**
"Azha! apakah kau telah memasukkan seluruh kambing kambingmu ke dalam kapal?" tanya Jason.
"Iya sudah."
"Oke, baiklah para Argonauts kita bersiap, bentangkan layar!."
"Baik Kapten" jawab salah satu Argonauts.
"Azha kita akan berangkat, dan sebentar lagi kau akan meninggalkan rumahmu" ucap Jason.
"Iya begitulah, aku pasti akan merindukan rumahku itu, tapi tidak mengapa aku senang bisa berpetualang bersamamu."
"Aku senang mendengarnya. Oh ya Azha!, dimana Delphinus?."
"Tenang, ia lumba-lumba yang pintar, pasti ia akan mengikuti kita."
"Baguslah jika begitu."
"Jason, aku kagum denganmu, kau seorang kapten yang luar biasa" puji Azha.
"Hahaha, biasa saja."
"Mau tidak aku lanjutkan kisah Kerajaan Nesia?" lanjut Jason.
"Tentu, aku akan suka mendengarnya."
Jason memulai kisahnya kembali. "Raja Orionus adalah pribadi yang sangat tampan, banyak perempuan terpesona melihatnya. Tapi ia hanya setia dengan satu perempuan namanya adalah Ratu Eema. Ia memiliki beberapa saudara, salah satunya adalah adik perempuannya bernama Medeusa."
**
"Ia sangat cantik, para pangeran ataupun orang biasa pasti akan menyukainya, termasuk aku." Tertawa kecil.
"Tapi begitulah, aku tidak bisa mengungkapkan nya, aku tidak setara dengan dia. Ah, daripada menceritakan hal itu lebih baik aku cerita yang lain. Di Nesia, aku memiliki sahabat yang sangat akrab, ia adalah Draco."
"Oh Draco yang dilantik jadi panglima bersamamu itu" ucap Azha memotong pembicaraan.
"Iya benar, ia adalah sahabatku yang paling baik. Kami pernah berperang bersama, ia memimpin pasukannya di kapalku, menjelajahi laut bersama, berlatih pedang bersama, berkuda di dalam kapal, dan lain lainnya."
"Kami juga pernah memiliki seorang murid, ia sangat cerdas, namanya adalah Perse. Bersamanya selalu ada Pegasus, kuda terbang kesayangannya."
"Aku pernah melatihnya dalam mengendalikan kapal, baik kapal perang, ataupun kapal barang, melatihnya tentang kompas alam. Sahabatku Draco juga melatihnya cara menggunakan pedang sambil menunggangi kuda terbangnya."
"Setelah kami latih selama bertahun tahun, ia sungguh tangguh, ia pandai memanah, bermain tombak, berpedang, mengendarai kapal, dan bela diri. Ia juga bisa berjalan di atas air."
"Selain melatih Perse, kami juga melatih kudanya, Pegasus. Pegasus kami latih supaya daya tahan tubuhnya meningkat, terus menerus kami latih, sama seperti Perse, Pegasus kami latih selama bertahun tahun lamanya. Dan akhirnya ia mampu terbang bermil-mil jauhnya, dan berjam-jam lamanya."
"Perse merupakan pemuda yang rajin, ia patuhi seluruh perintah kami, ia menjalani semua tugas kami dengan baik."
"Ia mempunyai cita-cita yang luar biasa, yaitu menolong dan menyelamatkan siapa saja yang terzalimi."
"Ia sekarang mengembara berkeliling dunia bersama kuda terbangnya, mewujudkan cita-citanya itu."
"Aku bangga mempunyai murid sepertinya. Dan sekarang, aku tidak tahu keberadaan Perse dimana, entah telah sejauh apa ia mengembara. Dan Draco semenjak kejadian itu, saat Medeusa terpengaruh oleh sihir jahat, dan menghabisi kakaknya sendiri, Orionus."
"Semua Panglima melarikan diri, termasuk aku, sepertinya hanya aku dan Draco yang berhasil selamat dari sihir Medeusa, karena keadaannya tidak terkendali waktu itu."
"Aku tidak tahu sahabatku melarikan diri kemana, aku hanya tahu, dia berhasil selamat."
"Menyedihkan ya kisahmu dahulu" ucap Azha.
"Ya begitulah, dan sekarang semoga aku bisa menemukan sahabatku Draco, itulah doa yang selalu aku panjatkan."
"Jadi tujuanmu mengembara ini adalah untuk mencari keberadaan sahabatmu?" tanya Azha.
"Ya benar sekali, oleh karenanya setiap orang yang aku temui akan aku jadikan teman."
"Tujuanmu bagus sekali Jason, aku mengaguminya," Tersenyum.
**