Kami semua merayakan kelulusan dan perpisahan, seharusnya sedih jika berpisah? Tapi aku dan teman-teman SMA justru merayakan perpisahan, kami berkumpul di rumah Wulan dia anak paling kaya di desaku.
Kami semua juga yakin meskipun berpisah atau pun berada di mana pun masih bisa saling komunikasi dan bertemu karena masih satu desa, masa iya akan melupakan tanah kelahiran, tentunya tidak.
Provinsi Jawa Tengah, desa Tambaksari disitulah aku dilahirkan, lucunya aku tidak pandai bahasa Jawa terutama bahasa Jawa krama halus, karena dari kecil sudah terbiasa bicara pakai bahasa Indonesia.
Kulo tresno jenengan, kalimat itu yang pertama aku tahu karena artinya aku cinta kamu, jika bahasa Inggris kalimat pertama yang aku tahu pun adalah i love you.
Sedangkan bahasa cinanya wo ai ni, kalau bahasa Jepangnya aishiteru.
Biasa lah aku hanya mempelajari banyak kata dari macam-macam bahasa dengan arti yang sama yaitu aku cinta kamu, iya kamu.
Bukan hanya bahasa dari negara lain yang aku pelajari, bahasa daerah juga kadang aku cari tahu, sebab uniknya Indonesia adalah bermacam-macam suku, budaya, dan bahasa.
Jika bertemu dengan orang Medan misalnya kita berkata, "Holong rohakku tu ho."
Kita bisa mengatakan aku cinta kamu dengan bahasa Medan hehe …. tapi jangan nembak ngajak pacaran juga kali ya, cuma senang aja belajar bahasa walaupun hanya tiga kata 'aku cinta kamu'.
Selain aku yang suka belajar bahasa daerah, ternyata Mbak Syakila juga suka belajar bahasa sunda, karena dia bertemu dengan banyak orang-orang sunda di Jakarta.
Sebenarnya meskipun tidak pandai dalam berbahasa jawa halus, aku masih mengerti sedikit-sedikit jika ada yang sedang mengobrol. Seharusnya bahasa daerah dilestarikan, dimanapun aku berada kelak jangan lupakan kebudayaan asalku.
Meskipun hanya sedikit aku menerapkan bahasa daerah terutama ketika berbicara kepada orang yang lebih tua.
Acara perpisahan sederhana kami saling bercerita apa yang akan dilakukan setelah ini, dan kami satu persatu dapet giliran untuk bercerita, sedang aku sudah pasti akan kerja mencari uang sebanyak-banyaknya untuk membantu orang tua.
"Rencana kamu apa Aryna? Mau kuliah atau kerja?" tanya Wulan.
"Aku rencananya kerja ke Jakarta bareng Mbak Syakila hanya itu sih, intinya cari pekerjaan ngumpulin uang yang banyak biar bapak sama ibu aku tidak hidup susah lagi, kalau ketemu jodoh di sana, maka nikah sama orang Jakarta," gumamku.
"Kamu mau jadi orang kota Aryna? Hidup di kota itu berat, semua serba mahal loh, serius mau ke kota metropolitan, jangan nyesel," kata Tiara memberi pengertian padaku.
Wulan sendiri dia ingin kuliah, tapi belum tahu akan kuliah di mana.
Sedangkan Tiara dia ingin kerja di desa agar tidak jauh dari kedua orang tuanya.
Setelah kami mengungkapan keinginan, lalu lanjut menonton drama korea, awalnya aku tidak mau karena pasti ada adegan kissingnya dan itu membuat jantungku mau copot.
"Wulan, jangan drama korea dong, putar film laga atau film tokoh sejarah seperti Jendral Sudirman, aja gitu." Aku memberi saran seperti itu eh, yang lain tertawa.
"Aryna, umur kamu sudah delapan belas tahun masa nonton drama korea takut cuma karena ada adegan romantisnya," kata Tiara meledekku yang belum pernah pacaran.
Mbak Syakila yang aku ajak dia pun ikut menertawakanku, memangnya lucu apa? Semua tertawa, bawaannya malu jika menonton adegan romantis, apalagi kissing itu kan bukan tontonan yang bagus. Bagaimana jika otaknya mulai berfantasi liar? Bisa bahaya kan? Dengan catatan jangan praktik.
"Memangnya Aryna kenapa takut nonton drama korea?" tanya Mbak Syakila.
"Biasa Mbak, dia malu kalau nonton adegan pacaran, maklum lah jomblo, boro-boro disentuh cowok, diajak kenalan aja kabur takut juga sama bapaknya yang galak melarang keras anaknya untuk pacaran."
"Padahal ciuman enak tahu!" ujar Mbak Syakila menyentuh bibirku.
"Mbak Syakila sudah pernah kissing?" tanya Wulan tertawa.
"Ya, pernah lah, tapi lebih baik jangan melakukan hal itu, kalau ketagihan bisa repot. Dulu Mbak Syakila kissing juga sama calon suami, tapi belum jodoh karena ternyata dia membuat cewek lain tek dung, menyakitkan!"
"Tek dung, maksudnya hamil?" tanyaku.
"Iya, hamil. Jadi untuk kalian bertiga, jaga kesucian kalian jangan mau direnggut sebelum sah jadi suami istri, perempuan itu punya harga diri terletak pada keperawanannya."
"Aku pacaran tapi kalau kekasihku macam-macam, pasti langsung aku putus," jelas Tiara.
Tahun 2022 menjaga keperawanan apa masih bisa? Bahkan banyak orang yang tidak punya malu membuka aib dengan mengatakan sudah tidak perawan, tapi jangan sama ratakan, ada wanita-wanita yang berprinsip bahwa kesuciannya hanya untuk kekasih halalnya yaitu untuk suaminya kelak, prinsip Mbak Syakila sama denganku.
"Aryna kalau ciuman tidak apa-apa kali, tapi jangan sering-sering tar ketagihan haha …."
Mbak Syakila sekali lagi meledak aku.
"Mbak Syakila ada-ada aja, pacar tidak punya mau ciuman sama kuda?" gumamku lirih.
Meskipun aku menolak untuk nonton drama korea tapi tetap saja mereka memutarnya, mau tidak mau ikut menonton meskipun lebih banyak menutup mata, kadang pikiranku pun melayang membayangkan bagaimana rasanya ciuman pertama itu? Apa mungkin bisa melakukan first kiss dengan suamiku kelak? Jangan mau ciuman sama pacar yang belum tentu jadi suami.
Tidak bisa dibayangkan adegan begitu, malu sendiri! Geli! Enak dari mananya? Jangan coba-coba nanti ketagihan bisa repot atau bisa celaka?! Aku jadi lapar.
Kalian paling suka nonton drama apa? Percintaan, laga, sejarah, atau kartun? Aku aslinya suka kartun tontonan favoritku Doraemon, dari aku kecil sampai umur delapan belas tahun masih suka sama karakter Nobita, yang terlihat bodoh, payah, dan sering dihina itu tapi nyatanya dia hebat anaknya pantang menyerah, dan setia kawan.
Seandainya aku punya kantong ajaib Doraemon, pasti hidupku akan lebih mudah, bisa melakukan apapun dengan bebas dan bahagia, tidak ada yang namanya kesedihan, tidak ada yang namanya penderitaan dalam hidupku.
Namun kebahagiaan abadi hanya ada di surga, sedangkan penderitaan abadi hanya ada di neraka. Jika di dunia mustahil orang akan terus bahagia sebab dongeng cinderella saja harus menderita dulu sebelum happy ending.
Jika kebahagiaan itu mudah didapatkan pasti semua orang tidak akan merasakan sakit, dan air mata. Namun ini lah warna kehidupan, selalu ada dua kata berlawanan.
Ada langit ada bumi, ada tinggi, ada pendek, ada putih, ada hitam, dengan adanya perbedaan itu justru jadi saling melengkapi, dan rasa bahagia menurutku ketika kita mampu bersyukur dikala suka maupun duka.
Misalkan hanya bisa makan pakai garam tetap harus bersyukur dari pada yang kelaparan tidak bisa makan, tidak bisa pakai baju mahal bersyukur, daripada tidak pakai baju kaya Tarzan tar, begitu lah seterusnya melihat kebawah, tapi sesekali melihat keatas untuk motivasi hidup lebih maju, hidup lebih baik.
Acara perpisahan kami berjalan lancar, setelah selesai menonton film kami pulang ke rumah masing-masing, sebab besok pertualangan hidupku akan segera dimulai.