Malam itu Axijim tertidur sangat lelap, akibat menghabisi masakan buatan ayahnya, paha rusa dengan bumbu spesial.
**
Cahaya mentari pagi telah muncul, menyinari bumi indah tempat Axijim tinggal. Udara sejuk menghampiri, burung-burung bernyanyi ria, daun-daun hijau berembun nan basah. Sungguh segar alam pagi itu, membangunkan Axijim dari tidur lelapnya, akibat makan kekenyangan.
Uaaah Menguap. "Selamat pagi. Menyadari sudah berada di kamar. "Loh, kenapa aku sudah ada di tempat tidur? seingatku tadi tertidur di teras rumah sebab kekenyangan" tanya Axijim dalam hati keheranan.
"Axijim! ayo bangun kamu harus berangkat sekolah lagi hari ini" ucap ibu memecahkan rasa heran Axijim.
"Iya Bu, Axij sudah bangun" jawab Axijim yang masih mengantuk.
Ia tidak begitu peduli kalo ia tidur di kamar, karena ia sudah tahu pasti ayahnya yang telah memindahkannya dari teras, sewaktu ia ketiduran.
"Ya sudah, kamu segera mandi dan siap-siap!" lanjut ibunya.
Axijim pun segera bangkit dari tempat tidurnya dan mempersiapkan diri. Seperti kemarin Axijim menyantap sepotong roti yang disiapkan ibu untuk sarapan. Hari itu Axijim harus memulai sekolahnya kembali, ia dihantarkan oleh sang ibu ke sekolah.
Seperti kemarin ketika sampai disekolah, Axijim menyuruh ibunya untuk kembali ke rumah, ia bisa mandiri sendiri di sekolah.
"Ibu kembalilah ke rumah! Axijim bisa mandiri sendiri disini".
"Iya anakku, ibu sudah mengerti".
Toot, toot, toot, bunyi trompet menandakan bahwa pelajaran akan segera dimulai telah dibunyikan.
Ibunya pun pulang ke rumah meninggalkan Axijim.
Para murid segera bersiap siap memasuki kelas menyambut kedatangan gurunya. Mereka duduk membentuk busur panah seperti kemarin.
Tak lama kemudian "Salam, untuk kalian semua" ucap seorang guru memasuki kelas.
"Salam hormat bagimu guru" jawab murid serentak.
"Perkenalkan nama guru adalah Archer, guru akan mengajarkan pelajaran memanah pada kalian semua" terang guru Archer.
"Wah, pelajaran memanah" ucap para murid pelan.
Hari itu Axijim dan para murid yang lainnya belajar tentang cara memanah.
"Anak-anak! tahu tidak ada tiga jenis latihan utama untuk pemanah.
Khususnya untuk para pemula seperti kalian, agar kalian mampu melakukan olahraga panahan dengan baik" ucap guru Archer.
"Yang pertama adalah latihan kelenturan, agar kita tidak mudah cedera otot.
Dalam memanah, kelenturan adalah hal yang penting, karena kita pada dasarnya akan mengangkat dan menarik beban yang berat ketika menarik busur.
Menarik busur yang berat dengan keadaan otot yang kaku dapat mengakibatkan cedera, atau paling tidak rasa nyeri" jelas guru Archer.
"Nah, untuk dua jenis latihan yang lainnya akan guru jelaskan besok, di pertemuan selanjutnya ya.
Baiklah, sekarang guru akan mengajar tentang cara memegang busur panah dengan baik dan benar pada kalian".
Guru Archer pun mempraktikkan caranya di hadapan seluruh murid.
Para murid antusias mengamati guru mereka mempraktikkan tentang hal itu. Para murid satu persatu diperintah maju oleh guru Archer untuk mempraktikkan yang ia ajarkan.
"Baiklah, kalian sudah memperhatikan nya bukan.
Sekarang guru akan memanggil kalian satu persatu untuk mencobanya."
"Dimulai dari kamu" tunjuk guru Archer pada salah satu murid.
Semuanya kesusahan memegang busur panah dan mengangkatnya dengan benar.
"Berat sekali ya, busur panahnya" ucap anak-anak yang telah mencoba.
Kemudian guru Archer memanggil Axijim "Sekarang giliran kamu" (menunjuk Axijim).
"Aku" (menunjuk diri sendiri).
"Iya kamu, siapa namamu?."
"Namaku Axijim guru."
"Ayo Axijim sekarang giliranmu!."
"Baik guru" jawab Axijim.
Sekarang tiba giliran Axijim, "Wah !, sekarang giliranku" gumam Axijim.
Ia dengan percaya diri mengambil busur panah itu dan mencoba memegang dan mengangkatnya dengan benar.
"Aduh berat sekali ya, busurnya" ucap Axijim dalam hati.
Sayang sekali, Axijim belum berhasil, maklum mengingat Axijim masih kecil.
Akibat tidak ada salah satu murid pun yang bisa melakukannya dengan benar maka, guru Archer kemudian memberikan tugas rumah kepada mereka semua.
"Murid-murid, akibat kalian semua tidak ada yang bisa melaksanakan tugas guru dengan benar. Maka, guru Archer akan memberikan kalian tugas rumah. Kalian berlatihlah bersama orang tua kalian masing-masing, guru beri waktu selama seminggu untuk kalian berlatih" ucap guru Archer.
"Gunakanlah karet! atau yang lainnya untuk melatih kelenturan tangan kalian, selain untuk melenturkan otot sekaligus memantapkan teknik memanah kalian" tambah guru Archer.
"Baik guru" jawab seluruh murid serentak.
Diberi waktu satu minggu untuk berlatih melenturkan otot tangan agar dapat memegang busur dengan baik dan benar bersama orang tua mereka masing-masing.
"Bagaimana cara agar kami semua bisa melaksanakan tugas guru Archer itu? "gumam para murid merasa kebingungan.
Toot, toot, toot, trompet tanda pelajaran berakhir pun dibunyikan.
Para murid dipersilahkan kembali ke rumah masing-masing.
"Anak-anak! sekarang waktu pelajaran telah berakhir. Guru persilakan kalian kembali ke rumah masing-masing!" ucap guru Archer.
"Baik guru, salam hormat bagimu" ucap murid serentak sebagai ucapan hormat pada guru mereka.
"Salam".
Seperti kemarin anak-anak yang tidak ditunggu orang tuanya sampai jam pelajaran berakhir.
Maka, akan diantarkan oleh gurunya ke rumah mereka masing-masing.
**