Chereads / S Y E R A / Chapter 9 - JANJI

Chapter 9 - JANJI

Syera dan Ray pun berjalan bersama, mereka berdua akan pulang menuju rumah Syera,  Ray akan tinggal di rumah Syera selama beberapa waktu sampai orang tua dan kakaknya Syera pulang dari luar kota.

Di tengah perjalanan Syera mulai membuka topik pembicaraan,

Syera : "Ray, maaf kalau aku boleh tanya, apakah kamu punya keluarga?."

Ray : "Saya tidak memiliki keluarga, nona."

Syera : "Lalu selama ini kamu tinggal dimana dan bersama siapa?"

Ray : "Tadinya aku tinggal bersama Phoenix lainnya, namun sebenarnya bisa di bilang kami ini akan segera punah, karena hanya tinggal beberapa saja, bahkan hanya tinggal saya saja yang belum memiliki tuan lagi, yang lain saat ini sedang tinggal bersama tuan mereka."

Syera : "Oh begitu, tenang saja, saat ini kan kau sudah menemukanku, bukan hanya kau yang akan selalu menjagaku, aku pun pasti akan selalu menjagamu Ray, tapi berarti Apa dunia kalian berbeda dengan dunia manusia?."

Mata Ray terlihat berkaca kaca, karena dia merasa terharu oleh ucapan Syera sebelumnya,

Ray : "Terimakasih Nona, Kalau soal dunia, kami tinggal di dunia manusia, hanya saja wujud kami pun berubah mengikuti manusia, bahkan makan,minum, atau barang pun sama semua, jadi tolong berpikir ulang jika ingin memberiku makanan burung Nona," Ray tersenyum kecil dengan sangat manis saat meledek Syera.

Syera : "Oh??? Hahaha, jujur aku memang memikirkan apa yang bisa aku suguhkan nanti, apa yang bisa kamu makan dan sebagainya, ternyata sama saja ya, Makanan apa yang paling kamu suka Ray?."

Ray : "Apapun makanan yang di berikan, nona Syera lah yang paling ku suka," dari matanya yang berwarna biru, Ray terlihat sangat tulus mengatakan itu.

Syera : "Kau ini bisa saja, pipiku jadi panas kan!!," Syera memengang kedua pipinya masing masing dengan kedua telapak tangannya.

Ray : "Aku bisa memunculkan api, tapi sulit untukku memunculkan air, maaf nona," wajah Ray pun terlihat sedih.

Syera : "Hahaha kenapa kamu jadi sedih seperti itu, ini hanya ungkapan saja, bukan berarti aku sakit karena rasa panas itu. Maksudku ucapanmu tadi membuatku malu Ray, Rayku ini memang yang termanis!," Di akhir kalimatnya Syera mengelus kepala Ray lagi.

Ray kembali tersenyum dan terlihat sangat senang saat Syera mengelusnya, tak lama kemudian mereka pun sampai di rumah Syera

Syera membuka gerbang, dan mulai memasuki halaman depan, ia pun mengambil kunci dan membuka pintu depan.

Ray : "Silahkan Ray masuk, anggap saja rumahmu sendiri!," Syera mempersilahkan Ray masuk, sembari membuka sandalnya dan menaruhnya di rak sepatu.

Ray pun mengangguk dan mengikuti langkah Syera, bahkan ia ikut melepas sepatunya dan menaruhnya di rak sepatu.

Syera yang melihat tingkah Ray merasa sangat senang karena seperti mendapat adik baru yang imut, walau tiba tiba saja ia teringat dengan kalimat Neal "jangan lupa bahwa Ray adalah seorang pria, yang berumur jauh ratusan tahun darimu", dan memperhatikan kembali Ray dari atas sampai bawah.

Ray memiliki paras yang tampan sekaligus manis, rambutnya hitam pekat, matanya berwarna biru terang, tak jauh berbeda dengan mata Neal di cermin itu, lalu tubuhnya ideal, sangat tegap dan terlihat sangat gagah, membuat Syera tiba tiba saja menelan ludah.

Syera : "Ray? aku akan mandi dan rapi rapi dulu di kamar ya, kamu juga bersih bersih dulu saja di kamar mandi samping ruangan itu" Syera menunjuk pintu kamar mandi yang berada di samping Dapur,

"kamu nanti bisa tidur di kamar kakakku, ini kamarnya di samping kamarku, tapi ingat jangan rubah posisi barang apapun ya, dia itu orang nya sangat teliti jika ada barang yang berpindah, dan saat itu juga dia akan mengomel, omelannya akan membuatku sangat pusing, namun kau bebas bergerak di kasurnya, karena aku di izinkan untuk membersihkan dan merapikannya selama ia pergi."

Ray : "Baiklah Nona saya akan selalu ikuti semua perintah nona tenang saja, nona tidak usah buka pintu kamar lagi, lebih baik nona tidur dulu saja, apa nona ingin minta di bangunkan jam berapanya?."

Syera : "Betul juga, sepertinya aku akan tidur dulu sore ini, tolong bangunkan aku jam 7 malam ya, itupun kalau kau tidak ketiduran Ray, tapi kalau kau sangat lelah, tak usah membangunkan ku."

Ray : "Iya nona, saya sama sekali tidak mengantuk kok, nanti akan saya bangunkan jam 7, sekali lagi terimakasih sudah mengizinkanku tinggal bersama nona Syera," Ray lagi lagi menundukkan kepalanya untuk berterimakasih kepada Syera.

Syera : "Tidak Ray, aku yang berterimakasih, kamu sudah mau menemaniku di rumah, kalau begitu aku tutup ya pintunya, kamu juga istirahat ya Ray," Syera sedikit melambaikan tangannya kepada Ray sembari tersenyum dan menutup pintu kamarnya.

Ray pun berjalan ke kamar mandi, ia mencuci muka, dan membersihkan kedua tangannya, lalu kedua kakinya, setelah selesai ia langsung mengeringkannya dengan handuk kecil yang berada disana.

Ray berjalan ke arah depan, dan malah duduk disofa sebrang pintu kamar Syera, ia mulai berbaring di sofa tersebut.

Ray : "Mulai saat ini,aku berjanji akan selalu melindungi nona Syera, dimanapun dan kapanpun, karena aku pun sudah berjanji takkan mengulangi kesalahanku lagi di masa lalu," ujar Ray yang berbicara sembari berbisik seorang diri.

Di dalam kamar Syera,

Syera : "Sepertinya ada sesuatu yang kulupakan, tapi apa ya?," sedaritadi, sehabis mandi dan rapi rapi untuk tidur ia terus memikirkan seperti ada hal yang ia lupakan.

Syera mulai berbaring di kasurnya, ia mengambil handphonenya dan terkejut saat melihat begitu banyak panggilan tak terjawab dan pesan masuk.

Saat ia memeriksanya, ada dua pesan masuk dari teman dekatnya yaitu Tina, selain itu masih ada 11 pesan masuk lagi, di antaranya 5 pesan dari Neal, dan 6 pesan dari nomor tak di kenal yang telah ia periksa, ternyata itu adalah nomor Aska.

Tiba tiba Syera terbangun dari kasurnya, ia terkejut melihat ada 29 panggilan tak terjawab dari Neal, dan hanya 2 panggilan tak terjawab dari Aska, pastinya Syera terkejut karena Neal yang menelepon sebanyak itu, ia pun langsung berinisiatif untuk balik menelepon Neal terlebih dulu.

*Tutt..*

Nada dering yang baru saja masuk langsung terhenti karena Neal langsung mengangkatnya.

Neal : "Halo?"

Syera : "Halo? Neal? Ada apa meneleponku? Panggilan tak terjawab darimu banyak sekali, ada perlu apa?."

Neal : "Kenapa kau tak mengangkatnya? Padahal aku meneleponmu tak lama saat kamu dan Phoenix itu belum jauh dari sini."

Syera : "Oh, aku kan memang tidak membawa Handphone, lagian kalau ada perlu kenapa kau tak mengejar kami? Dan juga aku sudah memberi dia nama ya, bukan Phoenix itu, tapi Ray, namanya Ray!! Ingat baik baik!."

Neal : "Iya iya, sekarang kamu sudah di rumah?."

Syera : "Iya, aku agak lama sampainya karena jalannya santai dan sembari mengobrol dengan Ray."

Neal : "Dimana Phoenix itu sekarang?."

Syera : "Ray!!! Ku bilang Ray!! Ray Sekarang mungkin ada di kamar kakakku sedang istirahat."

Neal : "Kalau begitu kunci pintu kamarmu lalu istirahat."

Syera : "Ngapain juga aku kunci, lagipula aku sudah minta tolong Ray untuk membangunkan ku jam 7 malam nanti, takut aku sulit bangun jadi pintu tak akan ku kunci."

Neal : "Kubilang kunci ya kunci! Akan ku telepon nanti, bila perlu aku datang dan membangunkanmu! (Klik)."

Syerah : "Lohh loh loh loh!!!! haloooooo??!! astagaaa! Ini orang benar benar ya!, Eh? Ini penyihir benar benar ya!!!," Syera sangat kesal karena Neal mematikan telepon nya begitu saja.

Syera pun membali memeriksa kotak masuk,

Tina : "Ra?."

Tina : "Ra hellohaaa? Kok pesanku gak di balas!."

Syera : "Ada apa Na? Maaf aku baru pegang Handphone jadi baru lihat pesanmu."

Neal : "."

Neal : "."

Dan seterusnya, Neal mengirim pesan yang sama kepada Syera sebanyak lima kali.

Aska : "Oh baiklah kalau begitu aku pulang sendiri saja ya."

Aska : "Ra? Aku baru sampai rumah, sepertinya kamu langsung tertidur sehabis membalas pesanku tadi, selamat Tidur ya Ra."

Aska : "Syera?."

Aska : "Syera apa kamu baik baik saja? Tadi aku makan siang di restoran tempatmu bekerja, saat aku menanyakanmu kepada mereka yang bekerja disana, mereka bilang mereka tidak tahu, katanya Syera hanya izin kepada bos untuk tidak masuk pagi ini. Apa ada yang bisa aku bantu Ra? Jika ada masalah dan butuh bantuan tak usah sungkan ya Ra, aku hanya takut kamu sedang sakit."

Aska : "Hai Syera, Semoga kamu sehat selalu ya."

Aska : "Maaf jika aku membuatmu merasa terganggu Ra. Aku takkan mengganggumu lagi, aku hanya ingin bilang, aku sangat senang bisa berjumpa lagi denganmu Ra."

Syera merasa tak enak kepada Aska, ia berpikir Aska pasti mengira Syeea sedang menghindarinya karena alasan masa lalu, Syeea pun langsung menelepon Aska juga.

*Tuutt..*

Sama seperti Neal, padahal nada deringnya  baru masuk, tapi sudah langsung di angkat oleh Aska.

Aska : "Halo Ra? Syera?."

Syera : "Iya Aska, Halo? Maaf ya ka, aku baru sempat pegang handphone seharian ini, soalnya sempat ketinggalan juga di kamar handphonenya saat aku sedang ada urusan pergi keluar pagi tadi. Maaf ya, aku jadi banyak gak balas pesanmu ka."

Aska : "Yaampun ternyata itu alasannya, Gak apa apa kok Ra, makasih sudah repot repot menjelaskan kepadaku, maaf aku sempat salah paham, aku hanya takut kamu terganggu olehku Ra."

Syera : "Gak kok Ka, aku sama sekali gak merasa terganggu."

Aska : "Makasih Ra, Hmm.., apa malam ini kamu ada urusan?"

Syera : "Malam ini? Sepertinya sih gak ada, kenapa memang Ka?."

Aska : "Apa kamu mau keluar denganku malam ini? Kalau mau kita makan malam dan berjalan jalan sebentar saja? Apa kamu bisa?."

Syera : "Oh, boleh Ka, bisa kok, mau jam berapa?."

Aska : "Yang benar? Kalau jam sebisa kamu Ra mau nya jam berapa."

Syera : "Iya benar kok, gimana kalau jam 8 malam? Tapi aku gak bisa lama lama gak apa apa kan ya Ka?."

Aska : "Ok, jam 8 malam ya Ra? Iya Ra, makan malam saja juga gak apa apa kok. Kalau gitu sampai jumpa nanti malam jam 8 ya Ra!."

Syera : "Iya Ka Ok."

Aska : "Bye Ra!."

Syera : "Bye!."

Syera pun mematikan panggilannya,

Syera : "Ini baru sopan namanya, gak kaya Neal huhh!" Syera masih teringat dan kesal akan Neal.

Akhirnya Syera berbaring di kasurnya dan mulai memejamkan matanya, ia mencoba untuk tidur sebelum nanti bangun jam 7 malam, lalu bersiap untuk pergi bersama Aska.

Namun tiba tiba matanya kembali terbuka.

Syera : "Aku ingat!!! Aku kan ingin bertanya usia nya Neal, niatku membuka pintu kan untuk itu,  yaampun Raaa Raa!, Sudahlah besok saja!."

Syera pun kembali memejamkan mata sembari memeluk gulingnya.

#To Be Continued~