Hanna langsung melirik sedikit darah yang ada di roknya. "Oh ... Mungkin ini darahnya Valen. Tapi, tadi dia sudah dibawa pergi oleh lelaki tampan yang memiliki mata merah dan pucat. "
Kenzo terkejut karena dia tahu siapa orang itu. Seketika itu ia menjadi panik. Setelah itu ia pergi meninggalkan Hanna dengan berlari kencang. Pagi-pagi Hanan di buat pusing sehingga ia jatuh pingsan.
Diwaktu yang sama, Justin membawa Valen yang sudah pingsan ke sebuah gua yang sangat mengerikan di tengah hutan. Ia lalu merebahkan tubuh Valen di atas tempat tidur yang terbuat dari kayu.
Mata merah Justin masih menyala buas dan mengerikan. Namun, cinta di dalam hatinya menahannya untuk mengambil darah Valen. Oleh karena itu ia berjuang keras untuk mengobati luka Valen agar darah nya berhenti keluar, kalau tidak keberadaan mereka akan diketahui.
Sesaat kemudian, Valen tersadar. Ia lalu memegang kepalanya yang terasa pusing.
"Dimana aku?" Tanya Valen sembari melirik ke kiri dan ke kanan.