Chereads / SUAMIKU AYAH IBU TIRIKU / Chapter 7 - Chapter 7 Hikma yang malang

Chapter 7 - Chapter 7 Hikma yang malang

Kondisi Hikma memang sedang sangat kurang baik, tetapi seperti biasanya Hikma akan memaksa diri untuk mampu melakukan semuanya. Hikma juga akan memaksa wajahnya untuk tersenyum dan terlihat biasa saja. Semua Hikma lakukan agar tidak seorangpun mengetahui betapa berat hidupnya yang sebenarnya.

Pintu akhirnya terpasang dengan sempurna, dengan tampilan yang sebenarnya jauh lebih bagus dari sebelumnya. Tetapi mungkin saja karena sebuah kecewa yang sebelumnya hadir lebih dahulu, membuat Hikma bahkan enggan mengucapkan terima kasih kepada lelaki yang dari tadi masih berada di dalam depan rumahnya.

Jam sudah menunjukan pukul 12, jam dimana adiknya pulang dari sekolahnya. Sembari menunggu semua adiknya pulang, Hikma akhirnya mengecek poselnya dan berharap bahwa siska sudah membalas pesan singkatnya.

" Mengapa siska belum juga membalas pesanku, kemana sebenarnya keberadaanya sehingga sampai saat ini belum juga kelihatan tanda-tanda keberadaanya. Nanti jika semuanya sudah selesai aku akan pergi ke rumah Siska untuk memastikan bahwa dirinya sedang dalam kondisi sehat dan baik-baik saja"

Begitulah batin Hikma yang kemudian terpecahkan karena mendengar sebuah teriakan dari adiknya Hasan yang mengucapkan salam, dan memanggil namanya.

Hasan : " Kak, kak, kak. Lihatlah kak. Hasan mendapatkan nilai sempurna 100 tadi saat Hasan ujian bulanan di kelas. Hasan bisa dong, padahal Hasan tidak belajar sama sekali karena dari kemaren memang membantu kakak untuk persiapan kita semalam"

Begitulah kabar yang dibawa adiknya Hasan tersebut. Hasan memang sosok anak yang terbilang cukup pintar daripada saudaranya. Hasan bahkan selalu mendapatkan juara kelas setiap mengikuti sebuah test entah itu tengah semester atau juga akhir semester. Tetapi entah mengapa pihak sekolah tidak memberikan bantuan dalam bentuk apapun kepada Hasan karena prestasinya tersebut. Malah sebaliknya anak yang sangat minim prestasi dan sudah berkecukupan hidupnya malah mendapatkan sebuah bantuan.

" Dunia memang kadang berjalan se enaknya, begitu saja tanpa memberikan sebuah aba-aba yang berarti. Ada yang sangat beruntung juga ada yang sangat menderita, namanya juga dunia, sakit ya rasain saja. Toh banyak juga temanya yang mengalami penderitaan"

Walau demikian Hikma selalu berfikir baik tentang takdir apapun yang Tuhan berikan kepadanya. Hikma selalu berfikir banyak manusia yang keadaanya jauh lebih buruk darinya. Itu yang menjadi penyebabnya untuk tetap semangat mencari rezeki untuk biaya sekolah adiknya dan juga kebutuhan rumah lainya.

Hikma : " Adik aku yang satu ini memang sangat pintar, selalu mendapatkan juara. Adik kakak ini memang selalu mendapatkan yang terbaik walau selalu lemah dalam belajar karena harus membantu kakak. Tetap semangat ya dek! Nanti kalau ujian akhir adik bisa mendapatkan peringkat satu, kakak akan berikan raket untuk adek"

Hasan yang mendapatkan respon baik dari kakaknya itu jadi menambah semangat karena dengan langsung Hikma mendapatkan sebuah suport dari kakaknya.

Siang ini, panas terasa terik sekali, membakar setiap kulit yang berada dibawahnya tanpa permisi, katanya. Membuat kulit putih berubah menjadi hitam legam, tidak cantik lagi.

Dan tepat di siang ini, Hikma berencana untuk mengunjungi siska yang berada di perumahan elit dengan biaya sewa yang terbilang sangat mahal. Persis seperti rumah Hikma yang dulu ditempatinya ketika dulu keluarganya masih utuh, sebenarnya Hikma sangat malas untuk pergi kerumah Siska karena orang tua siska memang terkenal sebagai orang tua yang sangat judes dan kalau marah itu terlihat sangat menakutkan.

Bahkan ketika Hikma kesana, belum pernah Hikma ditanyain tentang diri Hikma dan juga keluarganya, jika orang tua Siska melihatnya maka yang ada hanya mendapatkan sebuah tampilan cuek yang sama sekali tidak enak jika dirasakan dihati. Tetapi karena memang Hikma sudah menganggap siska sebagai saudara kandungnya sehingga hal yang dirasa tidak penting sellau tidak dimasukan kedalam hati Hikma. Berlalu begitu saja dan dibiarkan.

Siska juga selalu mengatakan bahwa memang sudah menjadi watak orang tuanya yang seperti itu, sehingga Siska selalu mengatakan untuk tidak memasukan segala apapun yang orang tua siska berikan kepada hikma ke dalam hati, baik itu tindakan atau walau hanya sebuah perkataan.

Tetapi umumnya manusia, jika apapun yang tidak disukainya dilakukan orang lain maka akan merasakan sebuah perasaan yang sangat menyakitkan. Tidak lain juga ini yang dirasakan oleh Hikma ketika mendapatkan perlakuan yang tidak sesuai denganya, walau didepan siska Hikma terlihat sangat kuat, tetapi ketika dirumah dirinya sering menangis meratapi semuanya.

Berbeda dengan orang tua Hikma dulu saat mereka masih hidup dengan rukun, siska selalu mendapatkan perlakuan baik dari orang tua hikma sehingga ketika siska berada dirumah Hikma makan perasaan yang tumbuh di hati siska adalah tidak ingin pergi kembali kerumah.

Hikma : " Hasan, kakak habis ini mau pergi kerumah kak siska. Nanti kalau hasan membutuhkan apapun hasan cari saja sendiri. Beri tahu kakak dan juga adikmu ya. Kalau mereka juga membutuhkan sesuatu tolong bantu mereka ya ganteng. Jangan pernah pelit kalau sama saudaranya, sellau berbuat baik ya, dan jaga keharmonisan kalian semua. Jadi jika besok suatu saat kakak sudah tiada kalian masih tetap bisa menjalin sebuah cinta yang luar biasa"

Hasan hanya bengong mendengarkan setiap kata yang diucapkan kakak kesayanganya tersebut, yang sudah rela menghabiskan semua umurnya hanya untuk kedamaian semua adiknya.

Hasan : " Kakak ngomong apa? Kakak tidak boleh tiada sebelum aku dan kakak semuanya sukses dan bisa membanggakan kak hikma. Hasan janji akan belajar dengan sangat giat agar bisa memperoleh kejayaan seperti yang kak Hikma impikan selama ini"

Hikma yang mendengarkan jawaban dari adiknya itupun tersenyum dengan sangat lebar, Hikma tidak pernah menyangka bahwa Hasan akan bisa tumbuh dengan sangat baik seperti ini. Hikma tidak pernah membayangkan sebelumnya bahwa adiknya bisa bertahan dan berkembang sejauh ini dengan pengawasanya dan juga hasil keringat untuk mencari rezeki yang tuhan sebar untuk dirinya agar bisa menghidupi keluarga kecilnya.

Hikma bahkan dulu beranggapan bahwa diirnya akan gagal membesarkan mereka semua, Hikma sellau membayangkan bahwa kehidupan mereka tidak akan pernah tercukupi dengan berbagai sebab. Tetapi ternyata Tuhan memiliki sebuah keajaiban sehingga membuat dirinya menjadi wanita yang sangat kuat seperti ini.

Siang pun tiba, Hikma memesan sebuah angkutan motor dengan aplikasinya. Hikma pun bersiap dengan membasuh tubuhnya dan juga mengganti pakaianya menjadi pakaian yang pantas untuk diirnya pakai kerumah siska.

Hikma pun telah siap dan motor yang disewanya juga sudah menunggunya di depan, Hikma akhirnya pergi kerumah siska dengan jarak yang lumayan jauh sekitar membutuhkan waktu tempuh 1 jam perjalanan. Walau begitu Hikma juga tidak mengurungkan niatnya untuk mengunjungi Siska. Semoga bukan sesuatu yang buruk menimpa siska, semoga siska selalu diberi kekuatan.