Zidane's pove
Ranaya menatap ku dengan wajah dingin terkulum senyum, namun senyum itu terasa mengerikan. Membuat aku takut melihat wajah nya.
Rasa aneh saat mata kami beradu tatap. Jelas mata itu mengisyaratkan kepedihan namun ranaya pandai menutupi itu semua.
"Apa yang harus aku lakukan, Ranaya ..maaf kan aku, aku benar- benar menyesal"
Jangan sampai Ranaya mengetahui bekas tanda merah ini? Jika dia menanya kan hal ini. Aku sudah tau apa yang harus aku kata kan nanti nya.
Ranaya's pove
Jeritan Zidane sangat jelas di telinga ku beberapa kali suara pukulan seirama dengan teria kan ku. Rasa khawatir menyelinap masuk di setiap hari berharap semua akan baik-baik saja. Walaupun bagaimana aku kini telah menjadi seorang istri.