Jam menunjukkan pukul 07.45 P.M,
Ray : "Kau..,,!!"
Neal : "(Brukk!) Beraninya!!"
(BUUKK!!BUUKK!)
BRUK!!
Ray & Neal : "Arghh!!"
Aska : "Siapa kalian?!"
Ray dan Neal : "KAU YANG SIAPA!!,"
~
Syera : "Aduh!!! Apaan sih ini berisik bangett!!!" Syera akhirnya bangun dari tidurnya, ia duduk lalu turun dari kasurnya dan berjalan ke arah pintu.
Saat Syera membuka pintu kamarnya, di depan kamarnya sudah ada tiga pria, yaitu Neal, Ray, dan Aska, yang tengah ribut sedaritadi.
Syera : "A..,Apa Apaan kaliann!!!! Kenapa jadi berantakan semua kaya gini?!!"
~30 menit sebelumnya,
Ray : "Apa apaan kau?!, kenapa kau ada disini?!," Ray yang sedang tiduran di sofa melihat Neal tiba tiba saja berada di depan pintu kamar Syera.
Neal : "Bukan urusanmu," tanpa berbalik, Neal hanya tetap berada di depan pintu kamar Syera, ia mulai mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu itu.
(Wwoosshh) tiba tiba saja Ray bergerak sangat cepat dan menghentikan tangan Neal.
Neal : "Lepaskan, kalau kau tak mau terluka!"
Ray : "Mau apa kau kesini? Nona Syera sedang tidur, jangan mengganggunya!"
Neal : "Syera ingin di bangunkan jam 7, aku hanya berniat membangunkannya! Lihat sekarang sudah jam berapa!."
Ray : "Memang sudah jam 7 lewat tapi nona Syera terlihat sangat lelah, aku akan membangunkannya 10 menit lagi."
Neal : "Baiklah, lepaskan tanganmu."
Ray : "Tidak akan sampai 10 menit berlalu."
Neal : "Kalau itu maumu...," Tiba tiba saja tangan Neal yang sedang di genggam oleh Ray mengeluarkan Asap dingin.
Ray : "Haha, kabut dingin? Tak ada apa apanya bagiku!," Ray mengeluarkan api dari tangannya.
Neal mengangkat jari nya dan membuat nya bergerak, tanpa menyentuh, ia mendorong Ray dengan keras ke tembok hanya dengan jari telunjuknya.
Ray terlihat kesal, (Wooshh!) Ia bergerak cepat dan menarik Neal lalu tubuh Neal di hentakkannya ke tembok dengan tangan Ray yang menggenggam leher Neal.
Neal : "Apa apaan kau!,"
Ray : "Kau yang apa apaan, sejujurnya, walaupun kau yang membantu nona untuk bertemu denganku, tapi entah kenapa aku merasa kau punya niat tersembunyi kepada nona, aku belum mempercayaimu penyihir!,"
Neal : "Haha, niat tersembunyi? Kau yang aneh! bukankah kau baru bertemu dengannya? mengapa tiba tiba sudah seperti memiliki hubungan yang kuat?!."
Ray : "Karena memang aku bawahannya, kau yang tak punya ikatan apapun dengannya, jangan sok dekat dengan nona!."
Neal : "Kau!!..," Neal melepaskan genggaman Ray yang ada di lehernya.
Neal mundur dengan cepat, dan menggerakkan jarinya untuk mengangkat guci dan melempar ke arah Ray (PRANGG!!)
Ray pun berhasil menghindar kini ia mengeluarkan sayapnya dan membuat angin yang sangat kencang sehingga beberapa barang menuju ke arah Neal.
Tak sempat menghindar, pipi Neal terluka Karena pecahan guci yang berterbangan sedikit mengenainya.
Kini Neal mengeluarkan cahaya biru, dan barang barang tak bisa mengenainya lagi.
Neal mengeluarkan cahaya dari tangannya dan di lempar kearah Ray, ia seperti menembakan petir dari tangannya.
Tangan Ray pun tergores oleh sihir Neal, seketika mereka berdua bergerak cepat dan kini saling berhadapan, tangan mereka saling mencekek leher.
Ray mencekek leher Neal, dan begitupula dengan Neal yang kini tengah mencekek leher Ray.
Ray : "KA..Kau!berani beraninya melukaiku!."
Neal : "Dengan emosimu, aku tak bisa mempercayakan Syera padamu Phoenix!!,"
Ray : "Kau..,,!!" Ray semakin erat mencekek leher Neal.
Neal : "(Brukk!) Beraninya!!" Neal mendorong tubuh Ray hingga menhentak tembok sembari tetap mencekeknya.
Tiba tiba saja, (BUUKK!!BUUKK!)
BRUKK!!
Ray & Neal : "Arghh!!" Mereka berdua terkejut dan melepaskan genggaman mereka masing masing dengan cepat, mereka berdua saling menengok ke samping.
Aska : "Siapa kalian?!" Ternyata Aska saat ini sedang berada di dalam rumah Syera, melihat Ray dan Nea sedang saling mencekek, ia Refleks memukul punggung Ray dan Neal dengan sangat keras.
Ray dan Neal : "KAU YANG SIAPA!!," Tanpa sadar mereka berdua bicara berbarengan.
~
Syera : "ADUHHH!!! Apaan sih ini berisik bangett!!!" Syera akhirnya bangun dari tidurnya, ia duduk lalu turun dari kasurnya dan berjalan ke arah pintu.
(Ceklek.,Ngekkkk...,) Suara pintu kamar Syera yang tiba tiba terbuka.
Syera : "A..,Apa Apaan kaliann!!!! Ada apa dengan semua kekacauan iniii?!!"
Ray : "Nona Syera..,"
Syera : "Kalian semua!! Jelaskan padaku apa yang sebenarnya terjadi?!!,"
Ray : "Nona, dia..," tangan Ray sudah menunjuk Neal, tapi ucapannya terpotong karena Neal tiba tiba saja berbicara.
Neal : "Tunggu dulu, sebelum itu, siapa pria itu?."
Ray : "Ah! Benar! Siapa kau?."
Syera : "Dia temanku, A..Aska kau juga kenapa bisa ada di dalam sini dengan kekacauan ini?."
Aska : "Saya Aska, temannya Syera, saat ini saja sudah ada janji dengan Syera, dan akan berangkat jam 8 malam, hanya saja, saya sengaja mau menjemput Syera duluan, jadi saya bertanya kepada Tina, teman Syera, akhirnya saya mendapatkan alamatnya. Namun saat saya sampai depan rumahnya, pintu depannya sedikit terbuka dan rusak di bagian engsel atasnya, karena khawatir sayapun masuk ke dalam, dan tiba tiba melihat mereka berdua yang saling mencekik. Ra, aku hanya masuk dan memukul mereka untuk menghentikan mereka berdua."
Mendengar penjasan Aska, Syera menghela nafas panjang, dan langsung melirik Ray dan Neal dengan tatapan yang marah.
Syera : "Kalian berdua!! Duduk di sana dan diam terlebih dulu,,."
Ray : "Non..,"
Syera : "Dan Jangan ada yang bicara!, Ka maaf kamu harus lihat kekacauan ini, tunggu sebentar aku mau rapi rapi dulu ya sama ambil tas, kamu duduk disana dulu aja, gak usah gubrisin mereka kalau mereka ngomong sesuatu ke kamu."
Aska : "Iya Ra."
Syera pun masuk ke kamarnya, ia mencuci muka dan berganti baju, tanpa berdandan ia hanya menyisir dan mengambil tas, lalu keluar lagi dari kamarnya.
Syera : "Ayo ka!."
Aska pun mengangguk, mereka keluar dari rumah, sesampainya mereka di depan mobil Aska,
Syera : "Bentar ya ka, aku ke dalam dulu,"
Aska : "Iya Ra."
Sesampainya Syera di dalam rumah,
Syera : "Kalian!!," Melihat Syera yang kembali masuk, Ray dan Neal langsung berdiri.
Ray : "Nona..," muka Ray yang memelas membuat Syera luluh.
Syera "Huufft(menghela nafas) Baiklah, aku maafkan kalian, nanti kita akan bicara lagi, aku keluar dulu, pokoknya saat aku sampai rumah semua ini harus sudah kembali seperti semua!."
Ray : "Baik Nona."
Syera tersenyum kepada Ray, dan seketika menengok kepada Neal yang hanya diam sedaritadi.
Neal : "Iya iya, kalau tau kau ingin di bangunkan hanya untuk bertemu pria itu, aku juga menyesal telah datang kesini."
Syera sedikit tersentak karena ucapan Neal,
Syera : "Po..,Pokoknya setelah aku pulang, semua ini harus sudah beres!! Mengerti??!!."
Ray : "Baik Nona, saya mengerti."
Neal : "Cih," hanya jawaban singkat dan Neal memalingkan wajahnya dari Syera.
Syera : "A..,Aku berangkat," Syera pun langsung bergegas keluar rumah, dan menuju mobil Aska.
Ray : "Hati hati Nona." Ray tersenyum kepada Syera, dan Syera pun tersenyum sembari mengangguk kepada Ray.
Akhirnya kini Syera berada di dalam mobil bersama Aska, ia berada di sampingnya.
Syera : "Maaf lama ya ka."
Aska : "Gak apa apa kok Ra, kalau boleh tahu, sebenarnya siapa mereka?."
Syera : "Mereka kenalanku, hmm, saudara jauh? Ya semacam saudara jauh pokoknya, tapi mereka orang baik kok, maaf kalau tadi mereka tampak seperti itu, mungkin mereka sedang ada masalah saja."
Aska : "Oh begitu, iya Ra, aku hanya kaget saja, rumahmu berantakan dan ada dua pria yang saling mencekek, karena panik takut kamu kenapa kenapa aku memukul mereka, tolong sampaikan maafku juga kepada mereka ya Ra."
Syera : "Iya ka, kalau gitu kita mau kemana sekarang?," Syera sembari memakai sabuk pengaman.
Aska : "Ada sebuah restoran yang ingin ku tunjukkan kepadamu, kita kesana ya?."
Syera : "Baiklah."
Mereka pun berangkat menuju restoran tersebut.
#To Be Continued~