidak tahu siapa atau apa menyerang apa.
Tiba-tiba saja, binatang hitam itu tampak mundur dengan ketakutan di wajahnya, tetapi sebelum melarikan diri, ia diserang oleh sesuatu yang besar dan sangat cepat dan mengalahkannya dengan satu serangan.
Bagian tubuh atas dan bawahnya terpisah. Aroma darah kental tercium di udara.
Angela Wellington yang ketakutan dan merasa mual tidak sadarkan diri dan terbangun di tangan seorang pria tampan dan rupawan yang mengatakan bahwa Angela Wellington adalah belahan jiwanya dan pria itu memiliki tugas untuk melindungi Angela Wellington.
Siapakah pria itu? Dan di mana Angela Wellington berada sekarang?