Di suatu pulau terpencil, di daerah yang jauh dari kerajaan, di sanalah Sang Draco bertempat, menjaga sesuatu yang sangat berharga milik Raja Orionus, sesuatu yang hanya boleh dimiliki oleh penerus takhta Kerajaan Nesia.
Disana ada sebuah kampung yang unik, kampung itu diisi oleh berbagai macam makhluk dengan wujud tidak biasa.
Ada yang berwujud manusia sempurna. Ada yang berwujud setengah manusia dan setengahnya lagi kuda. Ada yang berwujud manusia tetapi kakinya, kaki kambing, dan yang lainnya.
Dengan semua perbedaan itu mereka semua tetap hidup tenteram disana.
Draco sendiri merupakan makhluk berbentuk manusia sempurna akan tetapi ia bisa berubah wujud menjadi Naga, ketika ia menginginkannya.
**
Sosok Centaurus
Perkenalkan kedua sahabat itu. Yaitu Centaurus dan Sagittarius mereka adalah dua sahabat yang setia, pemberani, dan juga membela.
Mereka menemani sang Draco dalam menjaga BULU EMAS (Pedang Kerajaan Nesia)
Pedang itu adalah milik Raja Orionus, yang ia telah wasiatkan untuk digunakan memberantas kezaliman dan menegakkan keadilan.
**
(Kilas balik)
Di hadapan orang-orang terpilihnya, termasuk Panglima Besar Kapten Draco, Raja Orionus berwasiat "Wahai orang-orang terpilihku! aku wasiatkan pada kalian semua, jika aku telah tiada dan kerajaan ini dalam keadaan kacau balau maka siapapun itu juga, tolong selamatkan dan jaga baik-baik bulu emas ini! (sang raja menunjuk sebuah bulu emas yang terletak di sebuah wadah mewah). Bulu emas yang mempunyai motif unik Kerajaan Nesia.
Ketahuilah bahwa bulu emas ini adalah sebuah pedang yang akan menegakkan kembali titah Kerajaan Nesia pada waktunya nanti, dan pedang inilah yang akan digunakan untuk memberantas kezaliman dan menegakkan keadilan, bulu emas ini akan berubah menjadi sebuah pedang hanya apabila dipegang oleh salah satu keturunanku yang pantas menjadi seorang Raja pewaris tahta Kerajaan Nesia."
Itulah wasiat yang cukup panjang, yang pernah disampaikan Raja Orionus pada orang-orang terpilihnya.
**
Centaurus dan Sagittarius. Mereka berdua adalah makhluk unik dengan bentuk tubuh setengah kuda dan setengah manusia.
**
Sosok Sagittarius
Mereka berdua adalah murid Draco yang merupakan Panglima Besar Raja Orionus, Raja Kerajaan Nesia.
Sebenarnya tidak hanya mereka berdua yang menjadi murid Draco di kampung itu, ada beberapa anak muda yang lainnya, yang juga menjadi murid Draco.
**
Sagitt dan Centa adalah panggilan mereka berdua.
**
Mereka setiap hari dilatih oleh Draco tentang teknik berperang, bela diri, berpedang, dan memanah.
Hari itu, mereka berdua sedang berlatih memanah bersama Draco.
"Centa! Sagitt! hari ini kita akan berlatih memanah" ucap Guru Draco.
"Baik guru" jawab mereka berdua.
Draco mengajari mereka memegang busur panah dan menarik anak panah yang benar dan sempurna.
"Baiklah, sekarang perhatikan baik-baik apa yang aku lakukan." (Ia mencontohkannya).
Mereka memperhatikan gurunya dengan seksama.
"Apa kalian sudah paham?."
"Kami lumayan paham guru."
"Baiklah, kalau begitu akan aku letakkan target panahan buat kalian."
Draco kemudian meletakkan target panahan sekitar 180 hasta dari mereka berdiri. Target itu ia letakkan di antara pohon-pohon.
"Centa! Sagitt! panahlah target tersebut! aku beri waktu kalian seharian penuh, lesatkan sepuluh anak panah saja ke tengah target.
Aku beri jatah 30 anak panah pada kalian, lakukanlah perintahku ini dengan baik." Perintah guru.
"Baik guru" jawab mereka.
Draco memerintahkan mereka berdua untuk memanah mengenai target tersebut, diberi waktu sehari, untuk dapat melesatkan sepuluh anak panah saja tepat di tengah target dengan jatah 30 anak panah, itulah latihan yang diberikan Draco kepada mereka.
"Jika kalian gagal maka kalian akan menerima hukumannya" ucap Guru Draco melanjutkan.
Jika mereka tidak berhasil maka esok hari mereka harus memotong rumput sebagai hukumannya selama seharian penuh.
Akan tetapi, hari itu mereka belum berhasil melaksanakan tugas Draco, tidak ada satu pun anak panah yang mengenai sasaran apalagi mengenai tengah target.
"Aduh (mengeluh) Centa bagaimana ini ?, kita belum berhasil, kita harus siap menanggung hukumannya."
"Benar Sagitt, kita harus siap menanggungnya."
Setelah seharian penuh, guru Draco kemudian mendatangi mereka lalu berkata "Karena hari ini kalian belum berhasil melakukan tugasku dengan baik, maka kalian harus siap mendapatkan hukumannya, hukuman untuk kalian adalah memotong rumput selama sehari penuh lalu bagikan rumput rumput tadi pada warga yang memiliki ternak, supaya hukuman kalian ada manfaatnya bagi orang lain."
"Baik guru".
"Guru memang orang yang bijak" gumam Centa.
Akhirnya, di esok hari mereka harus memotong rumput di sekitar rumah Draco, rumah mereka, di hutan, dan tempat lainnya selama seharian penuh sebagai hukumannya.
Setelah selesai menjalani hukuman, mereka juga harus membagikan rumput-rumput tadi kepada warga di kampung tempat mereka tinggal, sebagai umpan ternak-ternak warga.
Satu per satu rumah warga yang memiliki ternak mereka datangi, dan mereka bawakan seikat rumput untuk umpan ternak mereka.
Warga pun senang dengan tindakan mereka,
meski mereka kayaknya agak terpaksa.
"Hei, Sagitt. Kita harus lapang dada menjalani hukuman ini" nasihat Centa pada sahabatnya.
"Baiklah apa boleh buat."
**
Hari berikutnya Draco memberi tugas yang sama pada kedua sahabat tersebut,
"Centa, Sagitt lakukanlah tugasku yang kemarin dengan baik, jika kalian gagal pasti kalian sudah tahu harus melakukan apa."
"baik guru, kami akan berusaha melaksanakan tugasmu dengan baik."
Mereka pada hari itu hanya bisa melesatkan masing-masing 3 buah anak panah yang mengenai tengah target, esok harinya mereka berdua kembali menjalani hukuman yang sama yang telah dijelaskan oleh Draco,
"Kenapa guru selalu memberikan hukuman yang sama ya pada kita?" tanya Centa pada sahabatnya.
"Aku tidak tahu mengenai hal itu" jawab Sagitt.
"Sudahlah kita ikuti saja perintah guru" terusnya.
Hal itu terulang sampai lebih dari 10 hari. Dan akhirnya mereka berhasil menjalankan tugas dari Draco dengan sempurna.
"Sudah 14 anak panah menancap tepat di tengah target, ini anak panah terakhir, semoga ini berhasil" ucap Centa.
"Benar semoga ini berhasil" jawab Sagitt.
Mereka kemudian menarik anak panah berbarengan dan...
Sssstttt, anak panah mereka melesat.
Ceppp, bunyi anak panah mereka menancap di tengah target.
"Yeah kita berhasil Sagitt, kita berhasil" ucap Centa kegirangan.
"Benar Centa akhirnya kita berhasil melaksanakan tugas Guru Draco dengan sempurna, pasti guru akan sangat senang mengetahuinya."
Mereka berhasil melesatkan 15 anak panah tepat di tengah target yang diberikan oleh Draco, hasil itu melebihi dari yang diinginkan Draco, (Draco sangat senang mengetahuinya).
"Bagus muridku kalian benar-benar berhasil" ucap Draco pada mereka.
Draco mendatangi Centa dan Sagitt.
"Centa, Sagitt, apakah kalian tahu hikmah dibalik hukuman yang kalian jalankan selama ini? " tanya Draco.
"Kami tidak tahu, wahai guru" jawab mereka berdua.
"Hikmah yang dapat kalian ambil adalah hukuman itu bertujuan untuk menguatkan tangan-tangan kalian dan melenturkan otot ototnya, agar kuat dan kokoh ketika memegang busur dan menarik anak panah, serta melatih kesabaran kalian ketika menerima hukuman" jelas Draco.