Rasanya kepalaku sakit dan tubuhku menggigil usai mandi. Aku pikir mandi akan membuatku segar. Bagaimana ini? Perjalanan pulang jauh dan tidak mungkin juga bisa masuk kerja dalam keadaan seperti ini.
"Aryna jangan manja, kamu harus kuat!" pekikku dalam kamar mandi. Namun kepalaku semakin terasa berat. Apa aku kelelahan ya? Ah, mungkin saja begitu aku hanya butuh istirahat.
"Aryna jangan lama-lama cepat lah!" Suara Kiara memanggil dia memintaku buru-buru mandinya.
"Iya, sebentar," sahutku dengan suara pelan.
Aku selesai mengganti pakaian dan keluar dari kamar mandi duduk di atas ranjang sambil memegang kepala.
"Mas Hari Abimanyu sepertinya aku sakit," gumamku. Dia langsung panik panik dan memeriksa keadaanku dengan menyentuh keningku.
"Astaghfirullah, panas. Kamu demam? Bagaimana ini? Lebih baik kita izin tidak masuk kerja selama tiga hari," ujar Mas Hari Abimanyu membuatku bingung tapi sepertinya bisa libur.
"Tapi kita kemarin sudah nggak kerja, apa tidak masalah?" tanyaku.