Chereads / S Y E R A / Chapter 8 - RAY

Chapter 8 - RAY

Syera sangat terkejut melihat pria itu, ternyata dia adalah burung yang berada di dalam cermin tadi.

Syera : "He.,Heii kau tak perlu sampai seperti ini, ayo berdiri!," Syera sedikit tertunduk dan memegang lengan pria tersebut untuk menyuruhnya berdiri kembali.

Phoenix : "Baiklah nona," Phoenix itu pun kini telah berdiri di hadapan Syera

Syera : "Siapa namamu?,"

Phoenix : "Saya tidak memiliki nama, panggil saja saya Phoenix," setiap Phoenix itu mengakhiri ucapannya ia selalu tersenyum di depan Syera.

Syera : "Loh, bukankah Phoenix itu nama dari burung tadi? Kenapa kamu tidak memiliki nama?," Saat syera bertanya, Phoenix itu hanya sedikit memiringkan kepalanya seperti sedang memikirkan jawaban, dia sama sekali tak terlihat seperti burung, dia benar benar pria yang terlihat sangat manis.

Neal : "Umumnya memang peliharaan seperti mereka tidak memiliki nama, hanya saja jika memang tuan nya ingin memberi mereka nama itu pasti akan di terima oleh mereka," Neal pun ikut berbicara dan melangkah mendekati mereka berdua.

Phoenix itu pun hanya mengangguk dan tersenyum saat Neal berbicara.

Syera : "Kalau begitu akan ku pikirkan nama terbaik yang bisa aku berikan kepadamu Phoenix," Syera pun tersenyum dan terlihat bersemangat di depan Neal dan Phoenix.

Phoenix : "Terimakasih Nona," Phoenix itu menundukkan kepalanya untuk berterimakasih kepada Syera, dan Syera pun membalas ucapan Phoenix tersebut dengan tersenyum.

Neal : "Kita lanjut bicara di atas saja," sembari berjalan Neal mulai menggenggam tangan Syera untuk menuntunnya kembali ke atas, karena mereka akan melewati jalan tangga yang gelap tadi.

Mereka bertiga pun berjalan ke arah tangga, dan tiba tiba, jalan di tangga pun menjadi sangat terang.

Syera : "Wah?? Kok terang ya?," Saat Syera melihat kebelakang ternyata yang menerangi jalan tersebut adalah Phoenix, "Phoenix?? Kau yang menerangi jalan ini? Wah anak pintar!!," Syera pun memuji Phoenix dengan mengelus kepala Phoenix tersebut.

Syera langsung melepaskan genggamannya dari Neal, dan ia mulai menaiki anak tangga.

Saat itu juga, Neal sedikit sedih karena Syera langsung melepas genggamannya.

Saat Syera mulai berjalan naik ke atas, Neal dan Phoenix mengikutinya dari belakang.

Phoenix : "Apa yang kau rencanakan pada nona?," Tiba tiba saja Phoenix berbisik di dekar Neal.

Neal : "Apa maksudmu?,"

Phoenix : "Kelihatannya kau bukan penyihir sembarangan, kenapa hanya memberi penerangan saja tidak bisa? Itu tidak mungkin, apa mungkin kamu sengaja dan ingin melukai nona Syera?!" Phoenix itu terlihat mencurigai Neal.

Neal : "Ekhm., Melukai apa? Kau lihat saja tadi aku langsung ingin menuntunnya dengan baik, bukannya tidak bisa atau tidak mau menerangi jalannya, hanya saja aku terbiasa memasuki tempat ini tanpa penerangan, tadi itu hanya,..lupa saja." Neal langsung bergegas berjalan mendekati Syera, agar ia sedikit menjauh dari phoenix.

Phoenix itu masih tetap mencurigai Neal, karena ia masih tak tahu Neal itu adalah orang yang baik atau tidak.

Phoenix : "Aku pasti akan melindungi nona Syera!," Phoenix itu berbicara dalam hatinya.

Mereka berdua pun akhirnya telah sampai di lantai dasar, Syeea mulai duduk di Sofa, Neal berjalan ke arah dapur untuk mengambil minum, dan Phoenix ikut duduk di kursi yang tak jauh dari Syera.

Syera : "Phoenix, duduk di sofa saja denganku, sini duduk di sampingku, sembari aku memikirkan nama yang cocok untukmu," Syera menepuk nepuk sofa di sampingnya, ia memerintahkan Phoenix untuk duduk di sampingnya.

Phoenix itu pun tersenyum, ia mendekati Syera, dan duduk di sampingnya.

Tak lama, Neal pun datang membawa tiga gelas di tangannya, dan satu teko yang melayang mengikutinya.

Syera : "Wah Neal, aku baru pertama kali melihat sihirmu," seketika Syera bertepuk tangan.

Neal menaruh gelas dan teko di meja, ia pun mulai menuangkan air sembari berbicara,

Neal : "Bukankah saat aku mengantarmu pulang itu adalah sihir pertama dariku yang kau lihat?,"

Tiba tiba suasana menjadi hening, Neal dan Syera tiba tiba terlihat canggung.

Syera : "Oh?.., Oh iya juga ya, aku lupa  Hahaha," Syera menjawab Neal dengan sedikit gugup dan tawanya sangatlah canggung.

Neal tiba tiba hanya tersenyum dan memberikan minum kepada Syera dan Phoenix, dan saat itu Phoenix hanya melirik mereka berdua, ia pun merasakan suasana yang aneh di antara Syera dan Neal.

Syera : "Ray!!!," Tiba tiba Syera berdiri dan meneriaki nama seseorang.

Phoenix dan Neal yang terkejut langsung berdiri, dan melihat ke sekitar, bahkan mereka seperti bersiap untuk bertarung.

Neal tiba tiba menjentikkan jarinya dan munculah sebuah pedang di tangannya yang sudah ia genggam, serta Phoenix yang tiba tiba mengeluarkan cahaya yang sangat terang, mereka berdua pun bersiap sembari membelakangi Syera, berdiam diri di tempat, dan melihat ke sekeliling ruangan tersebut.

Syera yang bingung malah ikut terkejut, namun terkejut karena tingkah Neal dan Phoenix.

Syera : "Kaa...kaliann itu ngapainn sihh?!!!!, Bikin kaget saja tahu gak!! Astaga!" Syera menghela nafas di akhir kalimatnya sembari mengelus dada.

Phoenix : "Nona tadi meneriki nama seseorang, saya pikir saya harus bersiap jika orang tersebut ternyata jahat bagaimana? Dimana dia nona?,"

( Neal pun menggangguk, mengartikan bahwa ia sependapat dengan Phoenix)

Syera : "Yaampun!.," Syera kembali menghela nafas, "Ray? Maksud kalian Ray? Maksudku itu aku berhasil menemukan nama untuk Phoenix, bagaimana dengan Ray? Bagus bukan? Setauku dia juga memiliki arti pelindung."

Phoenix dan Neal pun kembali tenang, Neal telah menghilangkan pedangnya kembali, dan Phoenix sudah menghilangkan cahayanya.

Phoenix : "Nona...," Mata Phoenix mulai berkaca kaca.

Syera : "Loh, Lohh, kenapa? Jelek kah? Ok, kalau gitu akan aku pikirkan kembali nama yang lain."

Phoenix : "Tidak nona, tidak perlu, itu sangatlah bagus, jarang sekali seekor Phoenix di berikan nama oleh tuannya, saya hanya sangat terharu dan berterimakasih kepada Nona, saya akan sangat menghargai nama itu," Phoenix kembali berlutut memberi hormat kepada Syera.

Syera : "Sudah sudah, berdirilah, aku senang sekali jika kamu menyukai namamu, Ray. Mulai sekarang aku akan memanggilmu Ray, senang sekali bisa bertemu denganmu Ray, semoga kita bisa semakin akrab," Syera menepuk nepuk pundak Phoenix itu.

Ray : "Baik nona, mulai saat ini perkenalkan, nama saya Ray, saya akan setia dan melindungi nona selama saya masih hidup, serta berkorban untuk keselamatan dan kebahagiaan nona seutuhnya." Ray pun tersenyum, ia terlihat sangat bahagia setelah Syera memberinya nama.

Syera : "Wah betul betul anak yang baik ya," Syera tersneyum senang melihat Ray, "Oh iya, lalu Neal, apa yang akan kita lakukan setelah ini?,"

Neal : "Kau boleh pulang dan beristirahat atau melanjutkan aktivitasmu seperti biasa, dan Phoenix itu,..." Neal melirik Ray, namun Ray mengerutkan alisnya,

"Maksudku, Ray.," Kini Ray tersenyum di depan Neal,

"Dia juga ikut denganmu saja, dia bisa menyembunyikan dirinya dengan baik, tenang saja, lagi pula saat ini di rumahmu juga kosong kan?."

Syera : "Baiklah kalau begitu, ayo Ray aku tunjukka rumahku, aku senang sekali bisa membawamu pulang, benar benar seperti memiliki peliharaan ya, Rayku sangat manisss," Syera mengelus kepala Ray.

Neal : "Ekhm ekhm..,!! jangan lupa bahwa Ray adalah seorang pria, yang berumur jauh ratusan tahun darimu."

Ray : "Tenang saja nona, saya benar benar hanya seekor peliharaan yang selalu menuruti tuannya."

Syera : "Pastinya dong, Rayku kan sangat baik."

Neal : "Rayku?.," Neal mengerutkan alisnya "Ekhm, maksudku jika Ray mau menginap disini bersamaku juga tak apa."

Ray : "Siapa kau,! Tuanku juga bukan, aku takkan tinggal selain dengan tuanku."

Neal : "Aku kan hanya menawarkan, oh iya, Syera aku harap kamu cepat mengambil keputusan, Ray juga kan telah bersamamu, apalagi yang harus kau ragukan, kau akan memiliki banyak keuntungan yang di dapat,"

Syera : "Baik Neal, aku akan secepatnya menandatangani kontrak, karena ada hal lain juga yang harus aku urus, dan jika ingin menyelesaikannya aku harus bergabung disini."

Neal : "Baguslah, keputusan yang tepat Syera," Neal tersenyum di hadapan Syera

Syera : "Kalau begitu, kami pamit pulang dulu ya Neal, nanti malam akan ku kabari lagi."

Neal : "Kami??.., Ah, Ray."

Ray : "Apa maksudmu? Tidak suka?."

Syera : "Sudah sudah!, Sampai jumpa lagi Neal, kami pulang dulu, Dahhh!!" Syera pun melambaikan tangannya kepada Neal sembari menarik Ray.

#To Be Continued~