Chereads / Secarik Kertas / Chapter 2 - Hydra

Chapter 2 - Hydra

Beberapa waktu ke depan.

**

Hydra memanggil salah satu mata-matanya, "Mata-mataku, kemarilah!"

Perintahnya tegas, "Pergilah kau ke rumah keluarga Axijim. Awasi mereka dengan seksama, terutama Andromeda. Laporkan kepadaku jikalau ia sedang berada di rumah sendirian!"

"Baik, Rajaku," jawab mata-mata itu.

Ia segera mengubah dirinya menjadi seekor burung berwarna hitam bernama Corvus.

Setiap hari, Corvus mengintai keluarga Axijim tanpa disadari oleh siapapun. Berhari-hari ia mengawasi mereka, khususnya Andromeda. Keluarga Axijim tidak menyadari keberadaan Corvus. Corvus mengikuti Andromeda ke mana pun dia pergi.

Suatu hari, saat Axijim sedang pergi dan ayahnya berburu di hutan, Corvus melihat kesempatannya. Ibu Andromeda sedang mencari kayu bakar di kebun, meninggalkan Andromeda sendirian di rumah. Corvus segera melaporkan hal ini kepada Hydra.

**

"Andromeda sendirian. Aku harus segera melaporkan hal ini kepada Raja!"

Corvus menghadap Hydra

"Laporan Raja! Adik perempuan Axijim, Andromeda, sedang berada di rumah sendirian. Dia sedang bermain di sana."

Hydra tertawa terbahak-bahak. "Bagus sekali, ini kesempatan yang sempurna!" serunya.

Hydra tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Dia segera melancarkan niat jahatnya untuk menculik Andromeda. Dia akan merantainya dan mempersembahkannya kepada monster laut ganas miliknya.

**

Akhirnya, niat Hydra pun berhasil.

Dengan menggunakan ilmu magisnya, dia datang ke rumah Andromeda tanpa diketahui.

Dengan sedikit perlawanan, Andromeda berhasil diculik.

Andromeda memberontak, berteriak, "Tolong! Ibu! Ayah! Kakak!" Namun, entah mengapa teriakannya tidak dapat didengar oleh siapapun.

Mungkin karena pengaruh ilmu magis Hydra.

Andromeda tidak dapat berbuat apa-apa.

Hydra tertawa, "Percuma kau berteriak sekencang-kencangnya, tidak ada yang akan mendengarkan teriakanmu."

Andromeda tetap saja berteriak sekencang-kencangnya, berharap akan ada yang mendengarnya.

Setelah Andromeda diculik, Hydra memerintahkan Corvus untuk menjelma menjadi wujud Andromeda.

"Corvus, dengan ilmumu, berubahlah engkau menjadi wujud Andromeda!" perintah Hydra.

"Baik, Raja."

Seketika itu pula Corvus berubah menjadi wujud Andromeda. Keluarganya tidak menyadari bahwa Andromeda yang sekarang hanyalah seorang jelmaan.

Dengan ilmunya, Corvus bertingkah layaknya Andromeda dalam kegiatan sehari-hari.

**

Andromeda, setelah dibawa ke istana Raja Hydra, diasingkan di pulau karang tak berpenghuni yang mengerikan. Di sana, Meda dirantai.

Raja Hydra, penguasa lautan yang ganas dan dihuni monster-monster kejam dan menyeramkan, memiliki salah satu monster laut bernama Cetus.

**

Di altar kerajaan, sang Raja Lautan, Hydra, berkoar kepada para prajuritnya, "Hai, para prajuritku!'

"Kini, aku telah menculik dan merantai Andromeda, keturunan Raja Orionus!"

"Dia akan menjadi umpan bagimu, monster lautku yang buas!"

"'Mari kita lihat apakah ada di antara mereka yang berani menyelamatkannya. Ha ha ha ha ha ha ha!'"

Dengan tawa yang menggema, Hydra menikmati keberhasilannya, menantang siapa pun untuk menyelamatkan Putri Andromeda. "Apakah ada yang bisa menyelamatkan Meda? Ha ha ha ha! Tidak mungkin,' gumamnya, keangkuhannya terpancar dalam setiap tawa."

**

Meda, sang putri, dibelenggu di pulau karang sebagai persembahan untuk monster laut terganas yang haus darah manusia tak berdosa. Jeritan dan tangisannya mengisi hari-harinya tanpa daya.

Andromeda, yang telah menginjak usia 14 tahun, terdampar di pulau itu tanpa pertolongan. Ayahnya, ibunya, dan kakaknya tidak menyadari bahwa dia telah diculik dan dijadikan umpan untuk monster.

Pasrah dan hanya bisa berdoa, Andromeda menanti penyelamatan. Hari demi hari dia lalui dengan kesepian, tanpa ditemani oleh siapapun.

Hydra, sang monster, ternyata masih memiliki sisi baik. Dia mengutus salah satu prajuritnya untuk memberikan makan kepada Andromeda setiap hari. Kaki Andromeda yang dibelenggu rantai membuatnya tak berdaya. Sungguh menderita hidupnya saat itu.

Hujan dan panas silih berganti, Andromeda tetap terikat di pulau itu. Sudah sebulan lamanya dia menanti, berharap ada yang menyelamatkannya.

"Semoga ada seseorang yang akan menyelamatkanku," doa Andromeda dalam hati.

**