"Angie, Sayang. Apa kau masih ingat apa yang terjadi pada saat kau menghilang dulu?" Diandara White mengusap penuh kasih sayang rambut Angela Wellington yang terurai rapi. Meski warna rambutnya tampak berbeda pada hari itu.
Angela Wellington terdiam beberapa saat. Pandangan matanya kembali kosong. Carl Wellington, adik sepupu ayah Angela Weliington memperhatikan dengan seksama.
Pikiran Angela Wellington kembali ke saat kejadian terdahulu. Dan ia mulai bercerita tentang hari yang nahas itu.
Dan pada hari nahas tersebut semua bermula karena Angela Wellington tidak menuruti ucapan sang ibu. Untuk tidak memasuki Hutan Terlarang.
Angela Wellington mengejar rusa buruannya untuk menambah koleksi foto-fotonya tentang alam liar. Mengejar hingga begitu jauh masuk ke dalam hutan, yang baru disadarinya termasuk Hutan Terlarang.
Perburuan rusanya membuat Angela Wellington dan Tony Sark bertemu dengan mahkluk aneh dan ternyata adalah makhluk buas.
Angela Wellington mendeskripsikan makhluk buas itu seperti perpaduan beruang dan serigala. Entahlah, rasanya mendeskripsikan makhluk buas itu seperti perpaduan beruang dan serigala belumlah tepat.
Angela Wellington lantas menyebutnya sebagai serigala liar yang sangat besar. Karena itu yang lebih dominan ada pada diri makhluk buas. Dengan bulu-bulu yang lebat dan panjang berwarna hitam. Bagian wajah mahluk itu tertutupi bulu yang lebih lebat dan panjang seperti surai singa.
Tony Sark bertarung sengit dengan mahkluk yang ukurannya dua kali ukuran tubuhnya, hingga Tony Sark sudah tidak mampu lagi menahan serangan dari makhluk buas itu dan mati demi melindungi Angela Wellington.
Angela Wellington masih sempat mendengar teriakan pilu dan menakutkan sang penjaga bercampur geraman serigala besar dan buas itu, dan melihat sendiri bagaimana penjaganya mati terbunuh. Tubuhnya dicabik-cabik dengan sangat brutal oleh serigala hitam besar.
Angela Wellington terus berlari menghindar tanpa tahu arah, hingga tersesat di dalam Hutan Terlarang.
Angela Wellington terjatuh ke tanah, menggigil tak berdaya di bawah bulan purnama. Kakinya terasa sakit saat terjatuh. Angela Wellington merasa kakinya terkilir. Tidak mungkin baginya untuk tetap memaksakan diri berlari menghindar dari kejaran makhluk buas seperti serigala besar di belakangnya.
Geraman yang terdengar di atasnya, membuat Angela Wellington mendongak. Makhluk buas itu berhasil menyusulnya. Dua kaki depannya terangkat. Siap mendaratkan serangan di tubuh tidak berdaya Angela Wellington.
Angela Wellington menutup matanya. Pasrah. Apa pun yang terjadi nanti, Angela Wellington siap menerima takdirnya. Sambil merapalkan doa di dalam hatinya.
Kemudian Angela Wellington mendengar raungan panjang. Bukan dari makhluk mengerikan di hadapannya, akan tetapi suara itu berasal dari kejauhan.
Raungan misterius kembali terdengar. Angela Wellington menajamkan indera pendengarannya, masih tetap memejamkan mata.
Raungan misterius terdengar begitu dekat dengannya, bercampur dengan suara geraman serigala besar hitam yang telah membunuh Tony Sark dengan keji.
Angela Wellington perlahan membuka matanya dan dua makhluk di hadapannya terlibat pertarungan. Bergerak dengan sangat cepat. Tidak tahu siapa atau apa menyerang apa.
Tiba-tiba saja, binatang hitam itu tampak mundur dengan ketakutan di wajahnya, tetapi sebelum melarikan diri, ia diserang oleh sesuatu yang besar dan sangat cepat dan mengalahkannya dengan satu serangan.
Angela Wellington mendeskripsikan makhluk yang ke dua itu serupa dengan makhluk pertama, hanya tubuhnya lebih besar dari serigala buas hitam itu. Warna bulunya sedikit berbeda. Dan di bagian bawah wajahnya terdapat beberapa bulu panjang berwarna keperakan, seperti membentuk suatu pola.
Angela Wellington kembali menyaksikan pemandangan mengerikan. Bagian tubuh atas dan bawah serigala hitam itu terpisah. Aroma darah kental tercium di udara.
Angela Wellington yang ketakutan dan merasa mual tidak sadarkan diri dan terbangun di tangan seorang pria tampan dan rupawan yang mengatakan bahwa Angela Wellington adalah belahan jiwanya dan pria itu memiliki tugas untuk melindungi Angela Wellington.
Angela Wellington tidak tahu siapa pria tampan yang mengaku sebagai belahan jiwanya itu, karena setelah itu Angela Wellington sama sekali tidak ingat apa yang telah terjadi pada dirinya. Hingga ada seseorang yang menemukannya di pinggiran kota dekat Hutan Terlarang, yang ibunya sebut berada di Serbia.
Ya, Diandara White menjemput putrinya yang hilang hingga ke Serbia. Entah bagaimana putrinya bisa berada di sana. Karena saat akan keluar, Angela Wellington dan Tony Sark berpamitan hendak pergi menuju hutan konservasi yang ada di Australia.
Diandara White dan Carl Wellington setelah mendengar cerita Angela Wellington yang terdengar tidak masuk akal kemudian berdiskusi di ruangan lain.
Sementara Angela Wellington menatap ke dalam cermin yang ada di kamarnya. Penampilannya pada hari itu terlihat berbeda. Rambut pirangnya terlihat lebih gelap dari biasanya, padahal ia tidak mewarnai rambutnya.
Dan sesuatu yang aneh terjadi pada matanya. Sepintas lalu ia melihat warna hijau matanya berubah keperakan, hanya sepersekian detik. Namun Angela Wellington yakin ia tidak salah melihat.
***
Bus yang ditumpangi Angela Wellington tiba di halte bus dekat rumahnya. Angela Wellington pun turun.
Selama perjalanan dari halte bus menuju rumahnya yang berjarak lima ratus meter, tiba-tiba saja ia merasa ada seseorang yang membuntutinya.
Khawatir orang itu adalah orang yang sama yang tadi hendak melecehkannya di halte bus di Distrik 7, Angela Wellington mempercepat langkahnya agar bisa segera tiba di rumahnya.
Angela Wellington bersumpah setelah hari ini tidak lagi merengek pada sang ibu untuk mengijinkannya pergi keluar jelang malam tanpa penjaga.
Dan sepertinya saran pria baik yang telah menolongnya tadi tidak buruk. Angela Wellington harua segera mencari pelatih untuk mengajarinya ilmu bela diri. Karena selama ini, Tony Sarklah yang selalu berjaga dan melindunginya, bahkan bertarung mempertaruhkan nyawanya demi Angela Wellington.
Tony Sark kini sudah tidak ada. Bahkan polisi sudah mencari jasadnya di beberapa hutan yang diduga Hutan Terlarang, dan hingga saat ini belum menemukan hasil atau petunjuk.
Angela Wellington akhirnya tiba di depan rumahnya, dengan segera berlari menuju pintu rumahnya. Mengetuknya dengan tergesa-gesa. Dan berhambur masuk setelah pintu rumah itu terbuka.
"Angie!? Kau tidak apa-apa?" Diandara White yang membukakan pintu dibuat terkejut.
Putrinya memeluk tubuhnya dengan erat. Dan terdengar terisak.
"Hei, Sayang,"–Diandara White melepas pelukannya dan merangkum wajah pucat Angela Wellington–"Apa yang terjadi?"
"Maafkan aku, Mom. Aku gak akan lagi memaksa keluar rumah setelah sore." Angela Wellington menjawab di sela isakan tangis.
"Apa ada sesuatu yang terjadi?" Diandara White membawa putrinya masuk ke ruang keluarga dan menuntunnya untuk duduk.
Jam di dinding baru menunjukkan pukul tujuh malam lebih tiga puluh menit. Belum terlalu malam untuk menawari putrinya makan malam di rumah.
"Apa kau mau cerita sambil menemani mom makan malam?"
"Mom belum makan?" Diandara White mengangguk sambil tersenyum.
"Mom akan menyiapkan makan malam untuk kita berdua. Kau tunggu di sini."
Diandara White meninggalkan putrinya menuju dapur.
Yang tidak diketahui oleh mereka, seseorang atau sesuatu mengintai mereka dari luar.