Chereads / S Y E R A / Chapter 2 - RUMAH KEDUA

Chapter 2 - RUMAH KEDUA

Syera berjalan pulang ke rumahnya. Saat telah tiba di rumahnya, ia langsung mengunci pintu rumahnya dan memasuki kamarnya. Pintu kamar Syera pun telah ia kunci juga, syera duduk di lantai sembari bersender di balik pintunya. Jantungnya berdebar, dan dahi nya pun berkeringat.

Syera : "Apa aku salah lihat ya? Tapi gak mungkin, lelaki itu tadi sempat bertatapan denganku. Sebenarnya apa yang terjadi? Apa aku bisa melihat hantu??? Ok, aku harus coba untuk tenang. Mungkin aku hanya kurang tidur saja."

Syera memutuskan untuk mandi dan setelah itu ia akan tidur dua jam sebelum ia berangkat kerja. Sudah dua Minggu ini Syera membantu bekerja di restoran pamannya, ia bekerja dari jam 4 sore hingga jam 10 malam.

Syera sudah beberapa kali melamar pekerjaan di beberapa perusahaan, namun masih saja belum ada kabar sampai saat ini. Makanya ia memutuskan untuk ikut bekerja dengan pamannya terlebih dulu.

Walau Syera terkesan seperti bekerja karena tidak ada pilihan, namun sebenarnya ia cukup menikmati pekerjaannya. Syera bukan lah perempuan yang aktif pada umumnya, ia tidak bercengkrama dengan teman temannya atau memiliki banyak grup di *medsosnya. (*Media Sosial)

Syera adalah perempuan yang sederhana, ia tidak banyak maunya, bahkan berbelanja pun jarang sekali, karena ia tidak terlalu suka keluar rumah kalau bukan karena ada urusan penting atau pekerjaan.

Walau Syera seperti orang yang menutup diri, ia tetap memiliki teman yang sangat dekat dengannya. Melia dan Dini, mereka adalah sahabat baik Syera selama bertahun tahun, bisa di bilang mereka sangatlah dekat dengan Syera. Bagi Syera cukup satu atau dua sahabat saja, di banding banyak teman tapi tidak ada satupun yang begitu dekat atau tulus berteman dengannya.

Kini jam telah menunjukkan pukul 4 sore kurang 15 menit , karena tadi Syera pulang cepat dari reuni, dia jadi ada waktu untuk tidur sekitar dua jam-an. Dan saat ini dia telah rapi untuk berangkat kerja ke restoran.

Syera berangkat kerja dengan mengendarai sepeda motor, tentunya ia memakai atribut yang lengkap seperti helm dan jaket. tempat kerja nya pun tak begitu jauh, sekitar 10 menit Syera akan segera tiba di restoran.

Sesampainya di restoran, Syera sedang memarkirkan motornya dan di sapa oleh seorang teman kerja nya.

Hana : "(Puk) Syeraaa!! Hehe" Hana menepuk pundak Syera dan menyapanya saat Syera sedang membelakanginya.

Syera : "Hai Han, udah mau jalan pulang ya?" Syera balik menyapa Hana sembari melepaskan helmnya.

Hana : "Iya Ra, aku lagi mesan *ojol nih, aku duluan ya Ra mau tunggu di pinggir jalan depan. Byeee!" Hana langsung terburu buru berjalan ke arah depan dan melambaikan tangannya ke Syera. (*Ojek Online)

Syera : "Iya Han, hati hati Hana!!" Syera menjawab dengan suara yang sedikit berteriak, karena Hana pun sembari berjalan.

Syera memasuki restoran lewat pintu pegawai di belakang, ia langsung membereskan apa saja yang di perlukannya. Syera pun ke depan untuk membersihkan meja meja bekas pelanggan yang sudah pergi.

Saat Syera sedang membersihkan meja, ada satu pelanggan pria tampan yang duduk di pojok kanan terlihat seperti memperhatikannya. Namun Syera tak mempedulikannya dan langsung masuk ke dapur untuk menaruh piring dan gelas yang kotor.

Syera kembali ke meja pesanan, ia duduk sembari menunggu jikalau ada yang memesan. Selang 5 menit, pria yang tadi duduk di pojok kanan menghampiri Syera. Syera pun langsung berdiri, saat Syera bertanya "Silahkan mau pesan apa?" ,Pria tampan itu hanya memberi sebuah kertas yang telah di lipat lipat olehnya menjadi lipatan yang sangat kecil. Dan saat kertas nya di ambil oleh Syera, pria itu pun langsung pergi keluar pintu restoran.

Syera pun membuka secarik kertas tersebut, di kertas itu bertuliskan "Hai, kita bertemu lagi padahal baru beberapa jam yang lalu. Oiya, pecahan gelas yang tadi tidak melukaiku kok, jadi kamu tak perlu khawatir seperti itu. Tadi kamu terlihat sangat terkejut saat melihatku berdarah, sejujurnya luka itu bisa langsung sembuh, jadi itu hanya hal kecil bagiku, maaf kalau aku langsung menghilang begitu saja. Oh satu lagi, ini rupa asliku, jadi jangan bingung karena aku yang sekarang berbeda dengan yang kamu lihat tadi siang. Salam kenal ya, namaku Neal. Sampai berjumpa lagi Syera."

Setelah selesai membaca pesan tersebut, Syera langsung berlari keluar pintu, ia berniat mengejar pria tersebut, tetapi dia sudah tidak ada di luar.

Syera menggenggam kertas tersebut dengan erat, ia berbicara dalam hati. "Apa ini? Siapa dia? Ada apa sih sebenarnya? Seingatku memang wajah dan perawakan nya tak seperti tadi. Mana bisa seorang manusia merubah tubuhnya atau wajahnya seperti itu?" Selagi Syera sedang berdiam diri di depan pintu. Temannya meneriakinya dan menyadarkannya untuk segera kembali ke meja pesanan.

Selama bekerja Syera terlihat sangat lelah, dan kadang tak fokus. Akhirnya jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, Syera berjalan ke arah parkiran untuk pulang rumah dengan mengendarai motornya.

Namun, saat motornya telah di nyalakan, tiba tiba terdengar suara seseorang memanggil namanya. Syera langsung berbalik dan mencari cari siapa yang memanggilnya. Namun tak ada siapapun, ia langsung kembali fokus mengendarai motornya dan pulang ke rumahnya.

Sesaat sampai di rumahnya, ia pun memasukkan motornya ke dalam rumah. Saat ingin menutup pintu, ia tiba tiba terkejut, karena di sebrang rumahnya, ia melihat ada pria tampan tadi sedang berdiri dan melambaikan tangan ke arahnya, lalu pria itu jongkok dan mengelus ngelus seekor kucing di bawahnya, setelah itu berdiri kembali dan melambaikan tangannya kembali ke Syera, pria itu pun berjalan meninggalkan tempat itu.

Syera yang saat itu sangat penasaran langsung mengunci pintu dan berjalan mengikuti pria itu diam diam di belakangnya. Syera berjalan belum begitu jauh dari rumahnya, karena ternyata masih di kisaran kompleknya. Prianitu pun akhirnya berhenti di sebuah rumah, ia memasuki gerbang yang di depannya ada dua orang pria semacam penjaga. Ia berjalan ke dalam dan memasuki pintu rumah tersebut.

Entah apa yang di pikirkan Syera saat itu, dia dengan nekatnya bertanya kepada penjaga depan gerbang rumah itu.

Syera : "Malam pak, ini tempat apa ya? Tempat makan kah?"

Penjaga 1 : "Loh kamu bisa lihat tempat ini?" Penjaga itu terlihat seperti kebingungan

Penjaga 2 : "Kamu ngapain disini? Sebaiknya kamu cepat pulang ke rumahmu sana"

Syera : "Maaf pak,saya barusan lihat teman saya masuk ke dalam sana, ada hal penting yang mau saya bicarakan sama dia, apa saya gak boleh masuk sebentar saja?"

Penjaga 2 : "Siapa nama teman mu?"

Syera : "Namanya Neal" tanpa pikir panjang, Syera langsung mengeluarkan nama pria itu dari mulutnya.

Penjaga 1 dan penjaga 2 pun saling bertatapan saat Syera mengucap namanya. Tanpa bicara lagi, mereka berdua langsung membukakan gerbang untuk Syera.

Syera pun memasuki gerbang, namun terhenti karena penjaga 1 yang tiba tiba menepuk pundaknya. Dan dengan sangat cepat penjaga 2 seperti menempelkan sesuatu di belakang leher-nya. Mereka berdua pun berbicara secara bersamaan "Anggota sudah penuh untuk tahun ini, kamu yang terakhir ya dek beruntung sekali".

Syera pun merinding dan takut jikalau ia memasuki sekte Sesat atau semacamnya. Ia berbalik dan ingin lari keluar gerbang, namun di tahan oleh kedua penjaga tersebut. Tiba tiba (Kriieett) suara pintu terbuka terdengar dari belakang Syera.

"Lepaskan dia, dia orangku." Suara seorang pria yang sedikit serak dan terdengar tegas.

Kedua penjaga tersebut langsung melepaskan Syera, dan Syera pun berbalik, ternyata itu adalah suara pria tampan tadi.

Neal : "Syera, maaf membuatmu terkejut. Ini bukan semacam komunitas jahat, lebih baik kamu masuk ke dalam dulu supaya semuanya jelas dan kamu gak akan salah paham sama kita yang ada disini."

Entah kenapa saat itu Syera merasakan aura dari Neal itu berbeda sekali dengan kalimatnya, Neal dengan tatapannya yang sekarang itu sangatlah dingin.

Syera pun akhirnya mengangguk dan mengikuti Neal masuk ke dalam.

Sesampainya di dalam, Syera pun sangat terkejut sampai tak berkedip selama beberapa detik.

Neal : "Selamat datang Syera, ini adalah rumah kami, mulai saat ini kamu bisa menganggap ini sebagai rumah keduamu."

#To Be Continued~